Harga Emas

Inilah Harga Emas Per Gram Akhir Pekan Sabtu 5 Desember 2020

Harga emas batangan bersertifikat Antam keluaran Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) turun pada Sabtu

Editor: Iwan Al Khasni
kontan.co.id
ILUSTRASI. Harga Emas Bikin 

Tribunjogja.com JAKARTA -- Harga emas batangan bersertifikat Antam keluaran Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) turun pada Sabtu (5/12/2020).

Mengutip situs Logam Mulia, harga pecahan satu gram emas Antam berada di Rp 960.000.

Ilustrasi Emas batangan
Ilustrasi Emas batangan (logammulia.com)

Harga emas Antam ini turun Rp 1.000 dari harga Jumat (4/12) yang berada di level Rp 961.000 per gram.

Sementara harga buyback emas Antam sebesar Rp 837.000 per gram atau turun Rp 1.000 dibandingkan hari sebelumnya.

Berikut harga emas batangan Antam dalam pecahan lainnya per Sabtu (5/12) dan belum termasuk pajak:

1. Harga emas 0,5 gram: Rp 530.000

2. Harga emas 1 gram: Rp 960.000

3. Harga emas 5 gram: Rp 4.575.000

4. Harga emas 10 gram: Rp 9.095.000

5. Harga emas 25 gram: Rp 22.612.000

6. Harga emas 50 gram: Rp 45.145.000

7. Harga emas 100 gram: Rp 90.212.000

8. Harga emas 250 gram: Rp 225.265.000

9. Harga emas 500 gram: Rp 450.830.000

10. Harga emas 1.000 gram: Rp 900.600.000

Keterangan:

Logam Mulia Antam menjual emas dan perak batangan dalam beberapa ukuran berat (misalnya 1 gram, 2 gram, dan 500 gram).

Biasanya harga per gram emas Antam akan berbeda tergantung berat batangnya.

Perbedaan ini terjadi karena ada biaya tambahan untuk pencetakan, sehingga harga per gram emas Antam batang kecil lebih mahal dari batang yang lebih besar.
Harga yang ada di sini adalah harga per gram emas batang 1 kilogram yang biasa dijadikan patokan pelaku bisnis emas.

Analisis IHSG Sepekan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,47% ke 5.810,48 dalam sepekan hingga Jumat (4/12/2020).

Pada perdagangan terakhir pekan ini, IHSG terkoreksi 0,21%.

Tapi, IHSG sudah menguat 8,90% dalam sebulan dan 25,58% dalam enam bulan terakhir.

Indeks saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini masih tercatat turun 7,76% sejak awal tahun.

Herditya Wicaksana, Analis MNC Sekuritas menilai, koreksi IHSG pada perdagangan kemarin cukup wajar lantaran sudah naik kencang di bulan November.

"Kami perkirakan koreksi tersebut tidak lepas dari aksi ambil untung yang dilakukan oleh para investor, meskipun kalau dicermati rata-rata pergerakan bursa global bergerak menguat," kata Herditya, Jumat (4/12).

Berita baik dari global mengenai perkembangan vaksin Covid-19 dan stimulus yang akan berjalan di Amerika Serikat turut memberi angin segar untuk pergerakan IHSG dalam sepekan terakhir.

Selanjutnya, pergerakan harga komoditas dunia juga ikut andil sebagai katalis emiten-emiten IHSG. Untuk pekan depan, Herditya memperkirakan IHSG bergerak menguat cenderung terbatas untuk menguji kembali area resistance di 5.850 dengan support 5.560.

Meski demikian, Herditya bilang investor harus tetap mewaspadai adanya koreksi pada IHSG, terutama bila IHSG menembus level support. "Tetap perhatikan perkembangan baik harga komoditas ataupun katalis lainnya," tambah dia.

Baca Juga: Berotot, rupiah ditutup menguat 0,25% ke Rp 14.105 per dolar AS pada hari ini (4/12)

Analis Panin Sekuritas William Hartanto juga menyampaikan hal senada. Dia bilang, pergerakan IHSG terkoreksi sehat menguji support 5.800.

"Sedangkan penguatan IHSG dalam sepekan dipicu oleh sentimen penguatan harga komoditas sehingga sektor-sektor seperti CPO dan tambang memimpin pergerakan IHSG," lanjut William.

Dia meramal IHSG akan menguat dalam kisaran 5.741-5.888 pada perdagangan Senin (7/12) setelah bertahan di atas support psikologis 5.800. "Katalis untuk minggu depan terkait window dressing akhir tahun. Pelaku pasar bisa buy on weakness, kebetulan koreksi yang terjadi hari ini membuat banyak saham berada pada support," pungkas William. (*)

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved