Bisnis
Pengembangan Kawasan Wisata Candi Prambanan, Fokus pada Penambahan Varian Kesenian Tradisional
Pengembangan potensi wisata di Kawasan Candi Prambanan dapat ditingkatkan dengan menambah varian kesenian tradisional yang ditampilkan.
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Terkait pengembangan dan pengembangan kawasan Candi Prambanan, Gubernur DI Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X menanggapi secara terbuka arahan dari Presiden RI, Joko Widodo itu.
Sultan bahkan telah melakukan diskusi bersama Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Hilmar Farid, Jumat (23/4/2021) malam Pendapa Ndalem Kilen, Keraton Yogyakarta.
Dalam pertemuan tersebut, Sultan didampingi oleh Sekretaris Daerah DIY, Kadarmanta Baskara Aji dan Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (TWC), Edy Setijono.
Hadir pula pada kesempatan tersebut Kepala Bappeda DIY, Beny Suharsono, Paniradya Pati Aris Eko Nugroho, dan Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Rahardjo.
Baca juga: ASITA DIY dan PT Taman Wisata Candi Gelar Gowes Malam di Candi Prambanan
Hilmar Farid mengatakan pertemuan tersebut memang dilakukan sebagai tindak lanjut atas arahan Presiden Jokowi.
Dia meminta Kemendikbud RI memaksimalkan potensi wisata di Kawasan Candi Prambanan.
“Presiden RI meminta Kawasan Candi Prambanan ini dikembangkan dan dimanfaatkan. Jadi tadi diskusi dengan Ngarsa Dalem dan Pak Dirut TWC, kira-kira kegiatannya apa saja yang bisa dilakukan. Kita bahas semua kemungkinan-kemungkinannya, namun yang jelas, semuanya akan tetap berbasis budaya,” tuturnya.
Hilmar menambahkan, satu di antara upaya yang dapat dilakukan adalah meningkatkan daya tarik wisata.
“Sekarang, kami akan laporan ke menteri masing-masing untuk mendiskusikan kembali secara lebih mendalam,” imbuhnya.
Disinggung mengenai kapan bisa terlaksana. Hilmar berharap penambahan daya tarik wisata bisa segera terlaksana.
Baca juga: Ngabuburit Sambil Menikmati Senja Hanya Rp65 Ribu di Candi Prambanan dan Ratu Boko
Tak hanya itu, lanjut Hilmar, ia berharap pandemi COVID-19 juga segera usai agar geliat pariwisata dan kegiatan dapat hidup kembali.
Senada dengan Hilmar Farid, Sekretaris Daerah DIY, Kadarmanta Baskara Aji, menuturkan bahwa pengembangan potensi wisata di Kawasan Candi Prambanan dapat ditingkatkan dengan menambah varian kesenian tradisional yang ditampilkan.
Dia mengungkap, rencana pengembangan jangka pendeknya adalah mengisi kekosongan, terutama di panggung terbuka.
“Kalau sekarang kan pertunjukan yang ada masih sangat tradisional. Minatnya hanya kalangan tertentu,” ungkap Aji.
Dia mengatakan, pihaknya akan mencoba untuk mengembangkan dan meningkatkan minat kalangan muda yang selama ini sudah bolak-balik menikmati pementasan Ramayana atau Rara Jonggrang.
Baca juga: Gagas Program Twin World Heritage, TWC Kenalkan Borobudur dan Prambanan ke Kancah Internasional
Aji juga menyampaikan bahwa pada rencana jangka pendek juga akan dilakukan kajian yang dapat memaksimalkan seluruh potensi yang ada di Kawasan Candi Prambanan.
“Yang utama perkembangan Kawasan Prambanan, Candi Ijo, dan Nglanggeran supaya bisa connecting dengan pariwisata, ini salah satu pengembangannya,” ungkapnya.
Sementara, Direktur Utama PT TWC, Edy Setijono menambahkan, rencana pengembangan Candi Prambanan tak lepas dari ruang lingkup programnya.
“Kami juga menjadi bagian dari program yang memang ada perencanaannya ya yakni melalui integrated tourism masterplan. Salah satunya pengembangan Kawasan Prambanan dan Jogja,” ujarnya.
Dia mengaku, pihaknya sudah siap berkolaborasi guna memaksimalkan potensi Kawasan Candi Prambanan. ( Tribunjogja.com )