Prambanan Jazz
Prambanan Jazz Virtual Sukses Digelar Meski Hadapi Hujan. Pamungkas Tetap Main Di Rintik Hujan
Prambanan Jazz Sukses Digelar Meski Hadapi Hujan. Pamungkas Tetap Main Di Rintik Hujan
Penulis: Yudha Kristiawan | Editor: Yudha Kristiawan
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Hari kedua perhelatan Prambanan Jazz Virtual Festival 2020 dibuka dengan penampilan TheEverydayBand, Minggu (1/10/2020).
Band yang dikenal dengan lagu Kapan Ke Jogja Lagi ini memperkenalkan single terbaru mereka berjudul Pesta.
Lagu ini perdana dibawakan secara live di panggung Prambanan Jazz Virtual Festival 2020.
Menurut Riri Vokalis The everydayBand, pesan lagu ini kurang lebih adalah mengajak untuk tetap bisa bahagia meski di situasi pandemi saat ini.
Baca juga: Lirik Lagu One Only Pamungkas Lengkap
Baca juga: Prambanan Jazz Virtual Festival 2020 Hari Pertama Menampilkan Fourtwnty, Isyana, Pusakata, Tompi
Setidaknya dengan menikmati apa yang kita miliki bisa menjadi penyemangat menghadapi situasi pandemi saat ini.
Selanjutnya panggung Prambanan Jazz Virtual Festival 2020 diisi penampilan dari solois cantik Nadin Amizah.
Tercatat Nadin telah menerima berbagai penghargaan di dunia musik.
Diantaranya dari Anugerah Musik Indonesia 2017 sebagai kategori Best Dance atau Electronic Production bersama Dipha Barus.
Lalu pada tahun 2018, ia dinominasikan oleh AMI Award untuk 2 kategori penghargaan dalam Karya Produksi Re-Arrangement Terbaik dengan Dipha Barus melalui lagu "All Good" versi akustik dan dalam karya produksi Ballad Folk/Country Terbaik untuk "Teralih" hasil kolaborasi dengan Matter Halo.
Selanjutnya pada tanggal 27 November 2019, lewat lagu “Rumpang”, ia menerima dua penghargaan dari AMI Music Award 2019 sebagai kategori Produksi Best Folk/Country/Ballad Terbaik dan sebagai kategori Pendatang Baru.
Nadin tampil bak putri dalam dongeng dengan gaun berwarna krem.
Seusai penampilan Nadin, giliran Sinten Remen tampil bersama Endah Laras, solois yang dikenal kerap membawakan lagu lagu bernafas keroncong.
Sinten Remen adalah band yang diinisiasi almarhum Djaduk Ferianto.
Tampil dengan kostum bercorak batik dan retro, Sinten Remen sukses menjadi salah satu ikon musik Yogyakarta.
Penampilan selanjutnya diteruskan Andmesh dengan membawakan lagu lagu hitnya, seperti Hanya Rindu dan Cinta Luar Biasa.
Setelah suara merdu Admesh mengisi panggung Prambanan Jazz Virtual Festival 2020, giliran penampilan solois muda, Pamungkas.
Pamungkas melantunkan beberapa tembang andalan seperti Flying Solo, One Only dan To The Bone.
Sayangnya sebelum tuntas membawakan semua repertoar lagunya, hujan kembali mengguyur area perhelatan Prambanan Jazz Virtual Festival 2020.
Terpaksa Pamungkas dan band nya mengakhiri pertunjukan malam ini.
Apresiasi besar patut diberikan pada Pamungkas sebagai salah satu penampil dan juga seluruh tim Prambanan Jazz Virtual Festival 2020.
Lantaran pada saat turun rintik hujan pertunjukan masih tetap berlangsung, sebelum akhirnya dihentikan lantaran hujan turun dengan derasnya.
Gelaran Prambanan Jazz Virtual Festival 2020 akhirnya ditutup dengan penampilan Ardhito Pramono dan Yura Yunita.
Untuk diketahui, ini menjadi perhelatan pertama secara virtual sejak berturut turut digelar secara langsung enam tahun ini.
Prambanan Jazz tetap digelar di komplek Candi Prambanan dengan menampilkan latar kemegahan Candi.
Di hari pertama dari dua hari yang dijadwalkan, hari ini menampilkan sederet musisi ternama tanah air, Sabtu (31/10/2020).
Ada solois Isyana Sarasvati yang membawakan lagu terbarunya berjudul Unlock The Key.
Isyana juga membawakan tembang lain seperti Lexicon, Sikap Hati dan Untuk Hati Yang Terluka.
Berikutnya ada Pusakata. Project solo dari Is, mantan vokalis Payung Teduh ini membuat atmosfer Prambanan Jazz Virtual Festival 2020 semakin syahdu.
Pusakata membawakan lagu lagu seperti Untuk Perempuan dalam Pelukan, Jalan Pulang, Akad dan Pejamkan Matamu.
Selanjutnya penampilan puncak di hari pertama perhelatan Prambanan Jazz Virtual Festival 2020 menampilkan Tompi.
Selain membawakan lagu lagu andalannya, seperti Selalu Denganmu, Tompi juga membawakan lagu daerah Sulawesi Utara berjudul Si Patokaan dan lagu Nur Lela yang dipopulerkan oleh Bing Slamet.