Maksimalkan Metode Belajar Mengajar, Guru Dituntut Lakukan Inovasi dalam Pembelajaran Jarak Jauh

Hal paling penting dalam pembelajaran daring, yakni guru harus bisa mengoptimalkan konsentrasi siswa pada 20 menit pertama.

Penulis: DNA | Editor: MGWR
Dok. Humas Pemkot Magelang
Seorang siswa di Kota Magelang sedang mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). 

TRIBUNJOGJA.com – Sekolah dan para guru didorong untuk memaksimalkan metode pembelajaran kepada siswanya. Terlebih di tengah pandemi Covid-19 yang tidak memungkinkan  pembelajaran tatap muka.

Untuk itu, para pengajar dituntut mampu berinovasi dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Magelang, Agus Sujito menerangkan, salah satu inovasi yang bisa dilakukan guru adalah mengajar dengan menggunakan berbagai aplikasi digital.

“Penggunaan aplikasi ini juga harus disesuaikan dengan kemampuan guru dan siswa,” ujarnya, seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Tribun Jogja, Rabu (27/1/2021).

Sejauh ini, kata Agus, banyak guru mengajak siswa menggunakan aplikasi SiPintar, RumahBelajar, Google Form, atau Google Classroom.

Selain aplikasi tersebut, para guru juga menggunakan aplikasi Zoom untuk bertatap muka. Aplikasi ini pun seringkali dimanfaatkan untuk melakukan review mandiri sebagai pengganti penilaian harian (PH).

“Bahkan, bila para guru membutuhkan penilaian fisik, mereka terkadang meminta siswa-siswinya mengirimkan dokumen berupa video,” jelas Agus.

Menurutnya, upaya yang dilakukan para pengajar tersebut tidak monoton hanya menggunakan satu metode pembelajaran.

“Biasanya setiap pembelajaran daring, siswa hanya diminta membaca buku materi dan menjawab soal-soal. Kemudian, melaporkan kepada guru melalui foto tugas atau mengisi form,” kata Agus, Kamis (21/1/2021).

Ia berharap, dengan berbagai metode yang dikuasai guru ketika belajar tatap muka bisa diaplikasikan dalam pembelajaran daring. Sebab, guru dinilai lebih paham penggunaan metode yang sesuai dengan siswanya masing-masing.

“Namun, yang paling penting dalam pembelajaran daring, guru harus bisa mengoptimalkan konsentrasi siswa pada 20 menit pertama,” ujar Agus.

Jika tidak, sambungnya, guru akan menghadapi siswa yang tidak bergairah sepanjang pelajaran daring tersebut.

Guru diimbau tidak berhenti berinovasi

Pada kesempatan itu, Agus turut mengimbau kepada para guru untuk tidak berhenti berinovasi dalam menciptakan metode pembelajaran yang belum ada.

Tak hanya sekadar inovasi, metode ini juga harus menarik, menyenangkan, dan mudah dipahami siswa.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved