Meski Pandemi, Jasa Reparasi Spring Bed di Panggungharjo Sewon Bantul Kebanjiran Pelanggan

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Kasur atau spring bed merupakan furnitur yang kerap ditemukan hampir disetiap rumah.

Ternyata, banyak orang, yang lebih memilih menggunakan jasa reparasi ketika spring bed di dalam rumah rusak ketimbang harus membeli baru.

Sebab, dengan hanya mengeluarkan sedikit modal, maka furnitur lama akan kembali terlihat bagus. 

Hal ini menjadi peluang bisnis yang menguntungkan dan telah lama dijalankan oleh Sutikno, warga Kalurahan Panggungharjo, Sewon, Bantul.

Di bawah bendera Center Mebel, lelaki berusia 54 tahun itu sudah menggeluti dunia bisnis reparasi spring-bed selama lebih-kurang 15 tahun.

Baca juga: KPPBC Tipe B Yogyakarta Berhasil Gagalkan Penyelundupan Sabu di dalam Quran Gift Dari Nigeria

Baca juga: Rincian Tiga Kelompok yang Akan Divaksin Covid-19 Perdana, Termasuk Presiden Jokowi

Hasilnya sungguh menggiurkan. Apalagi, di masa pandemi.

Roda bisnisnya berkembang, dan mengalami peningkatan konsumen hingga seratus persen.

Dalam sebulan, Sutikno mengaku bisa mendapat order reparasi mencapai 100 - 150 spring bed.

"Karena permintaan banyak, kami sampai mengatur antrean," kata dia, ditemui di bengkel reparasi spring bed center mebel, Jalan Ring-Road selatan, Glugo, Panggungharjo, Sewon, Bantul, Kamis (7/1/2021). 

Sutikno bersyukur, di saat banyak usaha surut akibat pandemi corona, tetapi usahanya di bidang reparasi furnitur masih tetap jalan, bahkan tumbuh dan berkembang.

Sehingga tidak harus mengurangi jumlah karyawan.

Bahkan, selama pandemi, kata dia, karyawan reparasi dengan jumlah 8 orang itu bekerja dengan keras memenuhi permintaan banyak konsumen. 

Selama ini, diakui Sutikno, banyak konsumen merasa senang dengan jasanya.

Sebab, pengerjaan reparasi kasur tidur itu dilakukan dengan baik dan teliti.

"Tidak pernah ada komplain. Konsumen puas. Bahkan, banyak yang tidak menyangka hasilnya kok bisa bagus. Karena direparasi, jadi lebih hemat," tuturnya. 

Jasa reparasi spring bed memang membutuhkan ketelitian.

Kasur yang akan direparasi, awalnya dibongkar.

Kemudian dilakukan pengecekan kondisi.

Mulai dari busa hingga per.

Jika ada per yang tidak berfungsi maka akan langsung diganti.

Selanjutnya, setelah semua baik, spring bed akan dirakit kembali dengan menambahkan karpet sebagai peredam antara per dan busa. 

Menurut Sutikno, kerusakan yang sering sering terjadi pada spring bed ada dua, yaitu per lemah dan cover rusak.

Untuk cover pengganti, konsumen bisa memilih sendiri sesuai dengan selera, di bengkel reparasi disediakan banyak varian dan warna.

Adapun soal harga, akan disesuaikan dengan tingkat kerusakan dan cover pengganti yang dipilih oleh konsumen. 

Tetapi umumnya, kata dia, berkisar antara Rp 800 ribu hingga Rp 1,2 juta.

Dengan harga segitu, spring bed lama akan kembali seperti baru.

Baca juga: Sebanyak 75 Persen Petani di DI Yogyakarta Telah Memiliki Kartu Tani

Baca juga: UPDATE Covid-19 DI Yogyakarta : REKOR BARU, Hari Ini Terjadi Penambahan 355 Kasus Baru

"Sekarang banyak sekali permintaan. Istilahnya, kami sampai kewalahan," terang dia, sembari mengatakan, etimasi pengerjaan reparasi antara 7-10 hari. 

Lebih lanjut, Sutikno bercerita, usaha jasa reparasi mulai dirintis sejak tahun 2005 silam.

Ide-nya bermula dari adanya permintaan dari dua hotel besar di Kota Yogyakarta yang saat itu sedang membutuhkan jasa reparasi spring bed.

Ia mencoba menangkap peluang itu dengan memperbaikinya dan ternyata bisa.

Hingga saat ini, bisnis tersebut terus berlanjut. 

"Sekarang bukan hanya spring bed dari hotel. Kami menerima semua, dari skala rumah tangga," tutur Sutikno.

Saat ini, selain reparasi spring bed, center mebel juga menjual furnitur lain, mulai dari mebel jati, ranjang besi, kasur busa, kasur latex, kasur rebondit, hotel bedding hingga penyewaan kasur busa. (Rif)