Bisnis
Terimbas Jateng di Rumah Saja, Trayek Semarang - Yogya Makin Sepi Penumpang
Semenjak pandemi corona, jumlah penumpang di terminal yang ada di Terminal Jombor menurun drastis.
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Kebijakan yang diambil Pemerintah Jawa Tengah, dalam upaya menekan laju penularan COVID-19, dengan gerakan "Jateng di Rumah Saja" berdampak pada sektor transportasi dari/menuju Jawa Tengah - Sleman, Yogyakarta.
Satu di antaranya seperti yang terpantau di terminal Jombor. Jumlah penumpang yang berangkat dan datang dari Jateng, melalui terminal ini, mengalami penurunan.
Operator Terminal Jombor, Herman Jaya mengungkapkan, jumlah penumpang di terminal Jombor mengalami penurunan drastis sejak awal pandemi corona.
Berjalan waktu, gelombang penumpang sempat mulai membaik pada bulan Januari meski tak seramai sebelumnya.
• Gerakan Jateng di Rumah Saja, Petugas Masih Temukan Warga Tak Bermasker di Magelang
Menurut dia, hari Sabtu - Minggu biasanya penumpang bus di terminal Jombor masih lumayan, ketimbang hari biasanya.
Namun, imbas dari kebijakan Pengetatan secara Terbatas Kegiatan Masyarakat (PTKM) serta gerakan Jateng di Rumah saja, membuat trayek Semarang - Yogyakarta di-akhir pekan sepi penumpang.
"Sabtu - Minggu, biasanya (penumpang) lumayan. Tapi ini sepi," ujar dia, ditemui di Terminal Jombor, Minggu (7/2/2021).
Data yang diperoleh Tribun Jogja, per-6 Februari atau hari pertama diberlakukannya Jateng di rumah saja, menyebutkan, Bus Patas jurusan Yogyakarta - Semarang - Kudus, yang datang ke terminal Jombor sepanjang hari itu ada 9 armada, dengan total jumlah penumpang hanya 18 orang.
Begitu juga keberangkatan.
Dari 9 armada itu, kembali ke Jawa Tengah dengan membawa 78 penumpang.
G Media Gelar CSR Project Based Learning untuk Siswa SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta |
![]() |
---|
Restrukturisasi UMKM Diperpanjang hingga 2022, OJK DIY Minta Perbankan Lebih Selektif |
![]() |
---|
Terdampak COVID-19, Kerajinan Kulit di Manding Masih Sepi Pembeli |
![]() |
---|
Galeria Mall Pastikan Kebersihan Bangunan dan Kesiapan SDM di Era Pandemi |
![]() |
---|
Harga Cabai Rawit Merah di Kota Yogyakarta Meroket hingga Tembus Rp 90 ribu per Kg |
![]() |
---|