Bantul

Kunjungan Pelancong ke Bantul Dekati Angka Normal

Sekretaris Dinas Pariwisata (Dinpar) Kabupaten Bantul, Annihayah mengatakan, angka kunjungan pelancong yang datang ke sejumlah destinasi wisata di Bum

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Ahmad Syarifudin
Sekretaris Dinas Pariwisata (Dinpar) Bantul, Annihayah, ditemui di objek wisata pantai Cemoro Sewu, Bantul. 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Sekretaris Dinas Pariwisata (Dinpar) Kabupaten Bantul, Annihayah mengatakan, angka kunjungan pelancong yang datang ke sejumlah destinasi wisata di Bumi Projotamansari sudah mendekati angka normal.

Ia menyebut, angka kunjungan pada akhir pekan lalu, sudah berada di angka 12.000.

"Ini sudah mendekati normal. Kalau (kunjungan) normal dikisaran 15 ribu sampai 20 ribu," kata dia, ditemui saat menghadiri Taping video Sendratari Sang Ratu di Pantai Cemoro Sewu, Bantul, Senin (28/9/2020).

Annihayah mengatakan, ribuan kunjungan tersebut hanya untuk destinasi wisata yang dikelola oleh Pemkab.

Belum termasuk desa wisata ataupun destinasi wisata yang dikelola secara swadaya oleh masyarakat.

Meski di tengah pandemi, menurut dia, antusias kunjungan ke Kabupaten Bantul cukup tinggi.

Pada hari biasa saja, bisa mencapai 2 ribu sampai 5 ribu kunjungan.

Kabar Baik, 32 Pasien Positif Covid-19 di Bantul Dinyatakan Sembuh

Hal itu, menurut dia, karena semua warga ingin keluar rumah dan berwisata.

Sehingga kunjungan sekarang sudah mendekati normal. Kendati belum sepenuhnya normal.

Berdasarkan catatan dinas Pariwisata, kata Annihayah, wisatawan paling banyak datang dari seputar DIY dan Jateng.

"Dari Jawa Timur juga ada meskipun sedikit. Dan ada juga dari perbatasan Jawa Barat," ucap dia.

Monitoring

Pariwisata sudah semakin menggeliat. Meskipun angka kasus Coronavirus Disease Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta masih tinggi dan terus meningkat.

Annihayah memastikan tidak ada penutupan destinasi.

Sebagai gantinya, Ia mengaku akan terus melakukan monitoring ke sejumlah destinasi wisata, dengan harapan protokol kesehatan dapat terpenuhi.

Sekaligus untuk melakukan pengecekan dan memastikan, sarana dan prasarana infrastruktur protokol kesehatan yang telah dibangun dari Dinas dapat berfungsi dan digunakan dengan baik.

Bahkan, dalam waktu dekat, kata dia, pihaknya bersama dengan Pemda DIY akan memberikan program bantuan untuk objek wisata yang dikelola swadaya oleh masyarakat. Harapannya, semua destinasi wisata di Bumi Projotamansari dapat memenuhi standar protokol kesehatan.

Memetik Manisnya Anggur Ukraina di Bantul, Danang Sukses Kembangkan 40 Anggur Impor

Selain sarana dan prasarana, Annihayah mengaku sudah memberikan imbauan dan edukasi agar semua destinasi wisata di Kabupaten Bantul tidak menyediakan layanan alat ibadah.

Baik sarung, mukenah maupun sajadah.

Sebab, alat ibadah dianggap bisa menjadi sarana penularan virus SARS-CoV-2 penyebab covid.

"Jadi musola di objek wisata dibiarkan kosong. Tanpa sajadah, sarung maupun mukenah. Wisatawan kita sarankan membawa sendiri alat ibadah," kata dia. Sejauh ini, diakuinya semua masih aman. Belum ada temuan ataupun terindikasi kasus covid19 dari sektor wisata. "Mudah-mudahan jangan sampai ada," harap dia.

Sementara itu, Sekretaris Komisi B DPRD Bantul, Mahmudin menyampaikan, banyaknya kunjungan pelancong ke objek wisata di Bumi Projotamansari harus menjadi perhatian serius semua pihak di tengah situasi pandemi Coronavirus Disease.

Ia meminta jangan lengah. Sebab angka penularan kasus di Kabupaten Bantul masih cukup tinggi.

"Dinas Pariwisata harus mengontrol dan memastikan, setiap destinasi yang menerima wisatawan, harus benar-benar memenuhi Protokol kesehatan," ujar dia.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved