PSS Sleman

Dwi Rafi Angga Punya Tantangan Berat di PSS Sleman

Di PSS Sleman, ia ingin mendapat banyak kesempatan bermain untuk menunjukan jika Indonesia tidak kehabisan stok striker lokal.

Penulis: Taufiq Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
Media Official PSIM Yogyakarta
Dwi Rafi Angga 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Kabar mengejutkan seputar transfer pemain di Yogyakarta kembali hangat, setelah Dwi Rafi Angga menerima pinangan PSS Sleman, yang musim sebelumnya masih mengenakan seragam PSIM Yogyakarta.

Kabar ini diumumkan langsung di media sosial PSS Sleman, setelah sebelumnya merilis daftar pemain baru dengan foto-foto pemain yang masih kanak-kanak.

Dari kebanyakan komentar yang muncul, tidak ada satupun yang menyebut nama Rafi Angga sebagai satu dari beberapa orang yang berada dalam foto tersebut.

Angga kemudian membenarkan unggahan tersebut, ia dikontrak selama satu musim ke depan oleh tim berjuluk Super Elang Jawa itu.

Baca juga: Dimas Fani Siap Bersaing Merebutkan Posisi Kiper PSS Sleman

Pemain kelahiran 19 Oktober 1996 ini juga mengaku sebelumnya telah ditawari oleh beberapa klub Liga 1 dan 2, termasuk Persela Lamongan yang sempat bersepakat dengannya.

"Persela cukup intens pendekatan ke saya dan sempat sepakat, tapi itu semua tanpa hitam di atas putih," ujarnya pada Tribunjogja.com, Kamis (4/3/2021).

Ia menilai, di waktu yang bersamaan PSS Sleman lebih serius untuk mendapat tanda tangannya ketimbang tim lain yang masih sekadar mengontaknya.

"Nah yang serius itu PSS Sleman, langsung menyodorkan kontrak, lalu berbicara ke depan, serta kepercayaan kepada saya," jelasnya.

Pemain dengan postur 181 sentimeter itu juga memiliki ambisi menjadi pemain yang lebih baik dengan menjajakan kaki di kompetisi kasta tertinggi Indonesia.

"Saya ingin lebih berprestasi di Liga 1 bersama PS, karna PSS Sleman juga kasih saya kepercayaan, jadi saya mau jawab kepercayaan itu, dan bermain di Liga 1 juga impian saya," paparnya.

Soal dirinya yang menyebrang dari tim rival PSIM Yogyakarta, ia menilai hal itu sebagai bentuk sikap profesionalnya terhadap sepak bola.

Baca juga: Pemain Baru PSS Sleman, Wawan Febrianto Mengundurkan Diri

Serta, hal ini akan memperkaya cara pandangnya terhadap suporter di DIY, yang seyogyanya dapat menjaga perdamaian, dan menjadi warna di persepak bolaan Tanah Air.

"Kalau tanggapan soal suporter, pasti ada yang positif dan negatif, nah saya selaku pemain selalu ambil yang positifnya, saya juga bekerja sebagai seorang profesional di sepak bola," tutur Angga.

"Memang PSIM Yogyakarta dan PSS Sleman punya rivalitas yang kental, tapi mungkin di balik itu semua mereka satu yaitu DIY dan bisa berdamai, yang pasti kedua suporter mempunyai ciri khas masing-masing, dan semangatnya tanpa menjatuhkan satu sama yang lain," jelas pemain kelahiran Medan itu.

Angga merasa senang, diriya bisa merasakan atmosfer dukungan suporter fanatik di DIY, pertama ia pernah berseragam PSIM Yogyakarta dan merasakan gegap gempita dukungan dari Brajamusti dan The Maident.

Selanjutnya, Angga akan merasakan riuh serunya dukungan Brigata Curva Sud (BCS) dan Slemania di Stadion Maguwoharjo ketika berseragam Laskar Sembada.

"Saya sangat senang bisa bermain di hadapan Brajamusti kemarin, dan di tahun ini saya menunggu momen dimana akan bermain di hadapan BCS dan Slemania,  karena suporter DIY luar biasa," tukasnya.

Angga tidak mempermasalahkan jika dukungan itu nantinya hanya berbentuk spanduk di stadion, karena suporter masih dilarang masuk lantaran syarat digelarnya kompetisi di tengah pandemi.

Baca juga: Ega Rizky Tak Perlu Takut dengan Kiper Baru PSS Sleman

Di samping itu, Angga memiliki target pribadi setelah menjadi bagian dari penggawa PSS Sleman, ia ingin dirinya mendapat banyak kesempatan bermain untuk menunjukan jika Indonesia tidak kehabisan stok striker lokal.

Ia juga berharap segera bisa beradaptasi dengan tim barunya, agar dapat menyesuaikan pola permainan antara satu pemain dengan lainnya.

"Saya ingin menunjukkan kalau Indonesia tidak kehabisan striker lokal, targetnya saya ingin selalu tampil baik dan menjadi pemain yang bermanfaat untuk tim, serta bisa cepat nyetel dengan teman-teman di PSS Sleman," ungkapnya.

Hingga kini, Angga masih berada di tempat kelahirannya, Medan, Sumatera Utara.

Ia belum memiliki rencana untuk kembali ke Yogyakarta, karena masih menunggu pengumuman di mana home base yang akan dipakai pasukan Super Elja untuk mengarungi Piala Menpora 2021.

Selanjutnya, dilansir dari transfermarkt.com, pada musim 2019, statistik pertandingan Angga di PSIM bermain sebanyak empat kali, dengan rincian satu kali sebagai sebelas utama, sisanya memulai dari bangku cadangan,  serta Angga telah menorehakan dua gol.

Dengan statistik demikian, Angga yang berposisi sebagai striker memiliki tanggung jawab yang cukup besar tatkala membela PSS Sleman yang bermain di Liga 1.

Ia musti bersaing dengan striker lainnya, Saddam Gaffar, belum lagi jika nanti ada pemain asing masuk menggantikan posisi striker yang ditinggalkan Yevhen karena pindah ke klub Malaysia. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved