Bisnis
Ekonomi DI Yogyakarta Alami Konstraksi, Bappeda DIY Fokus Pulihkan Sosial Ekonomi Masyarakat
Pandemi COVID-19 membuat pertumbuhan ekonomi DI Yogyakarta mengalami kontraksi sebesar 2,69% selama tahun 2020.
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pandemi COVID-19 membuat pertumbuhan ekonomi DI Yogyakarta mengalami kontraksi sebesar 2,69% selama tahun 2020.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) DIY, Beny Suharsono mengungkapkan, perlambatan laju ekonomi tersebut mengakibatkan beberapa sektor di DIY mengalami penurunan cukup signifikan, terutama sektor transportasi.
Meski demikian, sektor lain seperti informasi dan komunikasi, kesehatan, serta pendidikan masih mengalami pertumbuhan di tengah situasi pandemi.
• UPDATE Peta Epidemiologi Covid-19: Jumlah Zona Merah di Sleman Turun Drastis, Berikut Rinciannya
"Sesuai dengan tema RKPD (Rencana Kerja Pemerintah Daerah) 2022, pembangunan di Yogyakarta akan mengutamakan pembentukan SDM unggul, pemulihan sosial ekonomi masyarakat, dan kualitas infrastruktur dasar," paparnya.
Pada RKPD 2022, Pemda DIY juga menargetkan peningkatan pertumbuhan ekonomi melalui sektor-sektor unggulan dan potensial, antara lain jasa, informasi dan komunikasi, kesehatan, pertanian, wisata, dan industri kreatif.
“Utamanya, proyek prioritas strategis di Yogyakarta adalah 10 Destinasi Wisata Prioritas di daerah Borobudur dan sekitarnya dan pengembangan Science Techno Park untuk mengoptimalisasi Triple Helix empat universitas utama,” ungkap Beny.
Di tahun 2022, Bappeda menargetkan pertumbuhan laju ekonomi dari 6,40% menjadi 6,50%, penurunan tingkat kemiskinan dari 8,86% menjadi 8,25%, dan penurunan tingkat pengangguran terbuka dari 2,80% menjadi 2,60%.
• 35 Jemaah Pengajian di Kalurahan Jangkaran Kulon Progo Terpapar COVID-19
Untuk mewujudkannya, terdapat beberapa tantangan yang dihadapi antara lain pandemi COVID-19, kondisi ketimpangan antar wilayah kabupaten/kota, dan angka kemiskinan yang masih tergolong tinggi.
Untuk mengatasi berbagai isu tersebut, Bappeda DIY telah merumuskan lima isu strategis yang menjadi prioritas, yaitu peningkatan layanan infrastruktur dasar dalam mencapai target tujuan pembangunan berkelanjutan, penanggulangan kemiskinan, peningkatan kualitas layanan kesehatan, pemulihan ekonomi, dan Jogja Smart Province.
“Kami juga akan lakukan terus pemulihan ekonomi yang terdampak COVID-19 di sektor pariwisata, sektor koperasi dan UMKM, sektor perindustrian, dan perdagangan,” tegas Beny. ( Tribunjogja.com )
Awal Maret Pergerakan IHSG Diprediksi Menguat, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini |
![]() |
---|
Mengenal Lebih Dekat KRL Yogya - Solo, KRL Pertama yang Beroperasi di Luar Jabodetabek |
![]() |
---|
XL Axiata Pastikan Jaringan 100% Beroperasi Normal di Lokasi Bencana Alam |
![]() |
---|
DG Management Tawarkan Jasa WO dengan Harga Unik |
![]() |
---|
Sasar Penikmat Musik Premium, Sharp Luncurkan Active Speaker Kualitas Suara High Definition |
![]() |
---|