Update Corona di DI Yogyakrta

Akumulasi Selama Pandemi, 13 Warga Maguwoharjo Dilaporkan Meninggal Dunia karena COVID-19

Selama periode Maret 2020 - 11 Ferbuari 2021, total akumulasi kasus positif covid-19 di Kalurahan Maguwoharjo ada 445 orang.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Ahmad Syarifudin
Lurah Maguwoharjo, Imindi Kasmiyanto, bersama satgas COVID-19, menunjukkan data akumulasi kasus COVID-19 di Maguwoharjo, Depok, Sleman, Jumat (12/2/2021) 

TRIBUN JOGJA.COM, SLEMAN - Pandemi Coronavirus disease-2019 (COVID-19) sudah berjalan hampir satu tahun, sejak kasus pertama, bulan Maret 2020 diumumkan di Indonesia.

Di Kalurahan Maguwoharjo, Depok, Sleman, virus SARS-COV-2 penyebab covid, akumulasi selama hampir satu tahun itu, dilaporkan telah menyebabkan 13 orang meninggal dunia. 

Lurah Maguwoharjo, Depok, Sleman, Imindi Kasmiyanto menyampaikan, selama periode Maret 2020 - 11 Ferbuari 2021, total akumulasi kasus positif covid-19 di Kalurahan Maguwoharjo ada 445 orang.

Dari jumlah tersebut, 398 orang sembuh dan 13 orang meninggal dunia.

Baca juga: Kasus Positif COVID-19 di DI Yogyakarta Bertambah 278 Kasus, 8 Pasien Dilaporkan Meninggal

Sementara  34 orang lainnya, saat ini masih menjalani isolasi, baik di rumah sakit maupun Isolasi mandiri. 

Kalurahan Maguwoharjo, kata dia, terus berupaya maksimal agar laju penularan virus corona di wilayahnya dapat ditanggulangi.

Berbagai langkah dilakukan, di antaranya, melakukan penyemprotan disinfektan di seluruh wilayah RT dibarengi dengan edukasi Cita Mas Jajar (cuci tangan, Masker dan Jaga Jarak) serta anjuran kepada warga agar menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Selain itu, saat ini mulai mengaktifkan Posko Satgas COVID-19 hingga tingkat RT. 

"Meski saat ini masih ada kasus COVID-19. Namun, sudah mulai bisa ditekan," terangnya, Jumat (12/2/2021). 

Kalurahan Maguwoharjo terdiri dari 20 padukuhan.

Baca juga: Kasus Positif COVID-19 di DI Yogyakarta Bertambah 278 Kasus, 8 Pasien Dilaporkan Meninggal

Dari jumlah tersebut, sebanyak 12 padukuhan, atau 60 persen dari total wilayah, saat ini masuk zona hijau atau tidak ditemukan ada kasus COVIID-19.

Sementara, 8 padukuhan atau 40 persen lainnya, masuk kategori zona kuning dengan risiko penularan rendah.

Saat ini, tidak ada wilayah yang masuk kategori zona merah.  

Karenanya, Ia meminta kepada seluruh Satgas COVID-19 di tingkat RT selama PPKM Mikro, agar terus melakukan pengawasan dan pendataan terhadap interaksi keluar - masuk warga setempat dari luar, baik antar keluarga maupun antar rumah.  

"Sehingga apabila ada yang positif, ketika tracing bisa diketahui," tutur Imindi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved