Serie A

AC MILAN: Hakan Calhanoglu, Minggir! Pencetak Hattrick ke Gawang Donnarumma Siap Datang

Pembicaraan dengan Calhanoglu menjadi semakin sulit karena ia terus meminta gaji sebesar € 7 juta bersih per musim.

Penulis: Joko Widiyarso | Editor: Joko Widiyarso
AFP
Yusuf Yazici dijaga Alessio Romagnoli saat Lille vs AC Milan pada lanjutan Liga Europa November 2020 di San Siro 

TRIBUNJOGJA.COM - Direktur teknis AC Milan Paolo Maldini telah memikirkan pengganti Hakan Calhanoglu jika kesepakatan pembaruan kontrak tidak tercapai.

Menurut PianetaMilan, pembicaraan dengan Calhanoglu menjadi semakin sulit karena ia terus meminta gaji sebesar € 7 juta bersih per musim.

Jumlah tersebut dianggap angka yang terlalu tinggi oleh manajemen Rossoneri yang hanya menawarkan tepat setengah dari jumlah itu.

Diavolo berusaha mempersiapkan diri jika memang harus kehilangan pemain asal Turki tersebut.

Paolo Maldini dan Frederic Massara dilaporkan telah menargetkan gelandang serang Lille, Yusuf Yazici, seperti dikutip Tribun Jogja dari Sempre Milan.

Klub Prancis itu mendapatkan pemain asal Turki itu tahun lalu dari Trabzonspor dan telah meledak di panggung Eropa musim ini.

Yusuf Yazici dijaga Alessio Romagnoli saat Lille vs AC Milan pada lanjutan Liga Europa November 2020 di San Siro
Yusuf Yazici dijaga Alessio Romagnoli saat Lille vs AC Milan pada lanjutan Liga Europa November 2020 di San Siro (AFP)

Pemain itu telah mencetak enam gol di Liga Europa termasuk hat-trick melawan AC Milan di San Siro, belum lama ini.

Hubungan antara Rossoneri dan Lille sangat baik dan Maldini berharap bisa menegosiasikan biaya transfer, yang dilaporan senilai € 13 juta seharusnya cukup, meskipun Lille ingin € 20 juta.

Prioritasnya selalu Calhanoglu, tetapi jika kesepakatan itu berakhir, Maldini dipastikan telah memiliki sejumlah calon penggantinya, termasuk Yazici.

Namun lagi-lagi AC Milan dilaporkan harus bersaing dengan Arsenal yang disebut juga tertarik mendatangkan pemain berusia 23 tahun itu, menurut The Sun.

Sementara itu pelatih sementara AC Milan Daniele Bonera turut memberikan gambaran soal pembicaraan pembaruan kontrak Calhanoglu dengan klub.

"Kami sangat senang dengan penampilan Calhanoglu. Saya tidak ingin berbicara tentang kontraknya, tetapi kemarin dia membuat saya mengerti bahwa dia peduli dengan seragam ini."

Profil Yusuf Yazici

Gelandang Lille Yusuf Yazici berselebrasi usai membobol gawang AC Milan pada laga matchday ketiga Grup H Liga Europa 2020-2021 di Stadion San Siro, Kamis (5/11/2020) atau Jumat dini hari WIB.
Gelandang Lille Yusuf Yazici berselebrasi usai membobol gawang AC Milan pada laga matchday ketiga Grup H Liga Europa 2020-2021 di Stadion San Siro, Kamis (5/11/2020) atau Jumat dini hari WIB. (AFP/MIGUEL MEDINA)

AC Milan mungkin tak pernah membayangkan, rekor tanpa kalah mereka dalam 24 laga (sejak Maret 2020) terhenti tadi malam dengan cara yang menyakitkan.

Mereka dibantai 0-3 oleh Lille pada laga matchday ketiga Grup H Liga Europa 2020-2021 di Stadion San Siro, Kamis (5/11/2020) atau Jumat dini hari WIB lalu.

Ini adalah kekalahan kandang terbesar AC Milan di pentas Eropa, seperti dikutip dari Transfermarkt via Kompas.com.

Lalu, siapa sosok yang tega membuat Rossoneri menangis di kandang mereka sendiri?

Jawabannya adalah Yusuf Yazici. Nama itu mungkin terdengar sedikit asing karena dia "hanya" bermain di Ligue 1, yang sering dicap "Liga Petani".

Namun, pemuda Turki 23 tahun itu terbukti mampu mengajari para pemain AC Milan bagaimana cara "membajak sawah" yang benar malam itu.

Ya, Yazici adalah pemain yang paling menonjol. Dia menjadi aktor kemenangan telak Lille atas AC Milan.

Semua gol yang bersarang di gawang Gianluigi Donnarumma diborong olehnya.

Situs Whoscored sampai melabeli Yazici sebagai penampil terbaik alias Man of The Match dengan nilai 9,5. Gol pertama Yazici dicetak pada menit ke-21 lewat eskekusi penalti. Dua gol lainnya dia lesakkan pada menit ke-55 dan 58'.

Torehannya itu membuat Yazici menjadi pemain pertama sejak Rivaldo yang mencetak hattrick ke gawang AC Milan pada laga tandang.

Rivaldo sendiri pernah tiga kali membobol gawang AC Milan saat membela Barcelona pada ajang Liga Champions 2000-2001.

Berbicara soal hattrick, Yazici sudah punya dua di Liga Europa musim ini.

Trigol pertamanya dicetak saat Lille menghancurkan Sparta Praha 4-1 pada matchday pertama.

Dia menjadi pemain pertama yang sanggup mencetak dua hattrick pada laga away dalam satu musim di kompetisi Eropa.

Enam gol yang telah dicetaknya sejauh ini juga mengantarkan Yazici ke puncak daftar top skor Liga Europa 2020-2021.

Yusuf Yazici lahir di Turki pada 29 Januari 1997 dan dibesarkan oleh Trabzonspor.

Yazici secara berjenjang membela tim junior Trabzonspor hingga dipromosikan ke tim senior pada Desember 2015.

Karier junior Yazici di Trabzonspor juga tak mulus-mulus amat. Dia hampir menyerah karena sempat diskors selama enam bulan.

Namun, Yazici terus tumbuh hingga akhirnya dipinang Lille pada awal musim 2019-2020.

Awal kariernya bersama Lille diwarnai dengan cedera ligamen lutut yang memaksanya menepi hampir enam bulan.

Pemain yang berposisi asli sebagai gelandang serang itu melewatkan 14 pertandingan yang dilakoni Lille di berbagai ajang.

Yazici pun hanya terlibat dalam 25 pertandingan Lille musim lalu dengan kontribusi cuma satu gol.

Namun, produktivitas Yazici meningkat drastis musim ini. Yazici sudah mencetak tujuh gol dalam 11 pertandingan di semua kompetisi.

Dua calon lain

Hakan Calhanoglu dan Dominik Szoboszlai
Hakan Calhanoglu dan Dominik Szoboszlai (Sempremilan)

Selain Yazici, sebelumnya telah ada setidaknya dua calon pengganti yang juga dikabarkan dekat dengan AC Milan, yakni Dominik Szoboszlai dan Andrija Radulovic.

Menurut Niccolo Ceccarini, seperti dikutip Tutto Mercato Web (TMW), Rossoneri dan Calhanoglu semakin jauh.

Jarak antara penawaran dan permintaan signifikan dan ini menyebabkan negosiasi menemui jalan buntu, dikutip Tribun Jogja dari SempreMilan.

Masih harus dilihat bagaimana strategi klub Rossoneri untuk menyelesaikan situasi pelik dengan pemain tersebut.

Jika keadaan tetap seperti ini, Ceccarini melanjutkan, maka sang playmaker bisa saja dijual pada bulan Januari 2021 mendatang.

Jika demikian, Dominik Szoboszlai akan menjadi pilihan pertama untuk menggantikan Calhanoglu tetapi label harganya tinggi, membuat hipotesis itu sulit.

Setelah pembicaraan yang pelik antara kubu Hakan Calhanoglu dengan manajemen AC Milan, muncullah sejumlah pemain yang disebut berpeluang menggantikan peran pemain asal Turki itu.

Dominik Szoboszlai

Direktur teknis AC Milan Paolo Maldini sebelumnya disebut mengupayakan untuk mendatangkan Dominik Szoboszlai dari Red Bull Salzburg.

La Gazzetta dello Sport via MilanLive melaporkan awal pekan ini bahwa pemain berusia 20 tahun itu kemungkinan akan meninggalkan klub Austria itu pada awal Januari 2021.

Sebagai informasi, AC Milan yang telah berupaya mengontraknya dua kali sebelumnya tidak dapat dikesampingkan begitu saja terkait pemain tersebut.

Mereka juga mengklaim bahwa agen Szoboszlai Esterházy - yang memiliki EM Sports Consulting Kft - menghadiri acara Forbes di Hongaria minggu ini dan membahas minat pada kliennya, mengonfirmasi bahwa Arsenal dan Milan sama-sama bersaing.

Menurut berita terbaru dari Calciomercato.com, Milan percaya bahwa Szoboszlai adalah talenta cemerlang yang siap terbang dengan pindah ke klub papan atas.

Alhasil, Paolo Maldini masih memiliki keinginan untuk memboyongnya ke Milan, dan outlet tersebut mengonfirmasi bahwa kontak sedang berlangsung dengan agensinya dan dengan Red Bull Salzburg.

Tampil memukau

Szoboszlai dikabarkan semakin dekat dengan pintu keluar klub Austria, Red Bull Salzburg.

Tidak tanggung-tanggung, keluarnya sang playmaker langsung dikaitkan dengan AC Milan, Juventus, Inter Milan, Arsenal dan Bayern Munchen.

Wonderkid asal Hongaria itu sukses meloloskan timnya ke Euro 2020 dengan kemenangan yang luar biasa di menit-menit terakhir dalam kemenangan 2-1 atas Islandia.

Szoboszlai telah muncul sebagai satu dari pemain muda paling menonjol di Eropa sejak bergabung dengan Salzburg dari Liefering pada Januari 2018.

Pemain berusia 20 tahun itu telah mencetak 22 gol dalam 74 pertandingan untuk klub Austria itu, dan juga memberikan 33 assist yang mengesankan.

Dia telah membawa permainannya ke level baru musim ini, dengan penampilan terbaiknya datang di Liga Champions, dan sejumlah klub top mulai memperhatikan.

Sejumlah sumber berbeda, termasuk Tuttosport, Calciomercato.com, MilanNews, dan il Corriere dello Sport, melaporkan Milan mempertimbangkan kepindahan Szoboszlai sebagai calon pengganti Hakan Calhanoglu.

Menurut kabar terbaru dari Calciomercato.it, ada empat klub di Italia yang ingin mendatangkan playmaker berusia 20 tahun itu: yakni Milan, Napoli, Inter, dan Juventus.

Salzburg mengulurkan tangan mereka, mengetahui bahwa jumlah kompetisi menjadi pertanda baik bagi mereka dan pundi-pundi mereka.

Pemain Red Bull Salzburg Dominik Szoboszlai, yang jadi incaran AC Milan
Pemain Red Bull Salzburg Dominik Szoboszlai, yang jadi incaran AC Milan (Sempreinter)

Namun, RB Leipzig sedang mempersiapkan langkah yang menentukan bagi pemain Hongaria itu pada awal Januari untuk mencoba dan mengalahkan kompetisi dan menghindari kasus lain seperti Erling Haaland.

Dengan mempertahankan Szoboszlai di dunia olahraga Red Bull, semua orang senang, tetapi baik Szoboszlai maupun rombongannya belum mau mengambil keputusan apa pun.

2 kali gagal gabung

Szoboszlai sangat dikaitkan dengan AC Milan di awal musim panas lalu, setelah tampil sangat baik bersama RB Salzburg.

Namun, ketertarikan tersebut memudar dan Rossoneri akhirnya memilih merekrut pemain lain, seperti dikutip Tribun Jogja dari Sempre Milan.

AC Milan pun dilaporkan outlet Spanyol TF, telah mencapai kesepakatan dengan pemain tersebut gelandang serang yang bisa tampil sebagai playmaker itu.

Rossoneri, menurut laporan, akan membayar klausul pelepasan € 25 juta dalam kontrak pemain untuk mengamankan kedatangan Januari.

Sementara itu Arsenal juga disebut tertarik, tetapi Szoboslai akhirnya memilih AC Milan, karena tahu bahwa ia akan memiliki lebih sedikit persaingan dalam perannya.

Szoboszlai telah mengesankan hampir semua orang dengan penampilannya dalam beberapa bulan terakhir.

Menurut Gazzetta Dello Sport via MilanLive, Milan memang satu dari tim yang berminat, karena sudah lama mengikuti sang pemain.

Dia telah lama berada di radar mereka selama ini tapi dia bisa berakhir di Rossoneri lebih awal.

Faktanya, Szoboszlai hampir bergabung dengan klub dua kali: pada Januari ketika Zvone Boban mendorong untuk pindah dan musim panas ini ketika Ralf Rangnick akan mengambil alih Stefano Pioli.

Namun rencana tersebut semuanya semua tidak pernah terwujud.

Andrija Radulovic

Playmaker Red Star Belgrade, Andrija Radulovic
Playmaker Red Star Belgrade, Andrija Radulovic (Alo.rs)

Agen Igor Koijc mengatakan AC Milan tertarik dengan pemain sayap Red Star Andrija Radulovic sejak Zvonimir Boban menjadi direktur olahraga.

Pemain Serbia berusia 18 tahun telah bermain empat kali untuk tim Beograd di Liga Super Serbia musim ini dan agennya menyamakan pemain muda itu dengan legenda Rossoneri Dejan Savicevic.

Savicevic pindah ke Milan dari Red Star pada Juli 1992 dan menghabiskan enam musim di San Siro, di mana ia membantu Diavolo meraih tiga Scudetti dan Liga Champions.

"Radulovic adalah salah satu prospek terbesar di Eropa," kata agennya dikutip Tribun Jogja dari Interlive.it via Football Italia.

“Dia mengekspresikan dirinya yang terbaik di sayap kanan dan dalam peran nomor 10 (playmaker), sebagai gelandang serang.

“Andrija masih muda, tapi jika saya harus membandingkannya dengan seseorang, itu pasti Dejan Savicevic, 'Il Genio' (Si Jenius).

“Semua penggemar sepak bola di Italia pasti tahu seperti apa Savicevic dan dia adalah pemain yang bisa dilihat Andrija di masa depan.

Selain itu, mereka berasal dari negara yang sama, dari klub yang sama dan oleh karena itu akan menjadi kebetulan jika mereka memiliki karir yang sama. ”

Dan Koijc menambahkan Rossoneri telah menunjukkan minat pada pemain muda Serbia itu sejak Boban mengawasi transfer.

Kontrak dengan Red Star berakhir pada Juni 2022. Namanya ada di meja Rossoneri, dan para pencari bakat telah mengikutinya sejak Boban bertanggung jawab atas area olahraga.

Penyerang sayap Red Star Andrija Radulovic incaran AC Milan
Penyerang sayap Red Star Andrija Radulovic incaran AC Milan (Kurir.rs)

“Dalam masa sulit karena Covid-19 ini, tidak ada penawaran yang bisa dianggap tidak signifikan. Dalam beberapa hari terakhir, beberapa klub penting menunjukkan ketertarikan yang besar padanya.

"Red Star memiliki delapan pertandingan hingga pertengahan musim, jadi setelah itu, kami akan membuat keputusan terbaik untuk Andrija."

Pemain Serbia berusia 18 tahun itu disamakan dengan mantan Rossonero Dejan Savicevic oleh agennya Igor Koijc, yang kemudian mengungkapkan bahwa Milan tertarik pada anak muda tersebut sejak Zvonimir Boban menjadi direktur olahraga.

Musim ini, pemain internasional Serbia U-19 telah bermain empat kali di Liga Super Serbia dan satu kali di Piala Serbia, tetapi kebanyakan dari bangku cadangan.

Secara total, pemain sayap kanan dengan kaki kiri, yang bisa beroperasi di semua posisi dengan trisula menyerang di belakang sang penyerang, telah mengoleksi sembilan penampilan untuk tim senior di Beograd.

Selama itu, dia sudah mencetak dua gol dan menyumbangkan satu assist, tapi belum pernah tampil di Liga Europa.

Gelandang serang itu mencetak gol dalam debutnya melawan Radnik pada Juni 2020, membantu Red Star menang 4-1, dan melanjutkan awal yang bagus dengan assist melawan FK TSC dalam kekalahan 2-1 delapan hari kemudian.

Dia juga telah membuktikan kemampuannya di UEFA Youth League - di mana dia mencetak gol melawan Tottenham Hotspur dan Olympiacos pada 2019.

Red Star percaya pada anak muda yang saat ini berganti-ganti antara tim utama dan tim muda, dan kolaborator P&P Sport Management Andrea Luciani mengatakan kepada Terzo Tempo di Calciomercato.it bahwa tim-tim besar Eropa telah melakukan kontak dengan klub Serbia mengenai masa depannya.

Ia menambahkan, pemain kelahiran 2002 itu mengingatkannya pada winger Liverpool dan mantan pemain Inter Xherdan Shaqiri.

“Dia membuat saya berpikir tentang (penyerang Sassuolo Domenico) Berardi, (penyerang Napoli Matteo) Politano dan di atas segalanya Shaqiri,” kata Luciani kepada Calciomercato.it.

"Andrija memiliki karakteristik seperti mantan pemain Inter asal Swiss."

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved