Bisnis
Dongkrak Perekonomian, DPKP DI Yogyakarta Kembangkan Desa Agrowisata
Desa agrowisata merupakan pengembangan pariwisata yang terintegrasi dengan pertanian.
Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) lalukan pengembangan desa berbasis agrowisata untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi di masyarakat.
Desa agrowisata merupakan pengembangan pariwisata yang terintegrasi dengan pertanian.
Plt Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY, Syam Arjayanti menuturkan, daerah Yogyakarta dinilai sangat berpotensi untuk menciptakan destinasi agrowisata.
Baca juga: Memetik Manisnya Anggur Ukraina di Bantul, Danang Sukses Kembangkan 40 Anggur Impor
"Ini memang akan menjadi peluang untuk menaikkan minat berwisata yang melibatkan pertanian. Sejauh ini, sambutan dari masyarakat cukup positif ditandai dengan tumbuhnya swadaya dari masyarakat langsung," jelasnya kepada Tribunjogja.com, pada Rabu (27/01/2021).
Ia menambahkan, saat ini desa agrowisata yang sedang dikembangkan pihaknya berada di beberapa lokasi .
Seperti, Kampung Flory Jogja, Kampung Anggur Jogja, hingga Kebun Buah Mangunan.
Menanggapi tren baik yang tumbuh di masyarakat, pihaknya pun berencana menambah lokasi baru untuk desa agrowisata.
"Adanya desa Agrowisata memang membantu ekonomi para petani maupun masyarakat sekitar. Sehingga, kami tertarik untuk menambah desa agrowisata yang direncanakan akan dibangun di daerah Pagerharjo," ujarnya.
Baca juga: Kampung Flory Raih Juara 3 Ekowisata Terpopuler API 2019
Selain berwisata, di desa Agrowisata para pengunjung pun akan diberikan pelatihan atau pengetahuan seputar pertanian.
Dengan tujuan agar pengunjung memiliki bekal terkait pertanian yang dapat diterapkan secara mandiri.
Nantinya, pengunjung pun diperbolehkan untuk membeli produk petani di desa Agrowisata meliputi, bibit, makanan olahan , dan kerajinan tangan.
"Dari yang ditawarkan di desa Agrowisata akan membuat circle yang bisa membuat ekonomi masyarakat tumbuh dan diharapkan bisa menjadi masyarakat yang mandiri," urainya. ( Tribunjogja.com )
Harga Cabai Rawit Merah Tinggi, Disperindag DI Yogyakarta Sebut Akibat Cuaca dan Masa Panen |
![]() |
---|
BI DIY Sebut Penggunaan Pembayaran Digital QRIS Masih Temui Kendala |
![]() |
---|
BI DIY Berharap Kepala Daerah Baru Bisa Berkontribusi dalam Mempercepat Pemulihan Ekonomi |
![]() |
---|
Disdag Bantul Sebut Harga Cabai Rawit Naik Karena Musim Hujan |
![]() |
---|
G Media Gelar CSR Project Based Learning untuk Siswa SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta |
![]() |
---|