Music Zone
Band Ini Sebut Alirannya Eksperimental Teatrikal, Seperti Apa Lagu Lagunya, Ini Profilnya
Band Ini Sebut Alirannya Eksperimental Teatrikal, Seperti Apa Lagu Lagunya, Ini Profilnya
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Yudha Kristiawan
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Musik adalah salah satu cara untuk merilis situasi penat di masa pandemi.
Setidaknya itulah yang dilakukan ATAVISTI, band yang berusaha menjaga kewarasan dengan cara berkarya.
Terkini, pada bulan Agustus lalu band yang lahir dari Teater kampus Fisipol UGM ini merilis satu single mereka yang berjudul Nona di Ujung Sana yang sudah bisa di dengar di semua digital streaming platform.
Lagu ini di produksi secara mandiri
oleh ATAVISTI dan dilakukan secara daring karena beberapa personel terpisah antara Yogyakarta, Solo, Jakarta dan harus beradaptasi dengan kondisi bumi yang sedang dilanda pandemi.
Hal tersebut tak mematahkan semangat mereka dalam berkarya walau di kondisi terburuk sekalipun.

"Meski berned jarak, kami tetap jalan berkarya. Saat ini kami
sedang memproduksi mini album yang berisikan empat karya pertama kami.
Rencananya akan kami rilis awal tahun 2021," ungkap Neil vokalis ATAVISTI saat tampil di program Live Streaming Music Zone akhir pekan kemarin.
Lagu lagu di album perdana ATAVISTI ini rupanya lahir dari sebuah pementasan
Teater kampus bertajuk Gugat
Dewi di tahun 2018 silam.
Berawal dari sebuah eksperimen musik pengiring pentas dari Teater Selasar FISIPOL UGM dengan tajuk ‘Gugat Dewi’ pada tahun 2018, Neil dipercaya untuk mengemban amanah sebagai Asisten Sutradara-Music Director dan perjalanannya dimulai dengan pencarian kontributor musik
yang memiliki rasa penasaran dan daya juang yang sepikiran untuk berkolaborasi.

Dari proses pencariannya, ia dipertemukan dengan Alvin (Drummer), Garrin (Bassist), Azca (Guitarist), dan beberapa kontributor lainnya.
Bermodal pertemuan dan diskusi ide yang singkat, mereka mulai mentransformasikan ide-ide liar mereka yang dituangkan dalam wujud penulisan lirik.
Setelahnya, mereka membuat
lagu yang mereka sajikan pada pementasan Gugat Dewi oleh Teater Selasar yang mengangkat isu rasa ketidakpuasan masyarakat terhadap penguasa.
Pementasan ini melahirkan empat karya
pertama mereka yakni lagu berjudul Nyana, Purnama, Huru-Hara, dan Gugat Dewi.
Baca juga: Ikan Cupang Sebaiknya Diberi Wadah Berbahan Kaca Atau Plastik, Berikut Ulasan Lengkapnya
Baca juga: Hebat, Seniman Berusia 84 Tahun Ini Masih Rajin Berkarya, Bakal Bikin Patung Setinggi 7 Meter
Baca juga: Intip Cara Berkebun Dengan Teknik Hidroponik, Hemat Lahan dan Praktis, Begini Caranya
Sempat Vakum selama satu tahun karena kesibukan masing-masing personil, akhirnya kolektif ini berkumpul lagi di akhir tahun 2019 dan masih aktif hingga saat ini. Mereka semua pun sepakat untuk
menamai band ini, ATAVISTI.