Kantongi Izin Darurat dari BPOM, Vaksin Covid-19 AstraZeneca Siap Digunakan untuk Program Vaksinasi

Vaksin buatan AstraZeneca yang telah tiba di tanah air akan digunakan untuk program nasional pemerintah.

Editor: Muhammad Fatoni
kontan.co.id
Serum Institute of India Akan Naikkan Produksi Vaksin Covid-19 Hingga 200 Juta Dosis 

TRIBUNJOGJA.COM - Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi, mengatakan vaksin buatan AstraZeneca akan digunakan untuk program nasional pemerintah.

Saat ini, vaksinasi program pemerintah menggunakan vaksin dari Sinovac yang dikembangkan produsen farmasi asal China.

"Iya untuk vaksinasi program pemerintah. Sebagaimana yang disampaikan Menteri Kesehatan bahwa vaksinasi program pemerintah menggunakan Sinovac, Pfizer, AstraZeneca, Novavax, dan satu yang akan kita dapatkan dari mekanisme Covax facility," ujar Nadia ketika dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (10/3/2021).

Nadia menuturkan, pemerintah menjamin keamanan dari vaksin AstraZeneca.

Apabila nantinya ada Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (KIPI), pemerintah sudah menyiapkan mekanisme penanganannya.

"Kemudian saat vaksin akan diberikan juga ada kriteria untuk screening," tambahnya.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengumumkan penerbitan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) untuk vaksin AstraZeneca.

Kepala BPOM, Penny Lukito, mengatakan pengajuan izin penggunaan darurat vaksin Covid-19 tersebut dilakukan melalui dua jalur, yaitu secara multilateral dan didaftarkan langsung oleh AstraZeneca Indonesia.

Baca juga: Jokowi Tinjau Vaksinasi Covid-19 di Bantul, Warga Senang Kebagian Kaos dari Presiden

Baca juga: Hanya Tercapai 60 Persen, Target Vaksinasi Lansia Hari Pertama di Kota Yogya Gagal Terpenuhi

Menurut Penny, sebelum memberikan izin penggunaan darurat, BPOM telah melakukan evaluasi bersama Komite Nasional Penilai Obat dan pihak lainnya.

Vaksin Covid-19 AstraZeneca ini memiliki efikasi sebesar 62,1 persen.

Sebelumnya, sebanyak 1,1 juta dosis vaksin yang diperoleh melalui skema kerja sama multilateral tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin (8/3/2021) sekitar pukul 17.45 WIB.

Tangkapan Layar: Presiden Joko Widodo menyaksikan langsung vaksinasi seniman dan budayawan di Yogyakarta, Rabu (10/3/2021)
Tangkapan Layar: Presiden Joko Widodo menyaksikan langsung vaksinasi seniman dan budayawan di Yogyakarta, Rabu (10/3/2021) (Istimewa)

Pengiriman pertama vaksin via skema multilateral atau tahap keenam pengiriman vaksin Pemerintah Indonesia tersebut menyertakan vaksin Covid-19 dari perusahaan farmasi AstraZeneca.

Vaksin tersebut diperoleh melalui skema kerja sama multilateral Pemerintah Indonesia dengan Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi (GAVI), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), UNICEF, Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI), dan berbagai pihak internasional lainnya lewat inisiatif Covid-19 Vaccines Global Access (COVAX) Facility.

Inisiatif global ini bertujuan untuk mengupayakan kesetaraan akses terhadap vaksin-vaksin Covid-19 untuk semua negara.

Baca juga: Presiden Jokowi Tinjau Vaksinasi Covid-19 Bagi Seniman dan Budayawan di Yogyakarta

Baca juga: BREAKING NEWS: Jokowi Tiba di DI Yogyakarta, Tinjau Vaksinasi Covid-19 Seniman dan Budayawan

Kedatangan 1.113.600 vaksin AstraZeneca kali ini merupakan bagian awal dari gelombang pengiriman pertama dari vaksin yang didatangkan melalui skema multilateral.

Indonesia akan memperoleh 11.704.800 vaksin siap pakai dan diupayakan untuk dapat berlanjut pada gelombang-gelombang berikutnya.

Adapun vaksin AstraZeneca telah masuk ke dalam emergency use listing (EUL) atau daftar penggunaan darurat WHO sejak 15 Februari 2021. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kemenkes: Vaksin AstraZeneca untuk Vaksinasi Program Pemerintah"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved