Pengusaha Malioboro Menjerit, Omzet Terjun Bebas Sejak Uji Coba Bebas Kendaraan

Sejumlah pengusaha yang tergabung dalam Perkumpulan Pengusaha Malioboro Ahmad Yani (PPMAY) menjerit karena terimbas oleh kebijakan

Penulis: Yosef Leon Pinsker | Editor: Kurniatul Hidayah
IST
Suasana diskusi pembahasan dampak uji coba Malioboro bebas kendaraan yang digelar oleh PPMAY, Sabtu (7/11/2020). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sejumlah pengusaha yang tergabung dalam Perkumpulan Pengusaha Malioboro Ahmad Yani (PPMAY) menjerit karena terimbas oleh kebijakan uji coba Malioboro bebas kendaraan bermotor.

Belum genap seminggu uji coba itu dilaksanakan, pengusaha mengaku omzet terjun bebas hingga tinggal 20 persen.

"Kami ingin bagaimana supaya permasalahan ini bisa ada titik terangnya. Untuk itu kami ingin berdialog kepada pembuat kebijakan supaya kebijakan ini bisa berjalan beriringan serta tidak berimbas negatif kepada pengusaha" kata Ketua Umum PPMAY Sadana Mulyono, Sabtu (7/11/2020).

Sadana mengatakan, Malioboro sebagai ikon pariwisata kian lengkap dengan keberadaan toko dan ragam usaha yang beraktivitas di kawasan itu.

Baca juga: Waktunya Sholat Dhuha! Ini Niat, Tata Cara, dan Doanya

Baca juga: Manjakan Diri dengan Layanan “One Salon Service” ala RITZ Hair Studio

Jika aktivitas usaha lesu, pihaknya mengklaim bahwa hal itu akan berdampak pula pada citra Malioboro di mata wisatawan.

“Baru tiga hari saja kami merasa sudah sangat berat. Sehingga kami berharap ide atau usulan kami bisa menjadi bahan pertimbangan. Kebijakan ini berdampak bukan hanya pemilik toko saja, tetapi juga pedagang asongan, warung hingga Pasar Beringharjo,” ujarnya.

Untuk itu, pihaknya mengusulkan agar penerapan Malioboro bebas kendaraan diberlakukan pada jam 18.00 - 22.00 WIB saja.

Usulan itu rencananya juga akan disampaikan ke Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dan diharapkan terwujud selama sisa masa uji coba.

PPMAY menilai penutupan Malioboro selama empat jam sehari sudah memenuhi kriteria sebagai World Heritage yang tengah diajukan Pemda DIY ke Unesco.

Baca juga: Status Gunung Merapi Siaga, Aktivitas Kegempaan Meningkat hingga Deformasi Sebesar 9 Cm per Hari

Baca juga: Info Prakiraan Cuaca Hari Ini di DI Yogyakarta

Pasalnya, jika uji coba dilakukan selama satu hari penuh dan menutup hampir semua akses masuk, Malioboro akan kian sepi dari pengunjung.

"Kami hanya minta diajak berdialog dan diberi kesempatan mengusulkan ide ke pembuat kebijakan. Jika usulan kami tidak diterima, ke depan paling simpel adalah menutup toko," ujarnya.

Koordinator lapangan PPMAY Karyanto Yudomulyono menyebut jika seluruh toko di Malioboro sepakat tutup 10 ribu orang diperkirakan kehilangan mata pencarian.

"Sebagai pembayar pajak maupun sewa, kami hanya ingin bisa berdialog dengan pembuat kebijakan. Ini supaya kami diberi napas dan toleransi agar bisa hidup bersama di Malioboro," katanya. (jsf)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved