Nasional
Mengenang Artidjo Alkostar, Sepak Terjang Sang Algojo Koruptor di Indonesia
Artidjo dikenal sebagai sosok yang bersih dan ditakuti oleh koruptor saat dirinya masih bertugas di Mahkamah Agung (MA).
Sekalian juga untuk menyesuaikan dengan kehidupan Kota Yogyakarta.
"Saya setuju. Dari pada di Situbondo saya bengong," ujar mantan Ketua Kamar Pidana Mahkamah Agung ini.
Setelah didaftarkan dan lulus, Artidjo ternyata menikmati kuliah di fakultas hukum.
Apalagi setelah mengikuti kegiatan organisasi kemahasiswaan.
Dia malah melupakan cita-cita masuk Fakultas Pertanian UGM.
"Saya enjoy dan malah tak berminat lagi ke fakultas pertanian," tuturnya.
Budiman lantas bertanya, menyesalkah Anda?
"Enggak lah, karena di bidang hukum saya bisa membantu banyak orang," jawab Artidjo.
Baca juga: Terkenal Tegas, Rekan Dekat Sebut Artidjo Alkostar Cocok Jadi Dewan Pengawas KPK
Bekerja Ikhlas
Sepanjang menjadi Hakim Agung, Artidjo Alkostar menyelesaikan berkas di MA sebanyak 19.708 perkara.
Bila dirata-rata selama 18 tahun, Artidjo menyelesaikan 1.095 perkara setiap tahun.
Angka yang mencengangkan.
Namun, pria 70 tahun kelahiran Situbondo, Jawa Timur, itu mengungkapkan resep dari capaian luar biasa itu, yakni kerja ikhlas.
Diakuinya, bekerja ikhlas bukanlah hal mudah.
Namun, baginya upaya itu harus dilakukan sebab keikhlasan adalah nutrisi batin.