Update Covid 19
Sabar, Pembelajaran Tatap Muka Di Kota Yogya Kemungkinan Mundur, Lantaran Kasus Covid Belum Landai
Kasus Covid-19 Belum Melandai, Pelaksanaan KBM Tatap Muka di Kota Yogyakarta Kemungkinan Diundur
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Yudha Kristiawan
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Rencana pembelajaran tatap muka di Kota Yogya kemungkinan mundur lantaran kasus Covid belum melandai.
Masih tingginya angka penyebaran covid di Kota Yogyakarta khususnya, besar kemungkinan berdampak pada jadwal rencana dimulainya kembali kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka pada Januari mendatang.
Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, pembelajaran tatap muka itu baru bisa diterapkan seandainya pada Januari mendatang, kasus mulai landai dan menuju ke arah normal. Sebaliknya, jika masih mengkhawatirkan, tidak akan dimulai.
"Kalau Januari itu kondisinya sudah normal, ya kita buka lagi. Tapi, kalau Januari nanti kondisi pertumbuhannya masih mengkhawaitirkan, ya pasti ditunda," ujarnya.
Meski sudah melakukan deretan persiapan untuk memulai kembali KBM tatap muka, pihaknya tetap diharuskan melihat situasi terkini dan tidak boleh gegabah.
Baca juga: Keren, Berani Solo Karir, Dara Manis Ini Sudah Punya Tiga Lagu Sendiri
Baca juga: Fakta, KPK Literasi Anti Korupsi Lewat Film Teater Musikal Ayun Ayun Negeri, Ternyata Ini Tujuannya
Baca juga: Band Ini Sebut Alirannya Eksperimental Teatrikal, Seperti Apa Lagu Lagunya, Ini Profilnya
Terlebih, pada akhir Desmber mendatang kota pelajar dihadapkan libur Nataru yang berisiko meningkatkan lonjakan kasus.
"Jadi, kita masih melihat perkembangan dinamika yang akan terkadi. Apalagi, di ujung Desember nanti, ada liburan juga.
Makanya, itu jadi perhatian kita, kapan sebaiknya kegiatan tatap muka ini dimulai kembali," cetus Heroe.
Ia tak menampik, setelah melalui pembahasan panjang dan detail, Pemkot Yogyakarta mewacanakan memulai KBM tatap muka ini pada 4 Januari.
Namun, melihat torehan kasus yang belakangan malah meningkat hampir di seluruh DIY, Heroe enggan menjamin wacana itu bisa terlaksana.
"Saya kira mungkin tidak dalam waktu yang cepat, meskipun kita merancangnya 4 Januari ya.
Jadi, apakah tetap 4 Januari, atau diundur, itu tergantung pada bagaimana pertumbuhan kasus (Covid-19) di Kota Yogyakarta," tandasnya.
Sekadar informasi, saat ini, kasus Covid-19 di kota pelajar sudah menyentuh angka 251.
Karena itu, Heroe menyatakan, pihaknya senantiasa melakukan pencermatan, khususnya melihat status zonasi, atau tingkat penularanya, apakah sudah masuk kategori tinggi, atau masih sedang.
"Setiap minggu kami memberikan rekomendasinya ya. Jadi, mekamismenya dari Dinas Kesehatan memberikan laporan setiap Sabtu, itu update masing-masing zona di kelurahan dan kecamatan," ucap Wakil Wali Kota tersebut.
"Kemudian, hasil update terbaru itu, diserahkan pada pihak sekolah. Nanti mereka yang mengumumkan sendiri kondisi di lingkungannya itu," pungkas Heroe.
