Cerita Park Shin Hye Pemeran Seo Yeon di Film The Call, Mulai Perankan Karakter Gelap

TRIBUNJOGJA.COM - Aktris Park Shin Hye telah lama dikaitkan dengan komik dan animasi Jepang ‘Candy Candy’ dan karakternya Candy, seorang gadis yang menghadapi kesulitan tetapi mengatasinya dengan kecerahan semangatnya.

Wataknya yang ceria secara alami, seperti yang terlihat di reality show dia muncul dari waktu ke waktu dan wawancara dengan lawan mainnya adalah bukti bahwa Park tampaknya sangat disukai oleh semua orang.

Namun dalam film thriller ‘The Call’ yang sudah dirilis melalui Netflix beberapa waktu lalu, Park menunjukkan sisi yang jauh berbeda.

Park berperan sebagai Seo Yeon, seorang pria berusia 28 tahun yang merindukan ayahnya yang meninggal dalam api dan berhubungan canggung dengan ibunya.

Dia pulang ke rumah suatu hari untuk menemukan bahwa telepon nirkabel di rumahnya sekarang terhubung ke masa lalu dan dia dapat menghubungi seorang gadis bernama Young Sook (diperankan oleh Jeon Jong Seo) yang dulu tinggal di rumah yang sama 20 tahun yang lalu.

Keduanya pertama kali memulai sebagai teman, tetapi hubungan mereka menjadi buruk ketika Young Sook mulai menunjukkan warna aslinya sebagai pembunuh berantai yang kejam dalam mengejar Se Yeon dan keluarganya.

"Ketika saya berakting, saya selalu memikirkan tentang validitas karakter," kata Park saat wawancara pers online beberapa waktu lalu.

“Sebelumnya, saya selalu memerankan karakter yang tidak peduli masalah apa yang mereka hadapi - mereka mungkin lelah, kewalahan atau menangis - mereka bisa melewatinya,” ujarnya.

“Tapi Seo Yeon berbeda. Dia menerimanya, dan dia menyerah. Dia jatuh, menderita, dan dia tidak dengan gagah mengatasi masalahnya," kata aktris itu.

“Sebaliknya, dia membalas bahkan kadang dengan kekerasan dan berusaha membalas dendam, dan seperti volatilitas Young Sook, Seo Yeon juga beracun. Ada banyak sisi berbeda dari diri saya, dan melalui peran ini saya bisa menggambarkan kemarahan dan ketidakstabilan saya yang tersembunyi dari publik,” tambahnya.

Saat Seo Yeon menangani Young Sook, dia berteriak, mengutuk, memohon dan memohon saat situasinya terungkap.

Park ingin reaksi karakternya jujur ​​dan mentah dan mencoba membayangkan seperti apa rasanya berkelahi dengan seseorang yang belum pernah dia temui dan hanya berinteraksi dengannya melalui telepon.

“Karena kami saling berhadapan melalui telepon, kami hanya bisa mengandalkan suara satu sama lain,” katanya.

“Saat kami merekam adegan kami sendiri, yang lain juga akan ada di sana dan membaca dialognya, tetapi kami tidak dapat saling menatap mata dan hanya bisa mengandalkan suara satu sama lain,” ungkapnya.

“Akan jauh lebih mudah [untuk berakting] jika saya bisa melihat ekspresi wajah aktor lain, dalam keadaan emosional apa dia, tapi saya tidak bisa. Di satu sisi, itu membuat saya lebih mengandalkan indra saya,” tambah Park lagi.

Terlepas dari kesulitan, Park tampaknya secara umum puas dengan penampilannya. “Saya pikir secara pribadi, melalui proyek ini saya membuka pintu gerbang,” katanya.

“Seiring bertambahnya usia saya dari tahun ke tahun, rentang emosi yang dapat saya ungkapkan telah menumpuk dengan rapi satu per satu, dan saya merasa seperti saya memecahkan balon yang menggelembung itu,” ucapnya.

Ia mengatakan, melalui 'The Call,' dirinya memiliki kesempatan untuk menghadapi keputusasaan dan kemarahannya sendiri.

“Itu adalah sesuatu yang menurut saya akan dirasakan oleh penonton secara berbeda, apakah saya bermaksud atau tidak,” papar Park lagi.

Plot yang melihat dua orang dalam waktu yang berbeda terhubung melalui suatu objek bukanlah hal baru.

Di Korea, dua detektif polisi yang hidup di waktu yang berbeda dapat berkomunikasi satu sama lain melalui walkie-talkie dan menyelesaikan kejahatan dalam serial drama TVN mega-hit ‘The Signal’ (2016).

Tapi Park mengatakan bahwa yang membedakan "The Call" dari tema serupa lainnya adalah determinasi karakter yang buruk.

"Dalam 'The Call,' film berlangsung di satu lokasi, dan keadaan berubah hanya untuk karakter yang tinggal di sana," kata Park.

“Adegan-adegan yang menunjukkan betapa joroknya harga sebuah pilihan Anda itulah yang membedakan film ini dari yang lain,” terangnya.

Ia menambahkan, bukan hanya Seo Yeon, tetapi juga karakter Young Sook di masa lalu yang menyerang karena takut bagaimana masa depannya akan berubah.

Meski dalam situasi yang berbeda keduanya menghadapi urgensi yang sama.

"Young Sook tidak ingin ditemukan sebagai pembunuh dan dia menindas Seo Yeon untuk kelangsungan hidupnya, dan Seo Yeon saat ini ingin menyelamatkan keluarganya,” katanya.

Bagi Anda yang penasaran dengan film ‘The Call’, film tersebut sudah tayang di Netflix sejak beberapa waktu lalu.

( Tribunjogja.com | Bunga Kartikasari )