Siaga Merapi

Awan Panas Guguran ke Arah Barat, Pemkab Sleman Tunggu Arahan BPPTKG

Pemerintah Kabupaten Sleman mengikuti arah dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Gaya Lufityanti
Dok BPPTKG
Awan panas guguran Gunung Merapi yang terjadi Kamis (7/1/2021) pukul 12.50 WIB. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Terjadi awan panas guguran Gunung Merapi pukul 08.02 dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 154 detik.

Guguran mengarah ke hulu Kali Krasak atau sebelah barat daya dengan tinggi kolom 200 meter. 

Menanggapi hal tersebut, Bupati Sleman, Sri Purnomo mengatakan Pemerintah Kabupaten Sleman mengikuti arah dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).

Saat ini BPPTKG masih menyatakan status Gunung Merapi Siaga atau level 3. 

Baca juga: Update Terbaru Gunung Merapi, Awan Panas Kembali Meluncur ke Arah Kali Krasak

"Tadi ada luncuran 200 meter, tetap kami pantau. Tetapi kan kami tetap berpegang pada level. Kalau nanti BPPTKG memberikan sinyal untuk menaikkan level, ya kami ikuti. Saat ini masih level 3 atau Siaga," katanya saat ditemui di Kantor Bupati Sleman, Kamis (07/01/2021).

Ia memastikan barak pengungsian sudah siap.

Pihaknya menyiapkan 12 barak pengungsian yang tersebar di Kapanewon Cangkringan, Pakem, dan Turi.

Masing-masing barak memiliki kapasitas 100 orang, sehingga ke 12 barak bisa menampung 1.200 pengungsi. 

Barak-barak tersebut lanjut dia, sudah diperbaiki dan bisa digunakan.

Pemasangan bilik di masing-masing barak juga sudah sudah dilakukan. 

"Jadi kalau sewaktu-waktu mau digunakan sudah bisa. Saat ini kan yang mengungsi masih warga Kalitengah Lor, sekitar 350an dari 530," lanjutnya.

Baca juga: BREAKING NEWS : Terjadi Awan Panas Guguran Pertama 2021 Gunung Merapi, Tinggi Kolom 200 Meter

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Joko Supriyanto menerangkan belum ada evakuasi untuk padukuhan di bagian barat.

Sebab jarak aman masih 5 km dari puncak. 

Untuk sisi barat, yang terdekat dengan Gunung Merapi adalah Turgo dengan jarak 6 sampai 7 km dari puncak.

Jika terjadi perubahan ancaman, warga sisi barat sudah siap.

"Warga sudah siap, destana, maupun sekolah siaga bencana semua sudah paham betul kalau ada erupsi bagaimana. Hanya ada satu padukuhan di daerah Turgo, sekitar 150 orang," terangnya. 

Hingga saat ini, warga di sisi barat masih belum ada yang mengungsi.

Sebab pihaknya belum meminta warga mengungsi. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved