Bisnis
Merugi Akibat Pandemi, Homestay hingga Restoran di Gunungkidul Mulai Dijual
Kedua homestay cukup besar tersebut masing-masing berada di Kapanewon Semanu dan Playen.
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Situasi pandemi ditambah Pengetatan Secara Terbatas Kegiatan Masyarakat (PSTKM) membuat usaha jasa pariwisata (UJP) mulai menyerah.
Sejumlah penginapan hingga restoran pun mulai dijual.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Gunungkidul Sunyoto mengungkapkan pihaknya sudah menerima laporan langkah penjualan tersebut.
"Ada beberapa restoran yang mulai ditawarkan untuk dijual ke pembeli," katanya pada wartawan, Rabu (03/02/2021).
Selain restoran, Sunyoto menyebut ada dua penginapan berkonsep homestay yang juga dijual.
• Terdampak Pandemi, 50 Hotel dan Restoran di DI Yogyakarta Mati Sampai Jual Aset
Kedua homestay cukup besar tersebut masing-masing berada di Kapanewon Semanu dan Playen.
Ia mengatakan para pemilik usaha tersebut memilih menjual asetnya karena omzet terus menurun.
Sedangkan biaya operasional harus terus berjalan.
"Paling berat dampaknya terutama sejak penerapan PSTKM ini," tutur Sunyoto.
Ia menyebut sektor usaha jasa pariwisata menderita kerugian mencapai 90 persen. Pasalnya, pendapatan mereka sangat tergantung dari kunjungan wisatawan asal luar Gunungkidul dan luar DIY.
Harga Cabai Rawit Merah Tinggi, Disperindag DI Yogyakarta Sebut Akibat Cuaca dan Masa Panen |
![]() |
---|
BI DIY Sebut Penggunaan Pembayaran Digital QRIS Masih Temui Kendala |
![]() |
---|
BI DIY Berharap Kepala Daerah Baru Bisa Berkontribusi dalam Mempercepat Pemulihan Ekonomi |
![]() |
---|
Disdag Bantul Sebut Harga Cabai Rawit Naik Karena Musim Hujan |
![]() |
---|
G Media Gelar CSR Project Based Learning untuk Siswa SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta |
![]() |
---|