PB IDI Sampaikan Penyataan Sikap dan 5 Rekomendasi Terkait Rencana Program Vaksinasi Covid-19
Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) pun bersikap atas rencana tindakan vaksinasi Covid-19 pemerintah.
TRIBUNJOGJA.COM - Pemerintah akan melakukan program vaksinasi Covid-19 dalam waktu dekat.
Meskipun, hingga saat ini belum ada satupun calon vaksin Covid-19 yang dinyatakan selesai dan lolos uji klinis tahap 3.
Rencana Pemerintah untuk memberikan vaksin tak lama ini pun menjadi bahasan berbagai kalangan.
Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) pun bersikap atas rencana tindakan vaksinasi Covid-19 pemerintah.
IDI merangkumnya dalam lima poin catatan, mulai dari persiapan dan pemilihan jenis vaksin hingga pertimbangan terhadap ITAGI dan SAGE WHO.
Baca juga: Uji Klinis Vaksin Covid-19 dari Cina Belum Tuntas, Ini Penjelasan LBM Eijkman
Baca juga: Ini Rincian Jenis Vaksin Virus Corona yang Dibeli Indonesia, Mulai Sinovac, Sinopharm dan Cansino
Adapun penryataan PB IDI terhadap vaksinasi Covid-19 bakal diselenggarakan Pemerintah itu tertuang dalam surat yang ditujukan kepada Menteri Kesehatan RI tertanggal 21 Oktober 2020.
Surat bernomor 03657/PB/E.1/10/2020 perihal Vaksinasi Covid-19 diunggah ke dalam akun Twiter PB IDI @PBIDI.
Surat juga untuk ditujukan atau tembusan kepada Ketua Satgas Nasional Penanganan Covid-19, Kepala Badan POM RI, hinga Ketua-ketua Majelis IDI.
Adapun dalam pembuka surat, PB IDI mengapresiasi dan mendukung upaya-upaya Pemerintah dalam menghadappi pandemi Covid-19.

PB IDI mengapresiasi dan menyampaikan terima kasih atas upaya penyediaan vaksin serta pemberian prioritas tenaga medis untuk dapat vaksinasi sesuai ketentuan yang ada.
Selain itu, PB IDI juga menyatakan sikap dan rekomendasi ke dalam 5 catatan penting agar program vaksinasi dapat berjalan lancar dan memperoleh hasil yang optimal.
Berikut 5 catatan PB IDI untuk program vaksinasi Covid-19 yang dicanangkan pemerintah :
1. Perlu diadakan persiapan yang baik dalam hal pemilihan jenis vaksin yang akan disediakan serta persiapan terkait pelaksanaannya.
Hal ini sesuai dengan instruksi Presiden aga program vaksinasi ini jangan dilakuan dam dimulai dejgan tergesa-gesa.
2. Dalam hal ini pemilihan jenis vaksin yang akan disediakan ada syarat mutlak yang harus dipenuhi, yaitu vaksin yang akan digunakan sudah terbukti adanya hasil yang baik melalui uji klinik fase 3 yang sudah dipublikasikan.
Dari data yang ada, saat iini uji coba vaksinasi Sinovac di Brasil sudah selesai dilaksanakan pada 9.000 relawan.
Namun hasilnya baru akan dikeluarkan segera setelah selesai dilakukann vaksinasi pada 15.0000 relawan.
Kita bisa melihat bahwa unsur kehati-hatian juga dilakukan negara lain dengan tetap menunggu data lebih banyak lagi dari hasil uji klinis fase 3.
Hal ini sekaligus menunjukkan bahwa program vaksinasi adalah sesuatu program penting namun tidak dapat dilakukan dengan tergesa-gesa.
Baca juga: Inilah Jenis-jenis Vaksin Corona yang Sudah Disiapkan Oleh Pemerintah Indonesia
Baca juga: Begini Respon Pemerintah DI Yogyakarta Rencana Distribusi Vaksin Covid-19
3. Dalam situasi pandemi, WHO memperkenankan pembuatan dan penyediaan obat atau baksin dapat dilakukan melalui proses eEmergency use Authoprization (EUA) untuk aksin COvid-19 oleh lembaga yang mempunyai otorisasi untuk itu.
Di Indonesia, lembaga tersebut adalah BPOM.
Dalam melakukan atau mennetukan hal ini, PB IDI amat meyakini bahwa BPOM tentu juga akan memperhatikan keamanan, efektivitas dan imunogenitas suatu vaksin, termasuk bila terpaksa menggunakan skema EUA.
Kami yakin bahwa BPOM akan menjaga kemandirian dan profesionalismenya.

4. Perlu pula mempertimbangkan rekomendasi dari Indonesia n Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan Strategic Advisory Group of Experts on Immunization of the World Health Organization (SAGE WHO)
5. Pelaksanaan program vaksinasi memerlukan persiapan yang baik dan komprehensif, termasuk penyusunan pedoman-pedoman terkait vaksinasi oleh perhimpunan profesi, pelatihan petugas vaksin, sosialisasi bagi seluruh masyarakat dan membangun jjaring untuk penanganan efek samping vaksinasi.
Keamanan dan efektivitas adalah yang utama selain juga kita semua ingin agar prifram ini berjalan lancar.
PB IDI berharap agar progfram vaksinasi ini dapat diterima dengan baik oleh masyarakat. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Susul PDPI, Ikatan Dokter Indonesia Surati Menkes Tentukan 5 Sikap Soal Vaksin Covid-19