Perjalanan ke Luar Negeri Tinggi, UGM Berencana Buka Pelayanan Paspor 

Rektor UGM, Prof Ir Panut Mulyono menyampaikan aktivitas perjalanan antar negara para civitas akademika UGM sangat tinggi

Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Kurniatul Hidayah
Tribunjogja/ Maruti A Husna
Rektor UGM, Prof Ir Panut Mulyono (kedua dari kiri) dan Kepala Kanwil Kemenkumham DIY, Indro Purwoko (ketiga dari kiri) saat bertukar cinderamata dalam rangka kegiatan Eazy Passport di UGM, Rabu (25/11/2020). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Rektor UGM, Prof Ir Panut Mulyono menyampaikan aktivitas perjalanan antar negara para civitas akademika UGM sangat tinggi.

Dalam setahun, setidaknya 1.200 mahasiswa pergi keluar negeri.

Selain itu, setiap tahun ada 2.000 lebih mahasiswa asing yang masuk dan keluar dari UGM

Sementara, dari kalangan dosen setiap tahun ada sekitar 700-an dosen UGM yang melakukan perjalanan ke luar negeri. Adapun jumlah dosen saat ini sekitar 4.000-an orang. 

Oleh karena itu, UGM bekerja sama dengan Kantor Imigrasi Kelas I TPI Yogyakarta Kanwil Kemenkumham DIY berencana membuka kantor pelayanan paspor bagi civitas akademika UGM maupun masyarakat umum di kompleks Bulaksumur. 

Baca juga: Gubernur Akmil Serahkan Bantuan Beasiswa Kepada Putra Putri Organik

Baca juga: GIPI DI Yogyakarta Optimis Prokes Akan Berjalan Lebih Baik pada Libur Akhir Tahun

Baca juga: Kasus Covid-19 yang Meninggal Dunia di Kota Yogyakarta Meningkat Beberapa Hari Terakhir

"Sehingga pelayanan mereka akan lebih cepat dan nyaman. Dengan begitu mahasiswa asing nanti bisa cerita, seperti kalau makan makanan enak. Sehingga makin banyak mahasiswa asing yang datang ke sini. Mereka menjadi duta-duta kami untuk dukungan ke depannya," ujar Panut saat ditemui dalam kegiatan Eazy Passport di UGM, Rabu (25/11/2020). 

Lebih lanjut, katanya, dosen-dosen yang akan bertugas ke luar negeri harapannya mendapat manfaat juga. Hanya dengan datang ke kantor di lingkungan kampus sendiri urusan paspor dapat selesai. 

"Tadi Pak Kakanwil (Kemenkumham DIY) menyampaikan bahwa ini embrio untuk menjadi level yang lebih tinggi. Nanti dilihat animo, frekuensi pelayanan, dan lain-lain. Misalnya kalau dibuka untuk umum di sini kan dekat ya UNY, ada ini, ada ini. Daripada antre ke sana (Kantor Imigrasi Yogyakarta) pasti ke sini," tutur Panut. (uti) 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved