Kota Yogya
Sebaran Covid-19 Melandai, Simulasi KBM Tatap Muka di Kota Yogya Siap Digelar 28 April
Sebaran Covid-19 Melandai, Simulasi KBM Tatap Muka di Kota Yogya Siap Digelar 28 April
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menyebut sebaran kasus Covid-19 di wilayahnya sejauh ini makin landai.
Sehingga, kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka pun dapat diselenggarakan kembali.
Uji coba pembelajaran luring tersebut, bakal dilaksanakan pada 28 April-7 Mei mendatang.
Terdapat masing-masing lima SMP dan lima SD yang didapuk, sekaligus dipercaya menggelar simulasi tahapan yang pertama ini.
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, kondisi sekarang, sesuai rumus Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), 94,5 persen RT di kota pelajar berstatus zona hijau dan 5,4 persen zona kuning.
"Hanya satu RT saja yang oranye, di Baciro. Dari 2.535 RT, 2.397 RT tidak ada kasus. Kemudian, 137 RT yang kasusnya itu di bawah lima," ujar Wawali, Selasa (27/4/2021).
Baca juga: SMPN 1 Yogyakarta Mulai Simulasi Pembelajaran Tatap Muka 29 April, Kuatkan Pendidikan Karakter
Baca juga: Siswa SMKN 2 Yogyakarta Jalani Uji Sertifikasi Kompetensi dari Kementerian PUPR
Heroe pun dengan tegas mengatur, sekolah yang berada di wilayah zona oranye dan merah, tak diperkenankan memulai KBM tatap muka.
Menurutnya, pemerintah daerah tidak pandang bulu dalam penerapan aturan tersebut.
"Jadi, yang akan tatap muka adalah sekolah di wilayah zona hijau dan kuning. Kalau zonanya oranye, atau bahkan merah, tidak boleh melaksanakannya dulu," cetusnya.
Sementara jika terjadi perubahan zona risiko di tengah-tengah bergulirnya KBM tatap muka, sekolah bakal ditutup dan diberhentikan sementara aktivitas luringnya.
Karena itu, pembelajaran daring juga tetap dilaksanakan.
"Makanya kita menjalankannya tetap pembelajaran blanded. Kita tatap muka, tapi tetap live untuk zoom. Anak-anak yang tidak di kelas bisa ikut secara virtual," ucapnya.
"Sehingga, saat sekolah, atau pembelajaran tatap mukanya ditutup sekalipun, KBM daring tetap jalan," tambah Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta.
Walau begitu, Heroe jelas berharap, tidak terjadi lonjakan kasus selama pelaksanaan pembelajaran tatap muka nanti.
Namun, berdasar track record dalam kisaran 10 pekan terakhir, data yang tersaji di grafik cukup apik.
"Kalau kita melihat pertumbuhan kasusnya itu selama 10 minggu terakhir tidak ada kenaikan, tidak turun juga, stabil. Antara 150-200 kasus mingguan," katanya. (Tribunjogja/Azka Ramadhan)
Forpi Kota Yogyakarta Dorong Jukir Nuthuk Parkir Rp20 Ribu di Sekitar Titik Nol KM Diproses Hukum |
![]() |
---|
Pemkot Yogya Kembali Gulirkan Bantuan Permakanan bagi Warga yang Jalani Isolasi Mandiri |
![]() |
---|
Ratusan Perusahaan di Kota Yogya Nyatakan Sanggup Bayarkan THR H-7 Lebaran |
![]() |
---|
Demi Upaya Percepatan, Pemkot Yogya Dorong Instansi Swasta Menggelar Vaksinasi Massal COVID-19 |
![]() |
---|
PT KAI Daop 6 dan Polresta Yogyakarta Santuni Yatim Piatu dan Bagi Takjil di Kawasan Malioboro |
![]() |
---|