Maksimalkan Metode Belajar Mengajar, Guru Dituntut Lakukan Inovasi dalam Pembelajaran Jarak Jauh
Hal paling penting dalam pembelajaran daring, yakni guru harus bisa mengoptimalkan konsentrasi siswa pada 20 menit pertama.
Penulis: DNA | Editor: MGWR
“Di masa pandemi Covid-19, guru diharapkan bisa menciptakan metode baru dalam pembelajaran daring,” pinta Agus.
Penyesuaian aplikasi yang digunakan, kata dia, juga harus mempertimbangkan durasi waktu, media, alat peraga, rentang waktu mengerjakan tugas, dan lainnya.
Pasalnya, Agus menyadari, meski terlihat menyenangkan, pembelajaran jarak jauh bukanlah hal mudah bagi para siswa, guru, dan orangtua.
“Untuk itu, komunikasi antara guru, siswa, dan orangtua harus dijalin secara maksimal. Jangan sampai anak merasa jenuh karena merasa tidak ada waktu untuk istirahat,” imbuhnya.
Bukan hanya siswa, orangtua tidak boleh merasa terbebani ketika anaknya mendapat tugas. Terutama bagi siswa di tingkat sekolah dasar (SD) dan pra sekolah, seperti pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga taman kanak-kanak (TK).
“Oleh karenanya, guru harus pula memberikan pekerjaan rumah yang sewajarnya agar siswa dan orangtua dapat saling mendukung,” ujar Agus.
Untuk mendukung pembelajaran yang efektif, ia menyatakan, pihaknya akan lebih intens memantau pelaksanaan PJJ di sekolah-sekolah.
Terlebih dalam menghadapi asesmen kompetensi minimal (AKM) sebagai pengganti ujian nasional (UN). Sekolah dan guru harus ekstra dalam menyiapkan siswa menghadapi ujian itu.
“Semoga para guru, khususnya di Kota Magelang selalu semangat dan inovatif dalam memaksimalkan PJJ,” harap Agus.
Tak hanya itu, lanjut dia, guru diharapkan pula mengajak siswa kelas VI SD dan kelas IX sekolah menengah pertama (SMP) untuk konsentrasi menghadapi UN.
“Meskipun pelaksanaan UN masih secara online, namun dorongan semangat itu penting,” ujarnya.