Pilkada Serentak 2020
Pilkada Bantul 2020, Abdul Halim Muslih : Saya Optimis dan Menerima Apapun Keputusan Rakyat
Abdul Halim Muslih mengaku optimis akan dapat memenangi kontestasi Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bantul 2020.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Calon Bupati nomor urut 1, Abdul Halim Muslih mengaku optimis akan dapat memenangi kontestasi Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bantul 2020.
Kendati demikian, seandainya kalah, Ia mengaku akan menerima, sebab itu yang menjadi keputusan rakyat.
Halim mengatakan, dalam Pilkada, siapapun yang menang dan kalah harus bisa saling menerima.
Sebab, itu yang menjadi pilihan rakyat.
Ia sendiri mengaku siap menang dan siap kalah.
Baca juga: Begini Suasana di TPS Tempat Calon Bupati Abdul Halim Muslih Nyoblos, Pagi Ini
Apabila menang, Ia yang berpasangan dengan Joko Purnomo berharap ke depan dapat menyelenggarakan Pemerintahan dan pelayanan Publik di Bantul lebih baik.
"Sehingga kesejahteraan warga dapat ditingkatkan bersama-sama bukan hanya Pemerintah, tetapi partisipasi warga sangat penting," ujar dia, seusai menggunakan hak pilihnya di TPS 006, dusun Singosaren, Wukirsari, Imogiri, Bantul.
Disinggung soal target suara, Halim mengaku optimistis lebih unggul dari rivalnya.
Tapi barapapun hasilnya baginya sama saja.
Sebab yang terpenting adalah menang.
"(menang) 70 persen atau 60 persen, berapa pun, sama saja. Dampaknya sama saja," kata Halim seraya berkata, setelah mencoblos dirinya akan pulang ke rumah, lalu makan.
Baca juga: Jalan Kaki Bersama Istri, Abdul Halim Muslih Mencoblos di TPS 006 Singosaren
Apabila nantinya kalah, Halim juga tidak berkecil hati.
"Sebagai warga negara yang baik, paham dengan sistem pancasila, apapun hasilnya, saya akan menerima. Jadi, suara rakyat adalah suara Tuhan. Dan takdir tuhan harus dihormati dan diterima dengan legowo," ujar dia.
Ia mengaku akan menerima apapun hasil pemungutan suara dan tidak menginginkan ada benturan fisik antar pendukung.
Menurutnya, warga Bantul adalah warga yang cerdas.
Warga yang sudah terbiasa berdemokrasi, sehingga menang dan kalah biasa saja.
"Wong nabi saja pernah kalah. Masa kita kalah terus ngamuk kan ya ndak. Saya optimis, dan saya menerima apapun keputusan rakyat," kata dia. (Tribunjogja.com)