Liga Eropa
Taktik Unik Emery dan Solskjaer Jelang Final Liga Eropa Villarreal vs Manchester United
Capaian Manchester United menembus partai final Liga Eropa menjadi final pertama bagi sang manajer, Ole Gunnar Solskjaer.
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM - Final Liga Eropa (Liga Europa) musim akhirnya mempertemukan Manchester United dan Villarreal.
Pelatih kedua tim tersebut, Ole Gunnar Solskjaer dan Unai Emery, berkesempatan saling menjajal keampuhan strategi dan taktik mereka ketika Manchester United dan Villarreal nanti bertemu.
Dua pelatih tersebut tentu saja memiliki taktik dengan keunikannya masing-masing ketika menangani anak asuhnya.
Fakta-fakta menarik jelang Final Liga Eropa antara Villarreal vs Manchester United pun bisa kita simak berikut ini.
Jadwal Final Liga Eropa antara Manchester United (MU) dan Villarreal bakal digelar di Stadion Energa di Gdansk, 26 Mei 2021.
Pertemuan ini merupakan partai final perdana di ajang Liga Eropa bagi Villarreal yang menempati peringkat ke-22 UEFA ranking.
Capaian The Yellow Submarine hanya menembus babak semifinal, masing-masing di tahun 2004, 2011, dan 2016.
Menariknya, sang juru taktik yakni Unai Emery telah memenangkan turnamen tiga kali dan bekerja untuk klub yang memimpikan trofi Eropa pertama mereka.
Villarreal sangat menginginkan trofi dan kualifikasi ke Liga Champions UEFA ini.
Soal taktik, Emery dapat beradaptasi sesuai dengan keadaan dan peluang, tetapi musim ini Yellow Submarine sebagian besar menggunakan formasi 4-3-3 yang dapat diubah manajer menjadi 4-5-1 saat dia harus melakukannya.
Pemain kunci yang mereka miliki yakni Gerard Moreno. Pemain internasional Spanyol Moreno adalah gangguan nyata bagi para bek dan membuatnya menjadi pemain yang harus diwaspadai semua lawan.
Sementara itu, capaian Manchester United menembus partai final Liga Eropa menjadi final pertama bagi sang manajer, Ole Gunnar Solskjaer.
Mundur ke belakang, musim lalu Setan Merah bersama Ole Gunnar Solskjaer harus tersingkir di babak semifinal Liga Eropa setelah kalah dari wakil Spanyol, Sevilla.
Manchester United telah membayar mahal untuk melakukan perombakan tim, dan bertekad untuk tidak membuat kesalahan yang sama kali ini.
Sebagaimana dibuktikan oleh penampilan leg pertama semifinal saat mencukur AS Roma, 6-2 di Old Trafford, Jumat (30/5), meski harus mengakui keunggulan 3-2 Serigala Ibukota di semifinal leg kedua, Jumat (7/5).
Bicara taktik, Solskjaer biasanya mengatur timnya dalam formasi 4-2-3-1 tetapi telah dikenal untuk menggunakan sistem 3-4-1-2, dan bahkan bereksperimen dengan berlian 4-4-2.
Tanpa mengecilkan peran pemain lainnya, Bruno Fernandes jelas menjadi figur vital yang dimiliki Setan Merah musim ini.
Gol dan assistnya, masing-masing 26 dan 17 dalam 53 penampilan musim ini jadi bukti, di sisi lain kualitas kepemimpinan pemain Portugal ini tidak kalah pentingnya bagi tim.
(*/ Tribun Jogja /HAN)
