Kisah Kang Daniel Jadi Korban Bully Saat Masih Sekolah Dasar

Tribunjogja.com --- Bullying kerap menjadi sorotan karena memberikan dampak negatif kepada korbannya.

Bahkan tak sedikit korban bullying yang menjadi stres hingga ada beberapa kasus yang memicu kasus bunuh diri.

Dan ternyata salah satu artis K-POP idola para kaum hawa Kang Daniel, pernah menjadi korban bullying yang dilakukan oleh teman-temannya waktu masih di Sekolah Dasar.

Pada sebuah tayangan dalam episode Problem Child in House dalam tayangan di KBS Selasa (6/4/2021), saat itu Kang Daniel ditanya tentang masa kecilnya seperti apa dan dia pun menceritakan bahwa ia kerap di bully oleh teman-temannya.

"Saat aku SD, kami sering berpindah-pindah termasuk sekolah, jadi saya sering di bully. Saya bahkan tidak tahu kenapa. Mungkin mereka tidak menyukai penampilan saya sebagai anak baru," kata Kang Daniel yang dilansir dari Koreaboo pada Rabu (7/4/2021).

Bahkan Kang Daniel pernah mengalami hal yang paling parah yaitu di pukul hingga di palak oleh teman-temannya di sekolah.

“Bukan cuma uang saya saja yang diambil, tapi mereka juga memukuli saya tanpa alasan yang jelas. Mereka memukul saya begitu saja saat melihat saya” jelas Kang Daniel.

Menurut Kang Daniel, para pembully menganggap itu adalah hal yang biasa dan sangat menyenangkan untuk dilakukan. Bahkan setelah melakukan hal yang tak terpuji tersebut, mereka kerap langsung melupakannya begitu saja.

“Bagi mereka itu adalah hal yang menyenangkan untuk mereka lakukan, tapi tidak untuk ku” tutur Kang Daniel.

Peristiwa perundungan ini sungguh menjadi hal yang sangat prihatin. Bahkan Kang Daniel merasa prihatin kepada mereka yang tidak menyesali sama sekali perbuatannya.

Kang Daniel mengatakan “Mereka yang melakukannya sekarang semuanya sudah dewasa, tapi mereka membicarakan masa lalu sambil minum-minum, seolah-olah mereka sangat membanggakannya. Mereka kerap membicarakan hal tersebut tanpa ada rasa bersalah sama sekali.”

Idola para kaum hawa ini mengatakan lagi bahwa, menurutnya para pelaku bully tak tahu bahwa mereka yang melakukan hal tersebut adalah bagian dari kekerasan di sekolah.

(MG – Diana Natalia Bela Goleng)