Duh! Gelombang Unjuk Rasa Menghambat Distribusi Logistik

demonstrasi yang berujung ricuh di sejumlah wilayah menyebabkan arus distribusi logistik terhambat

Editor: Victor Mahrizal
TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
Ilustrasi unjuk rasa menolak UU Citpa Kerja 

TRIBUNJOGJA.COM – Gelombang aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja berimbas pada terlambatnya distribusi logistik di daerah terdampak demonstrasi.

Sekretaris Jenderal Indonesian Multimodal Transport Association (IMTA), Kyatmaja Lookman, mengatakan demonstrasi yang berujung ricuh di sejumlah wilayah menyebabkan arus distribusi logistik terhambat. Ia bahkan menyebut, muatan angkutan logistik selama 3 hari unjuk rasa cenderung menurun.

“Kerawanan juga meningkat di sekitar jalur–jalur tempat terjadi demo,” kata Kyatmaja, seperti dilansir Kontan, Jumat (9/10/2020).

Kyatmaja menambahkan, kerawanan tersebut membuat antrean truk pengangkut logistik bertambah panjang. 

Selain itu, ada beberapa kendala yang membuat distribusi logistik terhambat. Diantaranya, buka tutup gudang karena demonstrasi. Hal ini karena khawatir dilakukan sweeping oleh oknum pendemo.

“Aktivitas industri juga turun sehingga menyebabkan kendala muatan,” ujarnya.

Kyatmaja menambahkan, jika demontrasi ini berlanjut maka akan akan mengganggu aktivitas logistik karena tidak ada aktivitas ekonomi. Terlebih potensi terjadinya resesi di kuartal III tahun ini. Selain itu, akan membuat antrean truk logistik semakin panjang. Hal ini tentunya akan menambah beban perusahaan angkutan logistik.

"Kalau terus-terusan terjadi maka akan semakin terpuruk. Apalagi saat ini masih (pandemi) Covid-19," kata Kyatmaja. (*)

Sumber: Kontan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved