Pilkada Serentak 2020
Sebaran Perolehan Suara Pilkada Klaten versi Hasil Hitung Cepat: Paslon MULYO Unggul di 23 Kecamatan
Paslon Sri Mulyani dan Yoga Hardaya (Mulyo) dinyatakan unggul pada Pilkada Klaten 2020 dengan perolehan suara sebesar 50,19 persen.
Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Pasangan calon bupati dan wakil bupati Klaten nomor urut 1, Sri Mulyani-Yoga Hardaya (MULYO), dinyatakan unggul dalam Pilkada Klaten 2020 versi hasil hitung cepat (quick count) Desk Pilkada Pemkab Klaten.
Berdasarkan hasil hitung cepat yang dilakukan Rabu (9/12/2020) hingga pukul 19.10 WIB tadi malam, paslon Mulyo dinyatakan unggul dengan perolehan suara sebesar 50,19 persen.
Sementara pasangan calon nomor urut 2, One Krisnata-Muhammad Fajri (ORI), meraih 32,59 persen suara.
Sedangkan, paslon nomor urut 3, Arif Budiyono-Harjanta (ABY-HJT), mengumpulkan perolehan suara sebesar 17,12 persen.
Baca juga: Hasil Hitung Cepat Pilkada Klaten 2020 : Paslon MULYO Unggul dengan Perolehan 50,19 Persen Suara
Baca juga: Calon Bupati Klaten, Sri Mulyani Tampil Modis, Berbusana Lurik Saat Menyalurkan Hak Pilihnya
Paslon Bupati dan Wakil Bupati Klaten petahana Sri Mulyani - Yoga Hardaya (MULYO) juga diklaim meraih kemenangan di 23 kecamatan, dari total 26 kecamatan yang ada di wilayah Klaten.
Adapun tiga kecamatan yang gagal ditaklukan oleh paslon yang diusung koalisi PDIP dan partai Golkar itu yakni, Kecamatan Klaten Utara, Kalikotes dan Prambanan.
Berdasarkan data penghitungan Desk Pilkada Pemkab Klaten, untuk Kecamatan Klaten Utara suara terbanyak diraih oleh paslon Arif Budiyono - Harjanta (ABY-HJT) sebanyak 10.995 suara.
Sedangkan, paslon MULYO di kecamatan itu hanya mampu meraup 8.149 suara dan disusul oleh paslon One Krisnata - Muhammad Fajri (ORI) dengan raihan 6.893 suara.

Kemudian untuk Kecamatan Kalikotes, paslon ORI unggul tipis atas paslon MULYO, yakni 8.853 suara untuk ORI berbanding 8.641 untuk MULYO.
Sementara paslon ABY-HJT di kecamatan itu hanya mampu mendulang 3.821 suara.
Selanjutnya untuk Kecamatan Prambanan, lagi-lagi paslon MULYO dan paslon ORI bertarung ketat.
Namun paslon ORI berhak menepuk dada karena berhasil mengantongi 13.592 suara, berbanding 13.168 suara untuk paslon MULYO.
Lalu, paslon ABY-HJT di kecamatan itu hanya mampu menorehkan 3.012 suara.
Selain tiga kecamatan tersebut, paslon Sri Mulyani - Yoga Hardaya dilaporkan berhasil mengungguli kedua paslon lainnya di 23 kecamatan yang ada di Klaten.

Adapun total suara sah pada pengitungan Desk Pilkada Pemkab Klaten itu mencapai, 748.886 suara.
Rinciannya, paslon MULYO meraih 375.842 suara atau sebesar 50.19 persen.
Paslon ORI meraih 244.808 suara atau sebesar 32.69 persen, serta paslon ABY-HJT meraup 128.236 suara atau sebesar 17.12 persen.
Sementara itu, Sekretaris Desk Pilkada Pemkab Klaten, Dodhy Hermanu, mengatakan jika penghitungan tersebut merupakan perolehan suara berdasarkan penghitungan desk Pilkada Pemkab Klaten.
"Penghitungan ini bersifat perolehan sementara, kita tetap menunggu rekapitulasi resmi dari KPU Klaten," ujarnya pada awak media saat di temui di Pendapa Pemkab Klaten, Rabu (9/12/2020) malam.
Baca juga: Ini Kisah Masa Kecil Sri Mulyani, Calon Bupati Klaten, Hidup Di Desa dan Suka Main Kelereng
Baca juga: UPDATE Data Masuk 50 Persen : Hasil Real Count KPU Pilkada Klaten Hingga Kamis Siang
Pria yang juga menjabat sebagai Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Klaten itu mengatakan jika, rekapitulasi yang dilakukan oleh Desk Pilkada Pemkab Klaten itu berdasarkan data yang di kirimkan oleh pihak kecamatan.
"Data ini dari teman-teman kecamatan dan dikirimkan kepada kami lalu diinput oleh desk Pilkada. Data kecamatan itu diperoleh dari desa-desa yang ada di Klaten," ucapnya.
ORI dan ABY-HJT Tunggu Hasil Resmi KPU
Menyikapi hasil hitung cepat versi Desk Pilkada Pemkab Klaten tersebut, paslon ORI dan ABY-HJT pun mengambil sikap.
Ketua Tim Pemenangan Paslon nomor urut 2, One Krisnata-Muhammad Fajri (ORI), Nanang Masykuri, mengatakan jika pihaknya akan menunggu penghitungan resmi dari KPU Klaten.
"Kalau semua data ya monggo saja ya. Tapi kita tentu menunggu yang resmi dari KPU, penghitungannya kan secara berjenjang itu. Monggo semua tidak hanya desk Pemkab ya. Masing-masing paslon juga punya hitungan, kemudian masyarakat juga punya catataan. Kita tunggu data resmi dari KPU," katanya via sambungan telepon.
Sementara Ketua Tim Pemenangan paslon nomor urut 3, Arif Budiyono-Harjanta (ABY-HJT), Abdul Mutohar, saat dihubungi mengatakan jika pihaknya akan menunggu perhitungan resmi dari KPU Klaten.
"Hasil endingnya itu kan dari formulir C1-nya itu. Jadi kita tunggu saja penghitungan resmi dari KPU Klaten," ucapnya via sambungan telepon.

Sedangkan Komisioner KPU Klaten, Divisi Teknis Penyelenggaraan, Samsul Huda, mengatakan pihaknya mempersilakan masyarakat maupun hitung cepat versi desk Pilkada Pemkab Klaten untuk membeberkan datanya.
"Saya rasa KPU tidak perlu menanggapi hasil hitung cepat desk Pilkada Pemkab Klaten karena itu dipersilahkan saja, termasuk masyarakat yang juga melakukan penghitungan," katanya.
Menurut Samsul Huda, penghitungan KPU Klaten sesuai dengan regulasi yang ada yakni untuk penghitingan tingkat kecamatan baru akan dimulai pada 10-14 Desember 2020.
Baca juga: Hasil Hitung Cepat Pilkada 2020 Wilayah Solo Raya: PDIP Perkasa di Solo, Klaten, Boyolali dan Sragen
Baca juga: Profil dan Biodata Yoga Hardaya Calon Wakil Bupati Klaten, Pendamping Sri Mulyani di Pilkada Klaten
"Kalau rekapitulasi dari tingkat kabupaten tanggal 13 sampai 17 Desember. Jadi KPU belum mengeluarkan hasil resmi. Kami tentu akan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan," tandasnya.
Adapun Ketua Tim Pemenangan Paslon nomor urut 1, Sri Mulyani-Yoga Hardaya (MULYO), Hartanta, mengatakan jika pihaknya mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Klaten yang telah menyalurkan hak pilihnya.
"Dari hasil hitung cepat selaku tim pemenangan tetep bersyukur dengan hasil ini dan mengucapkan banyak terima kasih pada masyarakat Klaten dan juga tim serta relawan terlebih para saksi dan struktural partai yang sudah kerja keras buat pasangan 01," katanya saat dihubungi terpisah via WhatsApp.
( tribunjogja.com )