Internasional
Balas Dendam Kematian Jenderal Qassem Soleimani, Iran Rencanakan Serang Markas Angkatan Darat AS
Iran nampaknya masih menaruh dendam terhadap AS pasca-terbunuhnya Jenderal Qasem Soleimani pada Januari 2020 silam
TRIBUNJOGJA.COM, WASHINGTON DC – Iran nampaknya masih menaruh dendam terhadap AS pasca-terbunuhnya Jenderal Qasem Soleimani pada Januari 2020 silam.
Meski sudah melakukan serangan rudal ke pangkalan AS di Irak, Iran nampaknya masih merencanakan untuk melakukan serangan terhadap AS.
Informasi terbaru, Iran disebutkan akan melakukan serangan ke markas Angkatan Darat AS Fort McNair di Washinton DC.
Rencana penyerangan terhadap markas Angkatan Darat AS tersebut terbongkar setelah Badan Keamanan Nasional AS (NSA) berhasil menyadap saluran komunikasi Iran pada Januari silam.
Dalam sadapan tersebut, Iran juga diketahui mengincar Wakil Kepala Staf Angkatan Darat AS Jenderal Joseph M Martin.
Iran ingin membunuh orang penting di Angkatan Darat AS tersebut.
Dia tinggal di dalam kompleks Fort McNair.
Dalam komunikasi tersebut, Garda Revolusi Iran membahas rencana serangan terhadap Fort McNair untuk membunuh Martin.
Associated Press pertama kali melaporkan kabar tersebut, mengutip dua sumber dari pejabat intelijen senior yang enggan disebutkan namanya.
Dewan Keamanan Nasional AS (NSC) lantas merapatkan obrolan di antara personel Garda Revolusi Iran yang berencana melakukan serang tersebut.
Baca juga: Pamerkan Kota Rudal, Iran Klaim Miliki Rudal Jarak Jauh dan Balistik Canggih
Baca juga: Pamer Kekuatan ke Iran, AS Kirim Pesawat Pengebom B-52 Stratos, Dikawal F-15 Israel
Rencana penyerangan Fort McNair dan pembunuhan Martin tersebut merupakan upaya balas dendam Garda Revolusi Iran atas terbunuhnya Jenderal Qasem Soleimani.
Soleimani merupakan komandan Pasukan Quds, sayap pasukan elite Garda Revolusi Iran, yang tewas dalam serangan drone AS pada Januari 2020.
Rencana penyerangan dan pembunuhan tersebut kabarnya akan seperti penyerangan terhadap kapal perusak USS Cole.
Pada 2000, kelompok teroris Al-Qaeda menggunakan perahu kecil untuk berhenti di samping kapal perusak Angkatan Laut AS USS Cole dan meletakkan bahan peledak.
Kala itu, USS Cole sedang mengisi bahan bakar di pelabuhan Aden di Yaman.