Cara Menghilangkan Bau Tak Sedap Saat Lepas Sepatu
Tentunya kita akan kurang percaya diri saat muncul bau tidak sedap ketika melepaskan sepatu.
TRIBUNJOGJA.COM - Tentunya kita akan kurang percaya diri saat muncul bau tidak sedap ketika melepaskan sepatu.
Selain itu, bau pada kaki ini biasanya mengindikasikan adanya bakteri jahat. Penyebab munculnya bau kaki pun mesti beragam.
Pengalaman ini beberapa kali sempat dialami oleh Daffa Ridho.
Ya, pria berusia 21 tahun ini biasanya mengalami bau pada kaki saat wilayahnya tengah terendam rob. Maklum, Daffa selalu berjibaku karena di sekitar kediamannya rentan terendam genangan rob.
Otomatis, kondisi kaki Daffa sering basah. Maka dari itu, ia lebih memilih tidak menggunakan sepatu terlebih dahulu saat berangkat kerja di musim rob.
Ia hanya memakai sandal jepit. Hal itu ia lakukan agar kakinya tak lembab karena basah saat melewati genangan rob.
"Wah, kalau kaus kaki dan sepatu kena rob, pasti nanti jadi bau kaki saya. Pas mau dipakai lagi besoknya, baunya memang belum muncul.
Tapi udah lanjut ketiga sampai empat hari, baru kaki saya mulai bau. Padahal, itu sepatu dan kaus kakinya sudah dijemur lagi. Tapi, ga berpengaruh," curhat warga Kecamatan Genuk, Kota Semarang ini.
Supaya sepatu dan kaus kakinya tak lagi terkena cipratan rob, maka Daffa memakai sandal saat berangkat kerja. Setibanya di kantor, tak lupa kaki Daffa dicuci lagi dengan sabun.
Lalu, ia keringkan kakinya dengan handuk kecil yang ia siapkan khusus saat masuk musim rob.
"Saya pakai sepatunya di kantor. Kalau ada rob, saya bawa bekal handuk kecil di tas. Itu saya gunakan buat mengelap kaki saya kalau kebasahan.
Kadang-kadang, saya juga sedia sabun cair karena rob ini tak hanya buat kaki jadi bau saja, tapi bikin gatal-gatal juga," ungkap pekerja pabrikan ini.
Baca juga: Lirik Lagu Generasi Patah Hati Sheila On 7 Lengkap , Ku bekerja siang dan malam agar istriku bahagia
Sementara, kejadian demikian sempat dialami juga oleh perempuan bernama lengkap Astati R.
Namun, Asti, panggilannya tidak begitu ingat kapan kakinya pernah memunculkan aroma tak sedap. Sebab, ia jarang sekali mengalami keluhan seperti itu.
Seingatnya, kaki Asti dulu bisa bau karena kaus kaki yang dipakainya. Awalnya, dara berusia 24 tahun ini heran kenapa kakinya bau.
Setelah ditelusuri, bau kaki itu ternyata bersumber dari kaus kaki yang dipakainya.
Asti tambah heran lagi karena kaus kaki tersebut baru dipakainya.
Usut punya usut, ia baru paham kaus kakinya yang baru dipakainya itu ternyata mengalami apek. Aroma apek itu muncul karena kaus kakinya terjemur dalam kondisi hujan deras.
"Otomatis, kaus kakiku lembab dan bau apek. Bukan kaos kaki saja, tapi baju-baju ku ikut apek juga. Baju dan kaos kaki yang terjemut habis dicuci itu kena hujan.
Maklum, tidak ada yang angkat jemuran saat saya kerja," unjar warga pendatang yang tinggal di Kecamatan Tembalang, Kota Semarang ini.
Asti baru menyadari kakinya bau tersebut saat hendak mengambil wudhu untuk salat dzuhur. Karena sedang di luar, ia terpaksa terus memakai kaos kaki tersbut.
Selepas kembali ke rumah, Asti langsung bergeas ke kamar mandi untuk membersihkan kakinya dengan sabun.
"Nyatanya, saya cuci kaki sampai dua kali pakai sabun pun baunya masih kecium tipis-tipis. Ya sudah, saya biarkan saja, Paling besoknya juga hilang.
Seingat saya sih begitu pas dulu. Ini jadi pelajaran pribadi supaya jemuran ga lagi kena hujan. Nanti kalo kehujanan, bau apeknya itu loh yang ganggu. Kita sendiri saja terganggu, apalagi ke orang lain," pungkasnya.
Sementara itu, Amelia Susrono, punya kiat jitu terkait persoala kaki bau.
Ia menjelaskan, munculnya bau pada kaki biasanya disebabkan karena kaki berkeringat. Inilah yang menyebabkan munculnya bakteri penyebab bau.
Bakteri ini memecah keringat dan sel-sel kulit mati yang mendatangkan bau tak sedap. Lalu, bau juga bisa disebabkan karena infeksi jamur dan sepatu yang lembab.
"Stress pun bisa memicu munculnya aroma tak sedap pada kaki.
Kemudian, kurang menjaga kebersihan kaki maupun alas kaki serta adanya perubahan hormon yang dapat menyebabkan keringat berlebih pada kaki dapat memicu munculnya bau pada kaki," katanya.
Secara medis, masalah bau kaki dikenal dengan sebutan bromodosis. Bromodosis merupakan kondisi di mana kaki memproduksi keringat berlebihan dan menjadi lembab, terutama saat memakai sepatu, sehingga muncul aroma tidak sedap.
Seperti halnya telapak tangan, telapak kaki juga memiliki kelenjar keringat yang berfungsi untuk melembapkan kulit dan mengatur suhu tubuh.
Misalnya, ketika cuaca sedang panas atau sedang berolahraga. Ketika keringat terus diproduksi oleh kelenjar keringat pada kaki, berbagai bakteri dan jamur akan tumbuh untuk memecah senyawa organik pada keringat. Aktivitas inilah yang akan menghasilkan aroma yang tidak sedap pada kaki.
"Supaya kaki tak bau, ada beberapa kebiasaan yang harus dihindari, bahkan dihilangkan. Contohnya, hindari memakai sepatu tanpa kaus kaki dan memakai sepatu yang sama setiap hari. Lalu, jagalah kebersihan kaki dan selalu cek kuku kaki agar tidak panjang," paparnya.
Ditambahknnya, selain kebiasaan yang perlu dihindari, ada juga sejumlah tips yang patut dicoba agar kaki tak bau lagi.
Pertama, rutinlah melakukan perawatan kaki pedicure. Perawatan ini akan membantu membuat kaki menjadi lebih bersih, segar, dan bebas bau.
Langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk kegiatan pedicure ini antara lain, mulai dari memotong kuku, membersihkan kutikula, membersihkan sela-sela kuku yang rentan menyebabkan tumbuhnya bakteri, dan mengangkat sel-sel kulit mati yang mengeras pada kaki dengan alat exfoliating pedicure.
Kulit kapalan pun jangan lupa diperhatikan. Sebab, ketika kulit kapalan basah akan menjadi lembek dan bakteri suka hidup di tempat lembab seperti itu. Dengan menggunakan cairan scrub otomatis akan membuat kaki menjadi lebih segar
Kedua, jagalah kebersihan kaki dengan sabun dan menggunting kuku secara teratur. Cuci kaki setiap hari hingga ke sela-sela jari dan alas kaki. Lalu, langsung keringkan dengan handuk bersih. Potong kuku kaki dengan rutin untuk menjaganya tetap bersih.
Ketiga, pakailah kaus kaki dari bahan yang menyerap keringat, dan rutin mengganti kaos kaki secara berkala. Gunakan kaus kaki bersih setiap hari.
Pilih kaus kaki yang terbuat dari bahan katun atau wol. Hindari kaus kaki berbahan sintetis. Bahan katun yang berpori-pori akan menjaga kaki tetap kering.
Apabila cuaca sedang panas atau sedang berolahraga, disarankan untuk lebih sering mengganti kaus kaki. Olahraga di cuaca panas, akan membuat kaki lebih mudah berkeringat.
"Keempat, gunakanlah alas kaki (sepatu/sandal) yang nyaman dengan ukuran yang tepat. Gunakan sepatu dari bahan kanvas dan kulit.
Hindari sepatu berbahan plastik supaya kaki bisa bernapas. Jika cuaca sedang panas, sebaiknya pilih alas kaki yang lebih terbuka, seperti sepatu sandal.
Selain itu, jangan menggunakan sepatu yang sama selama dua hari berturut-turut. Jika perlu, pakailah sepatu dengan sol yang dibuat khusus untuk menghilangkan bau kaki," katanya.
Kelima, rendamlah kaki dengan ramuan rumahan. Rendam kaki menggunakan garam, cuka, lemon, dan teh untuk membantu membasmi bakteri penyebab bau kaki.
Caranya adalah, campurkan air dan cuka dengan perbandingan 2:1. Lalu, rendam kaki selama 10–20 menit. Selain itu, ramuan lainnya adalah tuang 8 sendok makan garam ke dalam 946 ml air dan rendam kaki selama 10–15 menit.
Jangan lupa, keringkan kaki dengan benar. Lalu, pakailah deodoran khusus kaki, atau bisa juga menggunakan deodoran bentuk spray khusus ketiak, namun disemprotkan ke kaki.
Keenam, hilangkan bau kaki dengan kopi. Kandungan kafein pada kopi dapat menyerap senyawa sulfur yang menyebabkan aroma busuk pada kaki.
Masker kopi bisa diracik sendiri di rumah dengan mencampurkan bubuk kopi yang diseduh dengan sedikit air panas, lalu aduk sampai mengental menjadi pasta. Oleskan pasta kopi ke permukaan kulit kaki dengan merata. Diamkan sekitar lima belas menit lalu bilas dengan air bersih.
Terakhir, gunakanlah antiperspirant. Semprot antiperspirant pada kaki menjelang tidur pada malam hari. Antiperspirant akan bekerja optimal ketika kita tidur.
Antiperspiran memang difungsikan untuk mengurangi produksi keringat, sehingga pertumbuhan bakteri pada kaki dapat berkurang signifikan.
Apabila dengan cara-cara di atas tidak membantu meringankan bromodosis, atau jika khawatir keringat yang berlebihan dan baunya semakin parah, segera lah memeriksakannya ke dokter spesialis kulit.
Sebab, bisa juga dengan kondisi kaki yang rentan memunculkan bau busuk menjadi gejala dari adanya gangguan kesehatan pada tubuh.
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Upss, Kaki Bau Busuk setelah Lepas Sepatu, Ketahui Cara Menghilangkannya