Mahasiswa UNY Ciptakan Produk Spray dari Kulit Nangka untuk Menghilangkan Bau Helm
Berangkat dari permasalahan ini, sekelompok mahasiswa UNY membuat produk spray anti bau helm dan kusam yang memanfaatkan kulit buah nangka
Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Helm yang dipakai dalam waktu tertentu dapat menimbulkan bau tak sedap karena keringat yang menempel dari kulit kepala.
Bau dan bercak kusam pada helm dapat mengganggu konsentrasi saat berkendara dan rasa kepercayaan diri.
Selain itu, banyak terdapat bakteri Staphylococcus aereus, Staphylococcus epidermidis, dan jamur Aspergillus fumigatus pada helm yang bau dan kusam.
Saat ini telah banyak produsen yang mencoba menawarkan produk untuk mengatasi helm bau dan kusam berbentuk spray dan gas.
Namun, kadangkala produk tersebut memiliki kelemahan pada aspek harga yang tergolong mahal dan penggunaan yang kurang efisien.
Baca juga: UPDATE Covid-19 Kulon Progo : Tembus 589 Kasus, Tambahan 6 Kasus Baru Hari Ini
Baca juga: Peringatan Dini BMKG : Berikut Daftar Wilayah yang Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem pada Rabu Besok
Berangkat dari permasalahan ini, sekelompok mahasiswa UNY membuat produk spray anti bau helm dan kusam yang memanfaatkan kulit buah nangka dan bakteri Bacillus subtilis sebagai bahan baku utama.
Mereka adalah Aditia Pramudia Sunandar dan Rahmanisa Laila Fitri Program Studi (Prodi) Pendidikan Biologi, Asmi Aris Prodi Pendidikan Kimia, Muhammad Abdurrahman Mukhlis Prodi Akuntansi, serta Putri Matsya Sabilla Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Produk ini dinamakan Artocarpus Automotive Spray atau Artoray.
Menurut Aditia Pramudia Sunandar, kulit nangka menjadi salah satu sumber selulosa bagi bakteri Bacillus subtilis agar dapat tumbuh dan berkembang.
Kulit nangka mengandung sejumlah besar selulosa, pektin, protein, dan pati.
“Kulit nangka mengandung selulosa yang bisa dibuat suatu produk biospray dipadukan dengan bakteri Bacillus subtilis," ujar Aditia, Selasa (8/12/2020).
Selain itu, limbah kulit nangka banyak tersedia dan belum dimanfaatkan secara maksimal, sehingga dengan adanya Artoray dapat mengurangi limbahnya.
Rahmanisa Laila Fitri menambahkan, penggunaan antibakteri dan antijamur alami saat ini sedang digencarkan karena efektif dan tidak menggunakan biaya yang banyak, salah satunya bakteri probiotik.
“Bakteri probiotik dapat menghasilkan senyawa antibakteri dan antjamur untuk melawan organisme penyebab timbulnya bau pada helm,” paparnya.