Status Siaga Gunung Merapi

Pemantauan Visual Gunung Merapi Sudah Manfaatkan Fotogrametri dan Satelit

Kini pengamatan visual juga dilakukan dengan menerapkan teknologi mutakhir seperti fotogrametri maupun teknologi penginderaan jauh melalui satelit.

Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Gaya Lufityanti
Dokumentasi BPBD DIY
Pengamatan Gunung Merapi via udara oleh BPBD DIY, Kamis (26/11/2020) 

Pengambilan data drone yang dilakukan secara berulang, dapat membantu analisis perubahan morfologi dari waktu ke waktu.

Agus menunjukkan hasil analisis profil morfologi, kubah lava 2018 berhenti tumbuh pada akhir Desember 2018. 

Selain itu, perhitungan volume kubah lava lebih akurat karena volume dihitung secara 3 dimensi, berbeda dengan era krisis sebelum ini di mana hanya menggunakan foto 2 dimensi sehingga kurang representatif.

“Pemantauan dengan menggunakan drone telah dilakukan secara intensif sejak menjelang erupsi tahun 2018 hingga saat ini dengan periode setiap 1 minggu," terang Agus. 

Metode pemantauan visual lain yang telah diterapkan adalah melalui satelit.

Prinsipnya sama dengan metode drone di mana kita mendapatkan data foto objek dari atas. 

Data dapat diperoleh tergantung jadwal pengambilan data oleh satelit, sehingga bisa lebih rutin.

Seperti pada metode drone, dengan menggunakan satelit, pengamat tidak perlu mengakses daerah-daerah yang berbahaya.

Resolusi foto satelit saat ini dapat mencapai orde centimeter, sehingga sangat cukup untuk keperluan analisis morfologi.

Baca juga: Pantau Merapi dari Udara, BPPTKG: Terlihat Jejak Material Guguran di Sisi Barat

Terlihat rekahan di kawah 

“Pada akhir-akhir ini terjadi pembentukan crack atau rekahan di kawah atau kubah lava paska 2010 dan 2018. Kemudian juga menunjukkan aktivitas guguran yang intensif," tutur Agus saat menerangkan hasil analisis foto satelit terbaru. 

Agus menambahkan, perkembangan rekahan dan aktivitas guguran menunjukkan bahwa magma sudah sangat dekat di permukaan, sehingga kita menunggu kapan magma ini membentuk kubah di permukaan.

Metode lain yang dapat diterapkan untuk data satelit citra radar adalah Interferometric Synthetic-Aperture Radar (InSAR).

Metode ini memberikan gambaran deformasi secara 3 dimensi dari perubahan fase gelombang radar yang dipancarkan ke obyek dan kembali ke satelit.

Prinsip kerjanya mirip seperti metode Electronic Distance Measurements (EDM), namun dengan jumlah sinar yang jauh lebih banyak.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved