Sejarah dan Awal Mula Tradisi Pohon Natal, Berawal dari Jerman hingga Menyebar ke Seluruh Dunia
Pohon Natal memang menjadi bagian tak terpisahkan dalam sebuah perayaan Natal di seluruh dunia.
TRIBUNJOGJA.COM - Keberadaan pohon nata seolah tak bisa dilepaskan dari perayaan Hari Natal bagi umat Kristiani.
Pohon Natal memang menjadi bagian tak terpisahkan dalam sebuah perayaan Natal di seluruh dunia.
Pohon Natal pun tak hanya dihadirkan dalam ukuran yang besar, namun ada pula miniatur atau pohon natal berukuran kecil yang bisa diletakkan di dalam rumah, ataupun di bagian ruangan rumah.
Umumnya, pohon yang digunakan sebagai pohon natal adalah cemara.
Selanjutnya, pohon natal tersebut dihias dengan berbagai macam hiasan seperti lampu, lonceng dan berbagai macam pernak-pernik lainnya.
Baca juga: Rekomendasi 10 Objek Wisata di Yogya untuk Menghabiskan Libur Natal 2020
Baca juga: Kumpulan Ucapan Selamat Natal 2020 dalam Bahasa Jawa Krama untuk Dikirim Lewat WhatsApp
Kehadiran pohon Natal menambah kemeriahan dan menjadi pelengkap perayaan Natal bagi yang merayakannya.
Namun, bagaimana sebenarnya asal-usul atau sejarah dari tradisi pohon natal tersebut?
Berikut uraian singkatnya.
Dikutip dari History.com, awal dari adanya pohon Natal berawal dari Jerman.
Jerman dikreditkan dengan mulainya tradisi pohon Natal pada abat ke-16 ketika orang Kristen yang taat membawa pohon hias ke rumah mereka.

Diyakini secara luas, bahwa Martin Luther, reformis Protestas abat ke-16, adalah orang yang pertama kali menambahkan lilin yang menyala ke pohon.
Saat ia sedang berada di luar rumah, ia melihat bintang yang berkelap-kelip di tengah pepohonan hijau.
Dari situ, ia ingin keluarganya di rumah juga melihat hal serupa.
Lantas ia mendirikan sebuah pohon di ruang utama dan mengikat ranting-rantingnya denan lilin.
Kisah lain mengatakan bahwa St. Boniface of Crediton (sebuah desa di Devon, Inggris).
Ia meninggalkan Inggris dan pergi ke Jerman untuk menabarkan pada suku-suku Pagan di Jerman dan mengajak mereka menjadi umat Kristen.
Baca juga: Inspirasi Kata-kata Menyentuh Ucapan Selamat Natal 2020 untuk Orangtua, Kakak Atau Adik
Baca juga: Daftar 20 Lagu Natal Terpopuler 2020, Cocok Diputar Agar Perayaan Natal 2020 Makin Hangat
Dikutip dari WhyChristmast.com, dikatakan ia menemukan sekelompoh penyembah berhala yang akan mengorbankan seorang anak laki-laki sambil menyembah pohon ek.
Untuk menghentikannya, St Boniface menebang pohon ek dan pohon cemara muda muncul dari akar pohon ek tersebut.
Hal tersebut disebut sebagai tanda iman Kristin dan para pengikutnya menghiasi pohon dengan lilin sehingga St Boniface dapat berkhotbah pada orang-orang kafir di malam hari.
Lampu Pohon Natal
Ada beberapa klaim berbeda tentang siapa yang menemukan mempopulerkan string pertama lampu Pohon Natal 'listrik'.
Pada tahun 1880, penemu terkenal Thomas Edison meletakkan beberapa bola lampu listrik barunya di sekitar kantornya.
Dan pada tahun 1882 Edward Johnson, yang merupakan kolega Edison, merangkai 80 bola lampu merah, putih dan biru bersama-sama dan meletakkannya di pohonnya di apartemennya di New York (ada dua string tambahan dari 28 lampu yang dipasang dari langit-langit).
Pada tahun 1890 perusahaan Edison menerbitkan brosur yang menawarkan layanan pencahayaan untuk Natal.

Pada tahun 1900, iklan Edison lainnya menawarkan lampu yang bisa disewa, bersama dengan sistem pencahayaannya, untuk digunakan selama Natal.
Ada catatan dalam buku harian dari tahun 1891 di mana pemukim di Montana menggunakan lampu listrik di pohon.
Namun, kebanyakan orang tidak dapat dengan mudah menggunakan lampu pohon listrik saat ini karena listrik tidak banyak dipasang di rumah.
Dikenal Luas di Amerika Serikat
Lampu pohon listrik pertama kali dikenal luas di Amerika Serikat pada tahun 1895 ketika Presiden Grover Cleveland memiliki pohon di Gedung Putih yang didekorasi dengan lampu seperti yang disukai putri-putrinya.
Lalu tradisi Pohon Natal Nasional di halaman Gedung Putih dimulai pada tahun 1923 dengan Presiden Calvin Coolidge.
Rangkaian lampu listrik pertama yang tersedia secara komersial, yang mampu dibeli lebih banyak orang, diiklankan pada tahun 1903.
Klaim lain untuk penjualan pertama string lampu datang dari Ralph Morris, seorang telefonis Amerika.
Pada tahun 1908, dia menggunakan kabel telepon untuk menyatukan bola lampu kecil dari telepon umum dan menghiasi pohon di atas meja.
Leavitt Morris, putra Ralph, menulis sebuah artikel pada tahun 1952 untuk Christian Science Monitor, tentang ayahnya yang menemukan lampu Pohon Natal, karena dia tidak mengetahui lampu Edison.

Pohon Natal di Indonesia
Pohon Natal di Indonesia dibawa oleh pemerintah Hindia Belanda pada pertengahan abad ke-19.
Pada saat itu, tidak semua umat Kristiani memilikinya.
Dikutip dari Historia, pada umumnya pohon Natal dipasang oleh para pejabat pemerintahan Hindia Belanda.
Pohon Natal juga dihadirkan di tempat-tempat tertentu seperti panti asuhan, yayasan, dan rumah sakit.
(Tribunnews.com, Renald)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sejarah Pohon Natal: Berasal dari Jerman hingga Dikenal Luas di Dunia