Harga Emas Batangan Aneka Tambang dan Kurs Dollar Rabu Siang
Harga emas batangan bersertifikat Antam keluaran Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) turun pada perdagangan
Tribunjogja.com Jakarta -- Harga emas batangan bersertifikat Antam keluaran Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) turun pada perdagangan Rabu (21/4/2021).
Mengutip situs Logam Mulia, harga pecahan satu gram emas Antam berada di Rp 932.000.
Harga emas Antam ini turun Rp 1.000 dari harga Selasa (20/4) yang berada di level Rp 933.000 per gram.
Sementara harga buyback emas Antam berada di level Rp 828.000 per gram.
Harga tersebut juga turun Rp 1.000 dibandingkan harga buyback pada Selasa (20/4) yang ada di Rp 829.000 per gram.
Berikut harga emas batangan Antam dalam pecahan lainnya per Rabu (21/4) dan belum termasuk pajak:
Harga emas 0,5 gram: Rp 516.000
Harga emas 1 gram: Rp 932.000
Harga emas 5 gram: Rp 4.435.000
Harga emas 10 gram: Rp 8.815.000
Harga emas 25 gram: Rp 21.912.000
Harga emas 50 gram: Rp 43.745.000
Harga emas 100 gram: Rp 87.412.000
Harga emas 500 gram: Rp 436.320.000
Harga emas 1.000 gram: Rp 872.600.000
Keterangan:
Logam Mulia Antam menjual emas dan perak batangan dalam beberapa ukuran berat (misalnya 1 gram, 2 gram, dan 500 gram). Biasanya harga per gram emas Antam akan berbeda tergantung berat batangnya.
Perbedaan ini terjadi karena ada biaya tambahan untuk pencetakan, sehingga harga per gram emas Antam batang kecil lebih mahal dari batang yang lebih besar. Harga yang ada di sini adalah harga per gram emas batang 1 kilogram yang biasa dijadikan patokan pelaku bisnis emas
Kurs rupiah
Kurs rupiah masih melanjutkan tren pelemahan pada pagi hari ini. Mengutip Bloomberg pada pukul 10.30 WIB, rupiah berada di level Rp 14.544 per dolar AS.
Dengan begitu rupiah sudah bergerak melemah 0,32 % dari penutupan perdagangan kemarin di level Rp 14.498 per dolar AS.
Kurs rupiah hari ini sendiri diprediksi bakal mendapatkan sentimen dari dalam negeri.
Salah satunya terkait revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dilakukan Bank Indonesia (BI).
Sebelumnya, BI memutuskan merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2021 dari kisaran 4,3%-5,3% menjadi 4,1%-5,1%.
Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf mengatakan, revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi yang dilakukan BI bisa menjadi sentimen negatif bagi pasar.
Selain data tersebut, BI juga memutuskan untuk menahan suku bunga acuan di angka 3,5%
“Kemungkinan ada tekanan buat rupiah. Kalau dolar Amerika Serikat tetap jatuh, dan yield obligasi AS tidak merangkak naik, pelemahan rupiah bisa tertahan,” kata dia kepada Kontan.co.id.
Alwi pun memprediksi kurs rupiah akan bergerak dalam kisaran Rp 14.470 per dolar AS - Rp14.545 per dolar AS pada hari ini. (*)
