Kabupaten Sleman
Tahun Ajaran Baru, Pemkab Sleman Akan Uji Coba Belajar Tatap Muka Serentak di Semua Sekolah
Pembelajaran di sekolah dilaksanakan setelah angka kasus COVID-19 turun, dan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo berencana menggelar uji coba pembelajaran tatap muka untuk jenjang SD - SMP secara serentak di semua sekolah, pada tahun ajaran baru mendatang.
Pembelajaran di sekolah dilaksanakan setelah angka kasus COVID-19 turun, dan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.
"Rencananya kalau COVID-19 sudah turun, tahun ajaran baru kita akan melaksanakan pembelajaran tatap muka di sekolah," kata dia, Senin (19/4/2021).
Kustini mengatakan, protokol kesehatan nantinya akan diberlakukan ketat.
Baca juga: Ikuti Uji Coba PTM di Sekolah, Siswa SMKN 1 Depok Sleman Ini Senang Bisa Ketemu Teman-temannya
Di antaranya kapasitas ruang kelas maksimal 50 persen.
Artinya, siswa belajar di sekolah tidak full satu minggu melainkan dibagi dua secara bergantian dan akan diberlakukan di semua sekolah, tanpa terkecuali.
"Semua sekolah serentak, SD - SMP. Jadi tidak ada sampel. Tapi langsung semua," kata Kustini.
Saat ini semua tengah dipersiapkan, bahkan guru-guru sudah menjalani vaksinasi.
Kepala Dinas Pendidikan Sleman, Ery Widaryana mengatakan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim sebenarnya sudah memperbolehkan belajar tatap muka sejak April.
Namun aplikasi di daerah, melihat situasi dan kondisi.
Penyebaran kasus COVID-19 di Sleman dinilai masih tinggi sehingga saat ini belum menerapkan belajar tatap muka.
Baca juga: SMKN 1 Depok Sleman Mulai Gelar Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka di Sekolah
"Kita akan melakukan uji coba tatap muka di semua sekolah nanti di ajaran baru, karena itu wajib. Tidak akan menunjuk sampel, tapi langsung semua sekolah," kata dia.
Menurut dia, uji coba pembelajaran tatap muka akan dilaksanakan secara terbatas.
Saat ini semua sekolah sudah mempersiapkan protokol kesehatan.
Nantinya, kata dia, belajar di sekolah hanya dilakukan dua kali dalam seminggu.
Untuk siswa jenjang SD sehari dua jam, sementara SMP tiga jam sehari.
Meskipun, sudah belajar tatap muka, Ery memastikan pembelajaran daring masih akan diberlakukan.
"Nah, tatap muka itu untuk memperjelas materi belajar daring yang kurang," kata dia. ( Tribunjogja.com)