Buah Bibir
Tetap Enjoy Meski Hadapi Banyak Tantangan Baru
Bekerja di dunia hiburan seperti event organizer (EO) bukanlah perkara mudah. Terlebih di tengah situasi pandemi Covid-19 saati ini.
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Bekerja di dunia hiburan seperti event organizer (EO) bukanlah perkara mudah. Terlebih di tengah situasi pandemi Covid-19 saati ini.
Hal itu diakui Stephani Arum Sari, seorang project manager serta salah satu pendiri Front of House (FOH) Entertainment yang bergerak di bidang EO.
"Tantangannya lebih berat di masa pandemi, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya cari event gampang banget. Tahun ini berubah drastis," terang Stephani sapaan akrabnya, Minggu (14/3/2021).
Di tengah situasi pandemi, Stephani harus beradaptasi agar produktivitasnya tak terganggu. Beragam tantangan baru pun terpaksa harus dihadapi.
Hal yang paling sulit menurut Stephani yakni mempelajari secara lebih mendalam penggunaan teknologi informasi untuk menunjang keberhasilan acara.
Pemanfaatan teknologi memang menjadi solusi di masa pandemi ini. Terlebih teknologi dapat mengumpulkan massa dalam jumlah besar tanpa menimbulkan kerumunan.
"Jadi harus paham betul bagaimana memanfaatkan teknologi semisal Zoom atau platform apapun yang akan digunakan. Juga menyampaikan konsep yang bisa dibawakan secara virtual," terang wanita berusia 30 tahun ini.
Baca juga: BUAH BIBIR : Amalina Selalu Tertantang Bekerja di Lapangan dan Bertemu Orang Banyak
Selain itu, dirinya juga harus mampu meyakinkan dan menarik perhatian klien untuk menggunakan jasa FOH, meski acara dibuat dengan format daring.
Penerapan protokol kesehatan di sebuah acara juga tidak boleh luput dari perhatian. Itu perlu diterapkan secara ketat untuk mencegah penularan Covid-19.
"Kami menawarkan bentuk dan konsep yang baru. Konsepnya saat ini adalah secara virtual jadi perlu meyakinkan juga kepada klien kalau ini aman dilakukan," jelasnya.
Kendati harus menghadapi segudang tantangan baru, Stephani tetap merasa senang menekuni dunia EO.
Pasalnya bekerja di dunia entertainment memang menjadi kegemaran wanita asal Kutoarjo, Jawa Tengah ini.
"Itu tidak menyurutkan semangat untuk dapat bekerja di dunia entertainment. Tetap menyenangkan walau lebih banyak aturan. Walaupun dunia EO sempat terhambat tapi tidak menyurutkan semangat lalu berhenti begitu aja. Pasti ada celahnya," jelasnya.
Sebelum terjun ke dunia EO, Stephani sempat bekerja di salah satu televisi nasional sebagai bagian dari tim kreatif.
Bekerja di stasiun televisi menjadi salah satu pekerjaan impiannya. Hal itu juga yang membuatnya menempuh pendidikan Jurnalistik di Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Namun, Stephani tak bertahan lama bekerja di stasiun TV tersebut. Kurang lebih dua tahun kemudian atau tepatnya pada awal 2017, dia memutuskan mengundurkan diri dan beralih untuk mulai melanjutkan karier di dunia EO.
Stephani tak kecewa keputusan yang dia ambil, pasalnya bekerja di EO tak jauh berbeda saat dirinya bekerja di stasiun televisi.
"Sebenarnya kurang lebih yang aku jalani di TV pun aku mengurus acara musik walaupun memang bukan event. Kurang lebihnya sama dari sisi menyiapkan konsep, mengurus talent dan sebagainya. Aku tertarik di bidang entertainment," ungkapnya. (Tribunjogja/Yuwantoro Winduajie)