Guru TIK dan BK di Kota Yogyakarta Diimbau Memaksimalkan Peran dalam Mengatasi Kejenuhan PJJ
Sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) telah berjalan 10 bulan seiring situasi pandemi yang belum mereda.
Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) telah berjalan 10 bulan seiring situasi pandemi yang belum mereda.
Kejenuhan pun semakin dirasakan bagi siswa maupun guru.
Oleh karena itu, dibutuhkan inovasi dan kreativitas yang terus-menerus dari para guru dalam rangka penyampaian materi pelajaran.
Kepala Seksi Kurikulum Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Hasyim menuturkan salah satu strategi yang pihaknya jalankan untuk pengembangan PJJ ialah memaksimalkan peran guru teknologi, informasi, dan komunikasi (TIK) dan bimbingan konseling (BK) di sekolah.
Baca juga: Info Prakiraan Cuaca BMKG Yogyakarta Hari Ini, Kamis 14 Januari 2021
Baca juga: BREAKING NEWS : Innalillahi, Ulama Syekh Ali Jaber Dikabarkan Meninggal Dunia
Hasyim mengatakan, pihaknya telah menjalin kerja sama dengan musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) TIK, agar guru-guru TIK dapat membantu guru lain di sekolahnya dalam pelaksanaan PJJ.
Terutama, bagi guru-guru berusia senior.
"Kami kerja sama dengan PGRI untuk melatih guru-guru bisa menyiapkan materi secara online. Di samping kami memaksimalkan peran guru MGMP TIK," ujar Hasyim kepada Tribun Jogja, Rabu (13/1/2021).
"Guru kan terbagi ada yang usia tua, sedang, muda. Untuk yang tua-tua ini kan mereka terbiasa langsung menyampaikan kalau di kelas, tetapi ketika harus melalui daring ini mereka harus menyiapkan materi, bagaimana memasukkan ke dalam sistemnya, bagaimana menyampaikan kepada anak-anak, bagaimana mendapat umpan balik dari anak-anak itu," sambungnya.
Oleh karena itu, guru-guru TIK diharapkan dapat melatih guru senior di sekolah masing-masing.
Selain itu, juga mendampingi mereka ketika memasukkan materi pelajaran ke aplikasi, sampai menyampaikannya kepada siswa.
"Itu sudah dilakukan sejak Juli 2020. Tapi ada sekolah yang sudah menjalankan, ada yang masih mengarah ke sana. Pandemi ini ada positifnya bagi guru, mereka sekarang jadi melek TIK. Anak-anak juga terbiasa sekali dengan TIK walaupun masih terbatas," ucapnya.
Baca juga: BREAKING NEWS: Vaksinasi Covid-19 Perdana di DI Yogyakarta Dimulai, Wagub DIY Jadi Orang Pertama
Baca juga: Dokter Tirta Disuntik Vaksin Covid-19 Hari Ini di Puskesmas Ngemplak Sleman, Bakal Live di Instagram
Hasyim menambahkan, pihaknya juga berusaha memanfaatkan peran guru BK. Sebab, selama pandemi memungkinkan kondisi siswa cepat lelah, tidak mudah menata emosi, dan malas.
"Peran guru BK bagaimana bisa memberikan konseling kepada orang tua ketika mendampingi anak-anaknya. Karakter anak-anak banyak yang berubah selama di rumah, tidak disiplin, jadi istilahnya enggak genah," ungkapnya.
Ia mengakui, pendidikan karakter tidak bisa didapatkan ketika PJJ. "Itu kekurangan yang utama juga.
"Guru BK harus mengomunikasikan ke orang tua untuk konsultasi, memantau keaktifan setiap anak dalam mengikuti PJJ, lalu mengajak konsultasi bagi mereka yang terlihat bermasalah atau terkendala," tandasnya. (uti)