Cerita Mbah Bejo, Kakek Asal Tulungagung yang Tewas Makan Umbi Gadung, Ternyata Mengandung Ini

Cerita Mbah Bejo, Kakek Asal Tulungagung yang Tewas Makan Umbi Gadung, Ternyata Mengandung Ini

Editor: Hari Susmayanti
SURYA.CO.ID/David Yohanes
Polisi menunjukan umbi gadung yang menewaskan warga Dusun Bago, Desa Sidem, Kecamatan Gondang, Kabupaten Tulungagung, Kamis (10/6/2021) siang. 

TRIBUNJOGJA.COM, TULUNGAGUNG - Seorang kakek asal Dusun Bago, Desa Sidem, Kecamatan Gondang, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur tewas setelah memakan gadung.

Korban bernama Bejo (78) tewas setelah tak sengaja memakan gadung yang dimasak oleh anaknya menantunya.

Gadung yang dimasak tersebut awalnya dikira umbi gembolo yang banyak tumbuh di sekitar pekarangan warga.

Mbah Bejo yang mengalami keracunan seusai memakan gadung akhirnya tak bisa diselamatkan.

Sementara dua orang lainnya yakni Supandi (68) dan Karyati( 49) yang sempat mendapatkan perawatan medis berhasil selamat.

Kasus keracunan umbu gadung ini terjadi pada Kamis (10/6/2021) siang.

Awalnya, anak Mbah Bejo, Soyin (55) mencari umbi gembolo untuk dikonsumsi.

Soyin pun langsung pergi ke kebun untuk mencari umbi gembolo.

Bagi warga, umbu gembolo merupakan umbi-umbian yang biasa dikonsumsi dengan cara direbus atau dikusus.

Setiba di kebun, Soyin langsung mengambil umbi gembolo.

Di saat bersamaan, di dekat tanaman umbi gembolo tumbuh umbi gadung yang bentuknya mirip.

Soyin pun mengambil umbi gadung yang dikiranya umbi gembolo tersebut dan membawanya pulang.

"Antara gembolo dan gadung bentuknya memang mirip. Tapi gadung umbinya lebih kecil dan berwarna kuning," terang Kapolsek Gondang, AKP Suwancono.

Baca juga: Hendak Susul Ayahnya, Bocah 1,5 Tahun di Tulungagung Malah Tercebur Kolam Lele

Baca juga: Kabar Terbaru Bu Dendy Tulungagung, Bisnis Kulinernya Sukses, Tapi Malah Dituding Punya Pesugihan

Sesampai di rumah, umbi-umbi yang diambilnya dari kebun kemudian langsung dimasak oleh istri Soyin, Karyati.

Setelah matang, umbi tersebut dimakan bersama Mbah Bejo.

Sebagian juga diberikan ke tetangga jauhnya yang bernama Supandi.

Tidak berapa lama, korban merasakan gejala keracunan, seperti pusing dan mual.

"Dua korban lainnya bisa diselamatkan. Sedangkan Pak Bejo tak tertolong, akhirnya meninggal dunia," tutur Suwancono.

Polisi yang mendapat laporan segera melakukan olah TKP.

Hasilnya didapat umbi yang belum sempat dimasak.

Setelah diteliti dipastikan ada umbi gadung di antara umbi gembolo.

"Kami juga mengamankan sisa umbi yang dimasak. Dan memang ada umbi gadung yang ikut dimasak bersama gembolo," ungkap Suwancono.

Hasil pemeriksaan jenazah menunjukkan tidak ada tanda kekerasan fisik.

Namun polisi bersama petugas medis menemukan tanda keracunan.

Sementara Karyati mengaku dirinya yang memasak umbi yang didapat suaminya.

Menurutnya, suaminya biasa mencari gembolo.

Setelah dimasak lalu dimakan beramai-ramai bersama anak dan cucunya.

Namun, kali ini Karyati merasakan keanehan pada gembolo yang dimasaknya.

"Rasanya ada pahit-pahitnya. Biasanya kan manis gurih," ungkap Karyati.

Berselang 15 menit kemudian, dia mengaku kepalanya mulai merasa pusing dan perutnya mual.

Beruntung Karyati segera mendapatkan pertolongan medis.

Namun Bejo yang sudah sepuh bernasib nahas, racun dari gadung menewaskannya.

"Saya bisa muntah, sementara bapak tidak bisa memuntahkan umbi yang sudah dimakannya," ucap Karyati.

Gadung adalah salah satu umbi yang dari tanaman merambat yang banyak dijumpai di pedesaan.

Penjelasan dari pom.go.id, gadung mengandung asam sianida (HCN) dalam bentuk bebas maupun dalam bentuk terikat yang berupa glikosida sianogenik.

Pada konsentrasi tinggi, HCN bisa mematikan. Gadung juga banyak diolah menjadi kerupuk.

Untuk menghilangkan racunnya, warga biasa menggunakan abu. (*)

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Makan Umbi Gadung, Tiga Warga Tulungagung Keracunan, Satu Korban Meninggal Dunia

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved