Tiga Orang Dipanggil Timnas Indonesia U-16, Bukti PSS Sleman Konsisten Kembangkan Pemain Muda

Tiga Orang Dipanggil Timnas Indonesia U-16, Bukti PSS Sleman Konsisten Kembangkan Pemain Muda

Istimewa/Media Relation PT PSS
Pemain dan orang tuanya bersama Direktur Operasional PT PSS, Hempri Suyatna (dua kanan) dan Kepala Development Center, Guntur Cahyo Utomo (dua kiri). 

TRIBUNJOGJA.COM - Tiga pemain muda PSS Sleman, yakni Raka Octa yang berposisi penjaga gawang, Iput Nurhasan (Stopper) dan Fahmi Alvin Setiawan (bek kanan) mendapat kesempatan berharga ketika beberapa waktu lalu dipanggil training center tim nasional Indonesia U-16 yang tengah mempersiapkan diri menghadapi Piala Asia U-16.

Meski kemudian AFC memutuskan untuk menunda beberapa turnamen yang dihelat tahun ini salah satunya Piala Asia U-16 2020.

Kepala Development Center PT Putra Sleman Sembada (PT PSS), Guntur Cahyo Utomo menilai, pemanggilan tiga pemain PSS ke timnas U-16 merupakan bukti tim berjuluk Super Elang Jawa ini tak pernah berhenti mengembangkan pemain muda.

Di samping itu, PSS juga siap menjadi jembatan bagi Sekolah Sepakbola (SSB) atau akademi di luar PSS untuk bisa menyalurkan para siswanya ke level yang lebih tinggi.

"Pemanggilan pemain muda PSS ke tim nasional merupakan langkah baru bagi para pemain muda Sleman, Yogyakarta dan sekitarnya serta Development Center PSS sendiri untuk membuka jaringan seluas mungkin untuk berkompetisi di tingkat lebih tinggi," ujar Guntur, Minggu (20/9/2020).

Sekadar informasi, Development Center merupakan badan yang baru di PSS, yang antara lain membawahi Akademi PSS. Sebelumnya Guntur yang mantan asisten pelatih Timnas U-19 menjadi Direktur Akademi PSS.

PSS Sleman Masih Pantau Kondisi Tiga Pemain yang Cedera

Kala Sepak Bola jadi Wadah Silaturahmi PSIM Legend dan Para Legenda Timnas Indonesia

Selama ini, lanjut Guntur, para pemain muda hanya berkompetisi di Elite Pro Academy dan klub Liga 1. Pemanggilan pemain ke timnas Ini yang membuka jalan ke level yang lebih tinggi.

Ini juga merupakan pintu gerbang bagi anak-anak di Sleman, Yogyakarta dan sekitarnya, atau yang terkait dengan PSS sebagai klub untuk bisa masuk ke level yang lebih kompetitif.

Menurut Guntur, cita-cita pengembangan di PSS sendiri adalah untuk mengangkat sebanyak mungkin anak-anak yang berlatih atau terkait dengan PSS untuk masuk ke sepakbola yang lebih kompetitif.

"Ini jalan panjang, baru awal, tapi ini menjadi kabar gembira bagi kita bahwa ini menunjukkan keseriusan PSS. Tak sekedar memenuhi kewajiban pembinaan usia muda di EPA Liga 1. Kita ingin mengembangkan anak-anak ke level senior," kata Guntur.

"Sehingga nanti kita akan punya banyak bibit atau calon-calon pemain yang bisa mengisi skuat PSS senior," harapnya.

Lebih lanjut Guntur mengatakan, kesempatan ketiga pemain muda tersebut untuk menjadi bagian dari skuat Timnas U-16 juga menunjukkan bahwa PSS tidak bekerja sendirian.

Melainkan juga bermitra dengan para pelaku sepakbola di Sleman, Yogyakarta dan sekitarnya untuk bisa bersama-sama mengembangkan pembinaan usia muda.

"Jadi kita menjadi muara untuk proses, edukasi pelatihan SSB dan akademi lainnya. Selama ini mungkin mereka bingung kemana menyalurkan para pemain berbakatnya," kata Guntur.

"Sekarang PSS Siap menjadi jembatan mereka untuk bisa menyalurkan anak-anaknya ke level yang lebih tinggi," imbuhnya.

Kerjasama itu, jelas Guntur, bisa dilihat dari ketiga pemain muda PSS yang semuanya berasal dari Persatuan Sepakbola Piyungan Elang Timur (Persopi Elti).

Persopi punya punya komitmen untuk menyalurkan para pemain terbaiknya ke PSS lebih dulu. Hal yang sama juga bisa dilakukan oleh SSB dan akademi lainnya yang di luar PSS. (Tribunjogja/Hanif Suryo)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved