Yogyakarta
Diskominfo DIY : 1.328 Informasi Hoaks Terkait Isu Corona dan Vaksin Tersebar di Masyarakat
Dalam mengantisipasi beredarnya isu hoaks, Diskominfo DIY bekerja sama dengan Kominfo RI untuk mengusut kebenaran isu yang beredar.
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) temui sebanyak 1.328 informasi hoaks terkait isu COVID-19 dan vaksin yang menyebar di masyarakat.
Kepala Dinas Diskominfo DIY, Rony Primanto Hari mengatakan, pendataan informasi hoaks dilakukan sejak awal pandemi lalu.
"Jadi 1328 informasi hoaks yang tersebar di masyarakat merupakan total dari pendataan awal Maret 2020 lalu hingga per hari ini (06/01/2021). Sebelumnya, informasi hoaks didominasi terkait isu Corona. Namun, sekarang isu hoaks bergeser tentang vaksin Corona," jelasnya kepada Tribunjogja.com, pada Rabu (06/01/2021).
Baca juga: Trend Kasus COVID-19 di Bantul Meningkat pada Awal Tahun, 9 Kecamatan Masuk Zona Merah
Dalam mengantisipasi beredarnya isu hoaks, Diskominfo DIY bekerja sama dengan Kementrian Komunikasi dan Informatika RI untuk mengusut kebenaran isu yang beredar.
Tak hanya itu, pihaknya pun menggandeng komunitas anti hoaks di wilayah DIY untuk menekan penyebaran berita palsu seperti, komunitas info cegatan, komunitas masyarakat digital jogja, hingga platform-platform resmi milik dinas yang ada di DIY.
"Kerjasama untuk berita hoaks tidak hanya dilakukan dengan pemerintah pusat. Karena, komunitas daerah juga diperlukan agar informasi yang benar bisa cepat disampaikan ke masyarakat," ujarnya.
Ia menambahkan, terkait kesadaran masyarakat DIY dalam menyaring informasi yang beredar di jejaring sosial sudah cukup baik.
Namun, masih ada sebagian masyarakat yang enggan mengecek kembali keabsahan informasi.
Baca juga: Gejala Awal Covid-19 dan Tiga Gejala Baru Covid-19, Waspadalah
"Sekarang masyarakat mulai terbuka. Apabila ada keraguan informasi langsung bertanya melalui situs resmi yang dikelola Pemda DIY. Meskipun begitu, tidak semua melakukan hal yang sama karena masih ditemui masyarakat yamg mudah termakan isu hoaks terutama, yang berada di desa. Sehingga, kami pun berkolaborasi dengan kelompok informasi masyarakat (KIM) ditingkat desa dan kecamatan untuk memberikan edukasi agar masyarakat tidak langsung percaya apabila ada berita yang beredar," tuturnya.
Ia pun meminta masyarakat untuk tidak sembarangan mengirim berita yang tidak ada kejelasan sumbernya.
Karena, biasanya informasi yang tidak ada kejelasan sumber rentan menjadi hoaks.
"Karena, rata-rata informasi hoaks yang kami temui tidak ada sumber yang tertera. Biasanya dalam bentuk teks, video , dan grafik. Dengan begitu, masyarakat harus lebih waspada dan mengecek kembali kebenarannya sebelum menyebarkan ke orang lain," urainya. ( Tribunjogja.com )