Liga Inggris

FORMASI Ini Bisa Bikin Havertz, Ziyech, Werner & Pulisic Cetak Banyak Gol bagi Chelsea

Pada bursa musim panas yang sibuk, The Blues telah menghabiskan hampir £ 230 juta, hingga Lampard memiliki lini tengah yang berjubel.

Penulis: Joko Widiyarso | Editor: Joko Widiyarso
Glyn KIRK / POOL / AFP
Gelandang Chelsea asal Jerman Kai Havertz berlari dengan bola selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Brighton dan Hove Albion dan Chelsea di American Express Community Stadium di Brighton, Inggris selatan pada 14 September 2020. 

TRIBUNJOGJA.COM - Pelatih Chelsea Frank Lampard diberi saran bagaimana memaksimalkan segudang gelandang yang dia miliki setelah jorjoran belanja di jendela transfer.

Pada bursa musim panas yang sibuk, The Blues telah menghabiskan hampir £ 230 juta, hingga Lampard memiliki lini tengah yang berjubel.

Sebagian besar rekrutan baru Lampard telah membuat debut sebagai starter di tim utama, kecuali mantan pemain sayap Ajax Amsterdam, Hakim Ziyech, karena cedera.

Namun Ziyech mungkin akan melakukan debutnya melawan Southampton pada hari Sabtu setelah tampil dalam kemenangan 3-1 Maroko atas Senegal Jumat lalu.

Gelandang serang Chelsea, Hakim Ziyech, menderita cedera kala berhadapan Brighton pada laga pramusim 2020-2021.
Gelandang serang Chelsea, Hakim Ziyech, menderita cedera kala berhadapan Brighton pada laga pramusim 2020-2021. (STEVE BARDENS / GETTY IMAGES EUROPE / GETTY IMAGES VIA AFP)

Pertanyaan terbesarnya sekarang adalah bagaimana Lampard mengutak-atik seluruh gelandang rekrutannya agar dapat tampil di tim utama Chelsea.

Teka-teki tersebut kemudian diajukan kepada mantan rekan satu tim Lampard di Chelsea, Joe Cole.

Mantan pemain yang berposisi sebagai gelandang itu meminta pelatih The Blues untuk memusatkan timnya pada Kai Havertz.

“Saya melihatnya sebagai pemain setipe dengan Firmino (Liverpool) di mana dia menjadi penghubung antara lini tengah dan lini depan,“ katanya dikutip Tribunjogja.com dari Express.co.uk.

Kai Havertz saat mencetak gol melawan Barnsley di Piala Inggris September 23, 2020.
Kai Havertz saat mencetak gol melawan Barnsley di Piala Inggris September 23, 2020. (ALASTAIR GRANT / AFP)

"Jadi jika kamu ingin dia (Havertz) di posisi tengah, kamu akan mainkan dia di posisi ini (penyerang tengah).

"Dia punya kesadaran terhadap ruang kosong di mana dia bisa membawa pemain ke dalam permainan.

"Frank memainkannya di kanan luar (sayap kanan) dalam pertandingan vs Brighton di mana dia sebagian besar tidak efektif dan (posisi peta panas) ini menyoroti dengan brilian.

"Ketika Anda memiliki pemain dengan kualitasnya, kapan pun dia menerima bola, siapa pun dari posisi itu dia dapat mengancammu.

"Saat bermain di posisi ini, kamu harus memahami bagaimana memberi ruang.

Cetak banyak gol

Dengan posisi seperti Firmino di Liverpool, Cole yakin Havertz akan mampu mencetak banyak gol bagi klub London barat.

Gelandang Chelsea asal Jerman Kai Havertz (kiri) bersaing dengan bek Liverpool asal Inggris Trent Alexander-Arnold saat pertandingan sepak bola Liga Inggris antara Chelsea dan Liverpool di Stamford Bridge di London pada 20 September 2020.
Gelandang Chelsea asal Jerman Kai Havertz (kiri) bersaing dengan bek Liverpool asal Inggris Trent Alexander-Arnold saat pertandingan sepak bola Liga Inggris antara Chelsea dan Liverpool di Stamford Bridge di London pada 20 September 2020. (Michael Regan / POOL / AFP)

"Saya pikir dia (Havertz) akan mencetak banyak gol dari posisi ini.

"Pemain akan senang bermain dengannya, seperti bagaimana para pemain (Liverpool) suka bermain dengan Firmino.

"Dia pemain yang sangat menarik dan saya merasa pengaruhnya terhadap tim Chelsea ini.

“Tidak hanya berupa gol dan assist, tetapi juga menghadirkan yang terbaik dari pemain seperti (Christian) Pulisic, (Mason) Mount, Callum (Hudson-Odoi) dan Tammy (Abraham) karena dia bisa terhubung bersama. "

Beratnya Liga Inggris

Kai Havertz mengatakan mungkin perlu waktu baginya untuk menemukan permainan terbaiknya di Liga Premier Inggris karena perbedaan antara sepak bola di Inggris dan Jerman.

Pemain internasional Jerman itu percaya ada perbedaan besar dalam hal fisik kedua liga, tetapi dia mengatakan akan dapat mengatasinya seiring waktu.

Gelandang Chelsea asal Jerman Kai Havertz (2R) ditangani oleh gelandang Inggris Brighton Solly March saat pertandingan sepak bola Liga Utama Inggris antara Brighton dan Hove Albion dan Chelsea di Stadion American Express Community di Brighton, Inggris selatan pada 14 September 2020.
Gelandang Chelsea asal Jerman Kai Havertz (2R) ditangani oleh gelandang Inggris Brighton Solly March saat pertandingan sepak bola Liga Utama Inggris antara Brighton dan Hove Albion dan Chelsea di Stadion American Express Community di Brighton, Inggris selatan pada 14 September 2020. (PETER CZIBORRA / POOL / AFP)

Pemain berusia 21 tahun itu pindah dari Bayer Leverkusen di musim panas dan telah memainkan lima pertandingan untuk klub barunya, terutama dibintangi saat mereka menang 6-0 atas Barnsley di Piala Carabao, di mana ia mencetak hat-trick.

Dia belum mencapai tingkat terbaik di Liga Inggris meski memainkan empat pertandingan Chelsea secara keseluruhan, mencetak satu assist dalam hasil imbang 3-3 melawan WBA yang menakjubkan pada bulan September.

Namun dia percaya, bagaimanapun, bahwa permainannya akan datang bersamaan pada waktunya.

“Itu sulit bagi saya, terutama karena Liga Premier Inggris adalah liga yang sama sekali berbeda,” jelasnya di situs resmi Chelsea.

“Ini (Liga Inggris) lebih intens dan saya menyadarinya di beberapa game pertama.

“Ini berjalan cukup baik bagi saya baru-baru ini tetapi saya pikir masih banyak potensi untuk naik. Saya ingin memanfaatkannya dalam beberapa minggu dan bulan ke depan.

“Hat-trick (melawan Barnsley) bagus untuk saya. Awalnya agak sulit karena saya hanya berlatih dengan tim selama lima atau enam hari, kemudian langsung memainkan game pertama.

Gelandang Chelsea asal Jerman Kai Havertz (kanan) digantikan oleh pelatih kepala Inggris Chelsea Frank Lampard selama pertandingan sepak bola Liga Utama Inggris antara Brighton dan Hove Albion dan Chelsea di Stadion Komunitas American Express di Brighton, Inggris selatan pada 14 September 2020.
Gelandang Chelsea asal Jerman Kai Havertz (kanan) digantikan oleh pelatih kepala Inggris Chelsea Frank Lampard selama pertandingan sepak bola Liga Utama Inggris antara Brighton dan Hove Albion dan Chelsea di Stadion Komunitas American Express di Brighton, Inggris selatan pada 14 September 2020. (PETER CZIBORRA / POOL / AFP)

“Itu juga merupakan langkah yang sangat besar bagi saya untuk meninggalkan keluarga dan lingkungan yang saya kenal. Tentu saja, perlu waktu untuk melakukannya dengan benar. ”

Beda Liga Inggris & Bundesliga

Havertz kemudian menjelaskan apa perbedaan utama antara kehidupan di dua liga tersebut.

“Intensitas dalam duel dan lari jauh lebih tinggi,” katanya. “Ini liga yang sama sekali berbeda dan pertandingan sangat melelahkan.

“Bundesliga tidak lebih buruk tapi saya melihat perbedaan. Bagi saya sepertinya tidak ada pemain biasa atau buruk di sini, semua orang berada pada level yang sangat tinggi. ”

Chelsea akan memasuki pertandingan dengan menjamu Southampton setelah tampil apik dengan menghancurkan tetangga mereka di London, Crystal Palace dengan skor 4-0.

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved