Bantul

Tak Mungkin Lakukan Skrining, Dinas Pariwisata Bantul Tekankan Prokes

Meski pemerintah melarang mudik, Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul tetap membuka destinasi wisata.

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Bantul 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Meski pemerintah melarang mudik, Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul tetap membuka destinasi wisata di Kabupaten Bantul.

Sebab hingga saat ini belum ada instruksi penutupan destinasi wisata jelang lebaran 2021. 

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Kwintarto Heru Prabowo mengatakan sejauh ini mobilitas di dalam Daerah Istimewa Yogyakarta diperbolehkan.

Meski tidak ada wisatawan dari luar DIY, ia optimis masih ada wisatawan lokal dalam DIY. 

Baca juga: Pemudik Masuk Bantul Wajib Karantina Lima Hari Lalu Tes Antigen

"Sampai saat ini belum ada instruksi untuk menutup destinasi wisata, sehingga kami juga tidak menutup tempat wisata. Dengan adanya larangan mudik, tentu akan akan ada penurunan kunjungan wisata ke Kabupaten Bantul,"katanya, Minggu (02/05/2021).

"Tetapi pasti akan meningkat dibandingkan saat puasa. Karena saat ini tidak ada wisatawan ke Bantul,"sambungnya.

Dengan masih dibukanya destinasi wisata, maka pihaknya akan menambahkan personil untuk pengawasan.

Pengawasan tersebut perlu dilakukan untuk memastikan pengunjung destinasi wisata menaati protokol kesehatan sehingga tidak terjadi penularan COVID-19 di destinasi wisata

Kwintarto menyebut pengawasan tidak berkaitan dengan skrining pemudik.

Sebab menurut dia tidak memungkinkan bagi petugas melakukan skrining. 

"Kalau untuk pemudik, kan sudah penyekatan di perbatasan. Artinya yang masuk Bantul kan, memang diperbolehkan. Selain itu tidak memungkinkan bagi kami untuk mengecek satu per satu. Bisa saja penjual pecel lele di Yogyakarta berwisata, KTPnya Jawa Timur padahal lama di Yogyakarta,"terangnya. 

Menurut dia, yang menjadi kunci dari pengendalian COVID-19 adalah protokol kesehatan.

Baca juga: Dishub Bantul Mulai Lakukan Penyekatan 6 Mei Mendatang

Untuk itu pihaknya lebih menekankan pada pengawasan protokol kesehatan. 

Hal yang sama juga disampaikan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Bantul, Helmi Jamharis.

Ia menyebut penerapan  protokol kesehatan adalah hal yang utama. 

Ia mengimbau agar pengelola destinasi wisata serius dalam menerapkan protokol kesehatan selama libur lebaran nanti. 

"Kuncinya memang di protokol kesehatan, sehingga pengelola destinasi wisata juga harus disiplin dan bersungguh-sungguh dalam memantau protokol kesehatan. Jangan sampai ada penularan di destinasi wisata,"ujarnya. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved