Berita Jawa Tengah

Kronologi Kakek di Blora Gendong Jenazah Cucu Sambil Bonceng Motor, Pihak RS Sudah Tawari Ambulans

Kronologi Kakek di Blora Gendong Jenazah Cucu Sambil Bonceng Motor, Pihak RS Sudah Tawari Ambulans

Editor: Hari Susmayanti
Dok. Facebook @Sugiyanto
Postingan akun Facebook Sugiyanto tentang seorang kakek gendong jasad cucunya pakai kain jarik, viral. Postingan ini kemudian dihapus. 

TRIBUNJOGJA.COM, BLORA - Kasus warga bawa mayat dengan menggunakan sepeda motor kembali terjadi.

Jika sebelumnya seorang pria di Boyolali nekat membawa jenazah ibunya di atas keranjang di sepeda motor, kali ini kejadian serupa terjadi di Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Seorang kakek di Blora memilih untuk membawa jenazah bayi yang disebut sebagai cucunya dengan memboceng motor.

Foto kakek yang menggendong jenazah bayi tersebut pun viral di media sosial setelah diunggah oleh warganet di Facebook.

Dalam unggahan di Facebook, dituliskan narasi jika kakek tersebut menggendong cucunya yang meninggal di RSUD dr R Soeprapto Cepu dan dibawa pulang naik motor.

Foto itu diambil pada Kamis (5/11/2020).

"Seorang kakek yang raut wajahnya nampak sedih sedang membawa cucunya yang dirawat di RSUD dr R Soeprapto Cepu udah meninggal dan dibawa pulang naik sepeda motor.

Kejadian ini terjadi pagi ini tanggal 5 November 2020 jam 06.48 WIB," tulis pemilik akun Facebook Sugiyanto.

Baca juga: Viral Video Warga Boyolali Bawa Jenazah Pakai Motor, Diikat di Atas Beronjong, Diikat Tali Karet

Baca juga: Fakta Video Viral Pria di Boyolali Bawa Jenazah Pakai Motor, Dibungkus Jarik dan Diikat di Bronjong

Menolak saat ditawari jasa ambulans

Menanggapi foto tersebut, Direktur RSUD dr R Soeprapoto Cepu, Fatkhkur Rokhim menelusuri pasien yang dimaksud dalam foto tersebut.

Dari keterangan tim medis, pada Kamis (5/11/2020) dini hari tercatat adalah bayi laki-laki berusia tujuh hari meninggal dunia.

Bayi tersebut tergolong bayi berat lahir rendah (BBLR) dengan berat kurang dari 2.500 gram. Ia terlahir dengan berat kurang dari 1 kilogram.

Ia menyebut secara umum bayi yang lahir memiliki berat antara 2.500 gram hingga 4.000 gram.

Menurut Fatkhur setelah menjalani perawatan selama 7 hari, bayi tersebut meninggal dunia.

"Berat bayi itu kurang dari satu kilogram dan sangat berisiko. Si Ibu persalinan di sini hingga bayi tersebut lahir dan dirawat tujuh hari. Namun tidak tertolong. Kalau tidak salah warga Randublatung atau Menden," kata Fathkur.

Saat mengetahui bayi tersebut meninggal dunia, petugas medis sudah menawarkan jasa ambulans. Tapi keluarga mengatakan akan dibawa pulang sendiri.

Petugas tak mengetahui jika jasad pasien dibawa pulang menggunakan sepeda motor.

"Namun keluarganya menolak menggunakan ambulans. Katanya mau dibawa pulang sendiri.

Awalnya kami kira mau dibawa juga menggunakan mobil, namun ternyata menggunakan motor. Kalau kami tahu itu, pasti kami larang," kata Fathkur.

Ia berharap kejadian serupa tidak terulang kembali, karena sesuai prosedur semua jenazah harus dibawa ambulans atau dengan insiatif lain menumpang kendaraan roda empat.

"Jangan sampai hal ini terulang lagi. Kami juga heran, apa karena tidak sanggup membayar ambulans atau karena tidak ingin ribet.

Mungkin saja ingin praktis sehingga digendong dengan naik motor, namun kan tidak begitu etikanya," jelas dia.

Baca juga: KISAH Pria di Boyolali Bawa Jenazah Sang Ibu Gunakan Bronjong di Motor, Begini Cerita di Baliknya

Foto di Facebook dihapus

Sementara itu Sugiyanto, pemilik akun yang pertama kali mengunggah foto tersebut memilih menghapus unggahannya agar tidak membuat kegaduhan.

Ia bercerita di hari kejadian ia sedang mengantar istrinya kontrol ke rumah sakit.

Saat itu ada banyak pengunjung yang heboh karena ada seorang kakek yang menggendong jasad cucunya.

Sang kakek berjalan ke luar ruangan menuju parkiran.

Sugiyanto yang kebetulan berada tak jauh dari kakek tersebut, mengabadikan momen tersebut saat sang kakek sudah berada di lokasi parkir rumah sakit.

"Foto itu saya ambil saat di parkiran sebelah timur. Kakek itu membonceng seorang lelaki menggunakan motor meninggalkan RSUD Cepu.

Saat itu banyak ibu-ibu yang bilang, 'Ada bayi mati... Ada bayi mati... Iku piye kok ditumpakno motor' (Itu kenapa kok dibawa pulang dengan naik motor)," ungkap Sugiyanto

Ia kemudian mengunggah foto tersebut di akun Facebook dan tidak bermaksud buruk dengan unggahan tersebut.

Ia bahkan mengaku iba dan berharap pihak yang berkompeten bisa memberikan penjelasan terkait hal tersebut.

"Namun supaya tidak bikin gaduh, makanya saya hapus postingan itu. Belum ada yang menjelaskan apakah itu sesuai SOP.

Kami bingung dan hanya ingin tahu, biar masyarakat juga paham setelah dijelaskan," kata Sugiyanto.(*)

Sugiyanto.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Soal Kakek Gendong Jasad Cucu Pulang Naik Motor, Petugas RS Sudah Tawarkan Jasa Ambulans, tapi...

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved