Suriah Sudah Aktifkan Sistem Pertahanan Udara, Serangan Udara Israel Tewaskan 11 Tentara dan Milisi

Belasan Orang Tewas Dalam Serangan Udara Israel Meski Suriah Sudah Aktifkan Sistem Pertahanan Udara

Editor: Hari Susmayanti
Thinkstock
Ilustrasi Serangan Udara oleh Jet Tempur. 

TRIBUNJOGJA.COM, DAMASKUS – Serangan udara yang dilancarkan militer Israel menewaskan 11 tentara dan milisi Suriah.

Korban terdiri dari 7 tentara Suriah dan 4 milisi.

Serangan yang dilancarkan pada Selasa malam tersebut menyasar angkatan udara Suriah di dekat desa Khirbet al-Tin di pinggiran Homs.

Serangan rudal tersebut beberapa di antaranya sempat ditangkis oleh sistem pertahanan udara Suriah.

Sementara untuk korban luka hingga saat ini belum diketahui.

Laporan tersebut disampaikan oleh kelompok pemantau yang berbasis di Inggris, Syrian Observatory for Human Rights.

Itu merupakan serangan pertama yang dilancarkan Israel di Suriah sejak bertempur sengit dengan Hamas di Gaza selama 11 hari lamanya.

Pertempuran antara Israel dan Hamas berakhir dengan gencatan senjata yang ditengahi Mesir pada 21 Mei sebagaimana dilansir AFP.

"Setidaknya tujuh tentara dan empat milisi Pasukan Pertahanan Nasional tewas," kata Kepala Syrian Observatory for Human Rights Rami Abdul Rahman kepada AFP.

Dia menambahkan bahwa semua korban tewas tersebut adalah warga Suriah.

Kelompok pemantau itu menambahkan, serangan tersebut menargetkan posisi angkatan udara Suriah di dekat desa Khirbet al-Tin di pinggiran Homs.

Selain itu, serangan tersebut juga menyasar depot senjata milik gerakan Hezbollah yang berasal dari Lebanon.

Angkatan udara Israel melakukan serangan pada Selasa malam di beberapa wilayah Suriah termasuk di Damaskus serta di Homs, Hama, dan Latakia.

Kantor berita negara Suriah SANA melaporkan, telah terjadi ledakan di Damaskus ketika pasukan Israel melakukan serangan dari wilayah udara Lebanon.

SANA melaporkan, sistem pertahanan udara telah diaktifkan melawan agresi Israel.

Tetapi media tersebut tidak melaporkan apa pun tentang korban atau kerusakan.

Tentara Israel, yang jarang mengakui serangan terhadap Suriah, menolak mengomentari "laporan di media asing".

Sejak perang saudara pecah di Suriah pada 2011, Israel telah melakukan ratusan serangan udara di wilayah Suriah.

Serangan-serangan tersebut menargetkan posisi pemerintah serta pasukan sekutu yang didukung Iran dan milisi gerakan Hezbollah dari Lebanon.

Israel telah berulang kali mengatakan bahwa mereka tidak akan membiarkan Suriah menjadi basis bagi musuh bebuyutannya, Iran.

Baca juga: Tengah Malam, Israel Luncurkan Roket ke Wilayah Suriah, Langsung Direspon Pasukan Pertahanan

Baca juga: Rusia Kirim Tiga Pesawat Pengebom Kelas Berat ke Suriah, Mampu Bawa Rudal Hipersonik

Serangan Rudal Berhasil Ditangkis

Beberapa rudal yang diluncurkan oleh Israel berhasil ditangkis oleh sistem pertahanan udara Suriah pada Selasa (8/6/2021) malam.

Serangan roket Israel tersebut menyasar fasilitas darat milik Suriah di selatan Damaskus.

Roket-roket dari Israel tersebut diluncurkan ke wilayah Suriah tengah malam.

Pasukan pertahanan udara Suriah kemudian langsung meresponnya dengan meluncurkan tembakan ke arah roket-roket dari Israel.

Sejumlah roket dari Israel akhirnya berhasil ditangkis oleh serangan pasukan pertahanan udara Suriah.

"Serangan di fasilitas selatan Damaskus dan di Suriah tengah dimulai pukul 23.36 waktu setempat," lapor SANA mengutip sumber militer.

Sumber tersebut menambahkan, pasukan pertahanan udara Suriah melepaskan tembakan ke sasaran udara dan berhasil menembak jatuh beberapa rudal.

"Akibatnya, tindakan agresif Israel hanya mengakibatkan kerusakan properti," tambah sumber militer tersebut.

Kendati demikian, laporan dari SANA tersebut tidak merinci fasilitas darat apa yang menjadi sasaran.

Sementara itu, Newsweek melaporkan bahwa serangan itu dilaporkan menghantam provinsi Homs, sebuah wilayah yang berbatasan dengan Lebanon tengah.

Hezbollah yang didukung Iran, sebuah partai politik dan kelompok milisi di Lebanon, mempertahankan pengaruh dan kehadirannya di wilayah tersebut.

Di sisi lain, militer Israel belum secara terbuka menggonfirmasi serangan itu. Serangan rudal Israel terakhir terhadap Suriah yang dikonfirmasi terjadi pada 5 Mei.

Serangan itu menghantam pelabuhan Latakia di pantai timur laut Suriah.

Serangan itu menewaskan satu orang dan melukai enam orang, menurut Haaretz.

Media pemerintah Suriah melaporkan kala itu, rudal tersebut menghantam sebuah pabrik plastik dan titik-titik lain di sepanjang pantai Suriah, Associated Press melaporkan.

Pasukan pertahanan udara Suriah mengatakan telah menembak jatuh rudal Israel lainnya sebelum mereka bisa mengenai target mereka.

Tiga Roket Meluncur ke Israel

Sebelumnya pada bulan Mei lalu, roket yang berasal dari Suriah meluncur ke Israel.

Serangan roket dari Suriah itu terjadi pada Jumat (14/5/2021) lalu.

Total ada tiga roket yang diluncurkan dari Suriah ke Israel.

Belum ada laporan korban jiwa dalam insiden tersebut.

Melansir The Hill, serangan tersebut dikhawatirkan memperluas medang peperangan saat Israel bertempur melawan para milisi di Jalur Gaza.

Serangan roket dari wilayah Suriah tersebut terjadi selang sehari setelah tiga roket ditembakkan ke Israel dari Lebanon.

Kedua serangan tersebut meningkatkan kekhawatiran bahwa perang melawan kelompok bersenjata di Jalur Gaza dapat meluas ke bagian lain di Timur Tengah.

Belum ada kelompok yang segera menyatakan bertanggung jawab atas serangan roket dari wilayah Suriah tersebut.

Peluncuran roket dari Suriah tersebut terjadi ketika pertempuran antara Israel dengan Hamas dan kelompok milisi lainnya meningkat.

Pasukan darat Israel bahkan menembak target di Jalur Gaza ketika jet Israel meluncurkan serangan udara.

Di sisi lain, sayap bersenjata kelompok Hamas telah meluncurkan ribuan roket ke arah Israel.

Kendati pasukan darat Israel menembaki Jalur Gaza, sampai saat ini mereka belum menyeberang ke daerah kantong tersebut.

Militer Israel terakhir kali menginvasi Jalur Gaza pada 2014 sebagaimana dilansir The Hill.

Serangan tersebut membuat puluhan tentara Israel dan ribuan warga Palestina tewas dalam pertempuran yang brutal.

AS telah mengirim Hady Amr, wakil asisten Menteri Luar Negeri AS untuk urusan Israel dan Palestina, ke wilayah itu untuk mencoba memadamkan pertempuran.

Tetapi, sejauh ini belum ada pihak yang mengindikasikan bahwa masing-masing pihak akan menghentikan serangan. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Israel Gempur Suriah, 11 Orang Tewas

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved