Hikmah Pandemi, Jacqueline Sukses Kembangkan Bisnis APD Hingga Gaun Batik
Pandemi Covid-19 memberikan hikmah tersendiri bagi Maria Jacqueline Imawan
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pandemi Covid-19 memberikan hikmah tersendiri bagi Maria Jacqueline Imawan.
Di saat perekonomian banyak yang terdampak Pandemi covid-19, pemilik Modeline Batik ini malah merasakan peningkatan omzet yang sangat signifikan.
Menurut Jacqueline, kreatifitas menjadi kunci dalam menjalani bisnisnya.
Namun memang tidak semudah membalikan telapak tangan dalam melewati rintangan Pandemi covid-19 ini.
Jalan berliku juga dihadapi oleh Jacqueline.
Mulanya dia sudah mempersiapkan banyak model gaun panjang yang akan dipasarakan untuk menyambut Idul Fitri.
Apa mau dikata, Covid-19 melanda.
Otomatis semua kegiatan harus tertunda.
Namun, Jacqueline tak tinggal diam. Dia memikirkan bagaimana kelangsungan hidup para penjahitnya.
Untuk itulah wanita kelahiran Surabaya, 19 Juni ini membuat terobosan memproduksi alat pelindung diri (APD).
“Aku mempelajari bahan apa yang cocok dan sangat aman untuk menjadi APD.
Akhirnya ketemu, dan aku langsung suruh kepala penjahitku untuk orderkan kain itu. Orderan masuk beribu-ribu, sampai 2 minggu,” tutur dia, tempo hari.
Setelah dua pekan itu, Jacqueline berpikiran tidak ada salahnya kembali memproduksi batik.
Saat dicoba dengan desain baru gaun batik berbordir cantik, ternyata 100 gaun habis dibeli para pelanggan dalam 2 hari.
“Dari sana aku kembali ke pembuatan batik ini, dan sampai detik ini semakin laris banget. Padahal lagi masa pandemi ini. Ini mahal juga karena bordir. Tidak semua orang bisa buat batik bordir, karena ongkos bordir mahal sekali,” tutur penghobi menggambar dan desain ini.
Dari bisnis ini Jacqueline bisa mempekerjakan 10-11 orang.
Namun, dia menghadapi kondisi dua sisi mata uang.
Lantaran produk Modeline Batik laris di pasaran, kemudian dimanfaatkan orang-orang untuk melakukan penipuan.
Modusnya, para penipu itu membuat akun Instagram dan mencuri koleksi foto produk Modeline Batik, lalu memasarkannya dengan harga sangat murah.
Ketika ada pelanggan yang membeli dari akun penipu itu, maka uang akan lenyap dan produk tidak dikirimkan ke pemesan.
Jacqueline sangat kerap mendapat laporan dari pelanggan mengenai kejadian ini.
“Semua reseller sudah aku info, tapi para customer sudah kena bujuk dulu, tergiur harga murah. Kita tegor akun itu, kita di-block .
Yang terakhir dia ngaku-ngaku bayar endorse baju,” ucap Jacqueline dengan nada geram.
Dia menegaskan, hanya MODELINE BATIK atas Nama Maria Jacqueline pemilik asli, dengan empat reseller resmi, yakni Hello Batik, Batik Sinaran, Qaila Ethnic, dan Vineeta Ethnic.
Di luar itu, terutama yang berjualan di media sosial, dipastikan adalah penipuan. (ing/ord)