Pemkab Magelang Masih Pikir-pikir untuk Selenggarakan Pembelajaran Tatap Muka
Soal pembelajaran tatap muka tahun 2021, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Magelang masih menanti perkembangan penanganan Covid-19.
Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magelang masih mempertimbangkan pembelajaran tatap muka di sekolah tahun 2021 mendatang.
Pertimbangan salah satunya dengan melihat kondisi penanganan Covid-19 saat ini.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang, Aziz Amin Mujahidin, mengatakan soal pembelajaran tatap muka tahun 2021, pihaknya masih menanti perkembangan penanganan Covid-19.
Pandemi Covid-19 masih berlangsung, sehingga pembelajaran yang dilakukan tetap memperhatikan keselamatan dan kesehatan dari siswa.
"Kami melihat kondisi daerah dan tetap mengedepankan keselamatan dan kesehatan peserta didik," ujar Aziz.
Kendati sampai saat ini pembelajaran tatap muka di Kabupaten Magelang masih belum pasti, pihaknya tetap menyiapkan desain pembelajaran tatap muka yang sesuai protokol kesehatan.
"Kami tetap siapkan desain belajar tatap muka di awal tahun," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, kebijakan dari pemerintah pusat, sekolah boleh mengadakan belajar tatap muka mulai Januari 2021, tetapi dengan syarat.
Syaratnya adalah sekolah mendapat persetujuan dari pemerintah daerah, kepala sekolah, serta komite sekolah; Sekolah harus mendata guru dan siswa yang memiliki riwayat penyakit bawaan (komorbid).
Kemudian, pendataan terhadap siswa atau guru yang melakukan riwayat perjalanan, tidak memiliki akses transportasi pribadi.
Sekolah wajib menyediakan perlengkapan sanitasi dan kebersihan; pembatasan jumlah peserta didik di sekolah atau dapat menerapkan jadwal belajar secara shift
Aziz sendiri berharap kondisi penanganan Covid-19 tahun 2021 mendatang sudah membaik dan daerah sudah dalam kondisi aman.
"Semoga pada Januari 2021 kondisi di daerah sudah aman, sehingga metode belajar tatap muka sudah bisa dilakukan," pungkasnya.
( tribunjogja.com )