Antisipasi Ular Masuk Rumah dengan Kebersihan dan Wangi Menyengat

Ular justru sangat anti dengan bau yang menyengat. Selain itu, ia senang bersembunyi di tempat yang tertutup yang gelap.

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Muhammad Fatoni
Cara mencegah ular masuk rumah 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Musim penghujan seperti ini berpotensi masuknya ular ke dalam rumah warga.

Sebab, reptil melata ini mencari tempat persembunyian yang aman dan terbebas dari gangguan air hujan.

Dino Ashar Setiawan dari Gunungkidul Reptile Independent mengatakan ada berbagai cara untuk mengantisipasi ular masuk rumah. Namun masih ada kepercayaan keliru.

"Ada yang meyakini dengan menebar garam ular akan takut, padahal itu keliru," kata Dino, Minggu (21/02/2021).

Menurutnya, ular justru sangat anti dengan bau yang menyengat. Selain itu, ia senang bersembunyi di tempat yang tertutup yang gelap.

Sebab hewan ini lebih banyak menghabiskan waktunya di sarang.

Dino pun menyarankan warga menggunakan bahan seperti pewangi lantai, karbol (cairan pembersih keramik), hingga kapur barus.

Kebersihan rumah pun perlu diperhatikan.

"Jangan sampai ada tumpukan barang atau kayu yang berpotensi menjadi sarang ular," jelasnya.

Menurut Dino, potensi temuan ular bergantung pada dekat tidaknya rumah dengan habitat alamnya.

Jika berada di kawasan kebun atau hutan, maka ada potensi ular masuk rumah.

Jika temuan ular sudah dirasa sangat mengganggu, ia menyarankan agar warga membasmi secara mandiri.

Namun akan lebih baik jika meminta bantuan pihak yang mengerti cara menangani, seperti komunitas reptil atau petugas Pemadam Kebakaran (Damkar).

"Sebab warga belum tentu bisa mengetahui apakah ular itu berbisa atau tidak, yang akan sangat berbahaya jika tergigit," ujar Dino.

Menurutnya, temuan ular di Gunungkidul pada musim penghujan awal 2021 ini masih terbilang minim.

Justru lebih banyak di tahun-tahun sebelumnya lantaran saat itu tengah musim menetasnya telur ular.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, Edy Basuki.

Menurutnya, belum ada temuan ular liar yang dilaporkan masuk ke rumah warga.

"Belum lama ini ada laporan dari Semanu, tapi ular yang lepas merupakan peliharaan," ungkapnya.

Edy mengatakan laporan temuan ular selama ini ditangani oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Damkar Gunungkidul.

Upaya peningkatan kapasitas pun terus dilakukan agar laporan dari warga bisa ditangani lebih baik. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved