Penanganan Covid
BREAKING NEWS : Dua Hari Berturut-turut, Ada 14 Kasus Baru COVID-19 di Gunungkidul
Selama dua hari berturut-turut yaitu Jumat (09/10/2020) dan Sabtu (10/10/2020), Kabupaten Gunungkidul mencatatkan lonjakan kasus COVID-19. Dinas Keseh
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Selama dua hari berturut-turut yaitu Jumat (09/10/2020) dan Sabtu (10/10/2020), Kabupaten Gunungkidul mencatatkan lonjakan kasus COVID-19. Dinas Kesehatan (Dinkes) melaporkan ada 14 kasus baru.
Kepala Dinkes Gunungkidul Dewi Irawaty menyampaikan pada Jumat lalu terdapat 3 kasus baru. Seluruhnya merupakan laki-laki berumur 45, 30, dan 38 tahun.
"Yang 45 tahun asal Ngawen, pelaku perjalanan. Dua lainnya merupakan hasil screening pegawai," kata Dewi lewat keterangannya pada Minggu (09/10/2020).
Ada pun asal dua pegawai ini masing-masing dari Playen dan Paliyan. Kendati demikian, Dewi tidak merinci dari mana asal instansi keduanya. Ia hanya menyebut mereka berasal dari salah satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Lonjakan signifikan baru terlihat pada Sabtu lalu, dengan 11 kasus baru.
7 di antaranya merupakan hasil kontak dengan konfirmasi positif dan 2 kasus merupakan pelaku perjalanan.
• UPDATE Covid-19 di Indonesia 11 Oktober 2020: Kasus Baru Tambah 4.497, Total Kumulatif Jadi 333.449
"Dua kasus lainnya juga merupakan hasil screening pegawai. Sisanya hasil penelusuran," kata Dewi.
Sementara hari ini, tak dilaporkan ada kasus baru.
Justru dilaporkan ada tambahan 8 kasus sembuh.
Sampai saat ini, Gunungkidul mencatatkan 272 kasus konfirmasi positif secara kumulatif.
Sebanyak 35 kasus dalam perawatan, 226 kasus sembuh (tambahan 8 hari ini), dan 11 kasus meninggal dunia.
Meski masih tinggi, angka kesembuhan COVID-19 di Gunungkidul melorot jadi 83,08 persen.
• 2 Kasus Positif COVID-19 Asal Gunungkidul Meninggal Dunia, Tambahan 2 Kasus Baru pada 8 Oktober 2020
Melihat lonjakan kasus ini, Dewi pun mengharapkan dukungan maksimal dari semua sektor dalam pencegahan penularan COVID-19.
Pihaknya pun terus mengupayakan gerakan 3T (Testing, Tracing, Treatment) demi menekan jumlah kasus.
"Pada saat yang sama kami berharap ada peningkatan disiplin terhadap 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan)," katanya.(TRIBUNJOGJA.COM)