SLB Autis Bina Anggita Terapkan Pembelajaran Jarak Jauh yang Efektif melalui Video Interaktif
Walaupun harus didampingi orang tuanya, siswa menjadi lebih mandiri, percaya diri, dan merasa senang karena bisa berinteraksi dengan gurunya.
TRIBUNJOGJA.COM - Di masa pandemi Covid-19 yang kita rasakan sampai saat ini tentu dampaknya sangat berpengaruh baik dari sektor perekonomian, maupun dari sector pendidikan yang tidak seperti biasanya.
Sejak masuknya virus tersebut ke Indonesia, pemerintah menghimbau untuk pembelajaran tidak diperbolehkan melalui tatap muka di sekolah seperti biasanya karena akan semakin mudahnya penularan Covid-19.
Apalagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang sangat rentan terhadap penyakit, sehingga untuk memutus mata rantai covid-19 maka pembelajaran dilaksanakan melalui Daring (Dalam Jaringan) dan Luring (Luar jaringan).
Di SLB Autis Bina Anggita, dalam melaksanakan pembelajaran melalui Luring (Luar Jaringan) yaitu dengan memberikan Lembar Kerja Siswa(LKS) dan Daring (Dalam jaringan).
Dalam pembelajaran daring, yaitu dengan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh), pembelajaran dilaksanakan secara Interaktif antara guru dengan siswa.
Pembelajaran diberikan baik secara individual yaitu sesuai kelas masing-masing, maupun secara klasikal dalam satu Rombongan Belajar yang terdiri dari beberapa kelas.
Model Pembelajaran selama PJJ dengan Video Interaktif yaitu melalui aplikasi Video WA, Google Meet, ataupun Zoom dapat berjalan dengan lancar.
Hal ini dikarenakan semua orang tua peserta didik mempunyai fasilitas handphone atau laptop dan tempat tinggal siswa dapat terjangkau oleh jaringan seluler maupun internet, sehingga dapat mendukung jalannya pembelajaran secara interaktif.
Materi pelajaran yang diberikan guru dalam pembelajaran individual disesuaikan dengan kemampuan siswa.
Materi yang diberikan dalam pembelajaran kelas klasikal sangat variatif dan inovatif karena berupa praktek dan unjuk kerja.
Materi pembelajaran tersebut antara lain literasi, okupasi, mozaik, keterampilan boga, membatik, pertanian, membuat fermentasi.
Di samping materi praktek keterampilan, siswa juga diberikan materi menari, musik dan olahraga.
Sekolah membagikan siswa berupa LKS (Lembar Lerja Siswa) dan menyediakan bahan untuk praktik.
Bahan untuk praktik pembelajaran di rumah dengan bahan antara lain gerabah, kertas warna, kertas manila dan biji-bijian untuk kolase; kain dan pewarna untuk membatik; media tanaman, polibag, bibit pertanian, krayon dan semen.
Wakil Kepala Sekolah Bagian Kurikulum, NofiaUtami, M.Pd mengatur dan membuat jadwal baik pembelajaran secara individual dari guru kelas masing-masing dengan siswanya.
Pembelajaran Interaktif yang dilakukan secara klasikal oleh tim guru yang terdiri dari 1 guru sebagai pemateri dan 2 guru sebagai pendukung.
Pembelajaran secara klasikal dikelompokkan menjadi 2 rombongan belajar.
Rombongan pertama adalah rombongan belajar A untuk kelas kecil yang terdiri dari SDLB kelas I sd. IV.
Sementara rombongan kedua adalah rombongan belajar B untuk kelas besar yang terdiri dari SDLB kelas V, VI, SMPLB kelasVII, VIII, IX, dan SMALB kelasX, XI, XII.
Waktu pembelajaran interaktif secara individual mulai pukul 07.30-09.00.
Waktu pembelajaran interaktif secara klasikal Amateri I mulai pukul 09.30-10.00.
Waktu pembelajaran interaktif secara klasikal B materi II mulai pukul 09.30-10.00.
Waktu pembelajaran interaktif secara klasikal A materi II mulai pukul 10.30-11.00.
Waktu pembelajaran interaktif secara klasikal B materi I mulai pukul 10.30-11.00.
Waktu pembelajaran interaktif secara individual mulai pukul 11.15-11.45 sesuai dengan kelasnya masing-masing.
Guru juga menjadwal untuk berkunjung ke rumah siswa (Home Visit) setiap bulan sekali dengan tujuan untuk mengetahui perkembangan siswa, hambatan, atau masalah yang dialami siswa.
Selain itu guru menerima siswa untuk berkunjung ke sekolah dengan didampingi orang tuanya dan dijadwalkan secara bergantian dengan tujuan konsultasi.
Dalam kegiatan ini, siswa sekalian mengambil materi pelajaran atau bahan praktik yang akan disampaikan pada bulan berikutnya.
Selama berada di lingkungan sekolah, guru maupun siswa wajib mematuhi protokol kesehatan yaitu dengan menggunakan masker atau face shild, tes suhu badan, mencuci tangan dan physical distancing.
Kerjasama guru dengan orang tua sangat penting pada saat PJJ karena orang tua mendampingi anaknya selama pembelajaran di rumah.
Hal ini dikarenakan tidak semua siswa bisa mengoperasikan handphone maupun laptop.
Dalam melakukan tugas yang diberikan guru secara live melalui video interakatif tersebut, siswa perlu dibimbing orang tuanya/kakak/adik.
Dalam mendampingi anaknya selama pembelajaran interaktif baik secara individu maupun secara klasikal, orang tua seperti halnya guru di rumah dengan penuh kesabaran dan kasih sayang dalam membimbing sesuai dengan contoh dan arahan bapak/ibu guru sesuai materi yang diberikan.
Dengan adanya pembelajaran interaktif melalui video dengan aplikasi zoom, google meet ataupun whatsapp setiap hari dengan terjadwal dan rutinitas dilakukan setiap hari, siswa merasa seolah-olah pembelajaran bersama gurunya di sekolah.
Walaupun harus didampingi orang tuanya, siswa menjadi lebih mandiri, percaya diri, dan merasa senang karena bisa berinteraksi dengan gurunya sehingga PJJ yang dilaksanakan Sekolah melalui video interaktif baik secara individual maupun secara klasikal dimasa Pandemi Covid 19 sangat efektif dilakukan.
*) Oleh Jumarsih S.Pd, M.Pd, SLB Autis Bina Anggita Yogyakarta